WARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN]
Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!!
Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...
Background Song: Lone Wolf by Adrian Van Ziegler 🎵🎵
Hari ketiga menyusuri lautan, ketika bulan purnama di tengah bulan Januari. Kapal itu menepi di dermaga Kota Gansu yang terletak di sisi paling ujung utara dari wilayah Kerajaan Xinjiang Selatan. Le Hu menggunakan persepsi sihir untuk menyembunyikan kapal mereka di balik batu-batu pantai.
Semua orang telah mengganti pakaian mereka dan memakai penyamaran wajah agar bisa membaur dengan orang-orang di Xinjiang Selatan. Lin SuYin dan yang lainnya mengenakan jubah yang terbuat dari sutra dan bulu serigala. Di musim dingin dengan salju menutupi seluruh jalan, pakaian itu sebenarnya cukup nyaman.
Ketika semua orang turun ke jalan. Saat itu lewat tengah malam, udara dingin menusuk namun tidak begitu menyakiti mereka yang seorang praktisi. Suara serigala dan burung-burung pemakan bangkai terdengar seolah dekat, selain itu tidak ada suara manusia terdengar.
"Cukup berbahaya untuk tinggal di penginapan saat ini, mari kita cari hutan dan berkemah." Le Hu berkata dengan telepati ke semua anggota tim, berada di kampung halamannya sendiri membuat tingkat kewaspadaan Le Hu bertambah berkali-kali lipat. "Aku akan mengirimkan pesan pada orangku bahwa kita telah tiba."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua orang setuju. Mereka berjalan menuju hutan lebat di tepi pemukiman kota Gansu. Hutan itu berada di bukit yang mengelilingi bibir pantai. Ketika mereka tiba di puncak bukit, deru ombak dan suara angin laut masih terdengar jelas namun jauh.
Lin SuYin membangun sebuah rumah kayu dua lantai sebagai markas rahasia mereka. Di sekeliling mereka, pohon-pohon cemara berumur puluhan tahun berdiri tinggi, kanopi-kanopi besar dan lebat mengapit markas rahasia mereka dan menyembunyikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak ada daun kering di sini. Semua basah karena salju. Aku tidak bisa membuat tempat tidur." Xu Ze mengeluh.
Di dalam markas, Le Hu mengeluarkan tungku buatannya untuk menyalakan api. Semua orang mengelilingi tungku untuk menghangatkan diri. You Xin memiliki wajah yang lebih pucat, tubuhnya menggigil. Berbeda dengan teman-temannya, dia tidak memiliki energi spiritual sehingga hanya bisa bergantung pada pakaian tebal di tubuhnya untuk menghangatkan diri.