[8] Mencari Markas Kriminal

7.7K 1.3K 115
                                    

Restoran penginapan itu seperti kutub utara. Dua orang pria, satu gagah dan satu lagi tampak rapuh saling bersitegang dengan mata memancarkan kilat kemarahan. Fai Huanran berusaha menengahi, dia membungkuk hormat pada Lu Ming, berkata dengan tulus, "Ini temanku, dia baru di kota ini dan agak sedikit pemarah. Dia masih muda, kadang salah dalam berbicara. Mohon tuan muda Lu untuk memaklumi."

Alis Lu Ming terangkat, perhatiannya teralih pada Fai Huanran, matanya menyapu penampilan pemuda ini dari kaki hingga ujung kepala dan mendapati bahwa tidak ada hal yang menarik darinya. Lu Ming mendengus, wajahnya sombong, "Kamu seorang rendahan beraninya berbicara denganku."

Lin SuYin mengepalkan tangannya, pembuluh darah di punggung tangannya menonjol dan tanpa ada siapapun yang memperhatikan, di atas telapak tangannya muncul kilap-kilap cahaya kemerahan. Fai Huanran tahu bahwa adik kecil ini mudah marah jadi dia berbisik, "Jangan impulsif, jika kita membuat masalah disini, kita tidak akan bisa pergi ke ibukota."

Mendengar itu, pernapasan Lin SuYin perlahan-lahan menjadi ringan, dia sedikit tenang namun hatinya masih merasa tidak senang.

Melihat Lin SuYin tampak tenang, Fai Huanran juga menghela napas lega. Fai Huanran kembali membujuk orang di depannya, "Tuan muda Lu, temanku sudah tenang. Mohon maafkan kelancangan kami, kami akan membayar makanan anda sebagai kompensasi."

Lin SuYin kembali gelisah. Si bodoh ini! Apa dia tidak sadar bahwa si brengsek Lu itu memesan semua makanan mahal di sini. Berapa uang yang harus mereka keluarkan?

Mata Lu Ming berkilat dingin, "Kamu pikir aku tidak bisa membayar semua ini?" Tapi dia juga tidak mau mencari masalah lebih lanjut. Dari apa yang Lin SuYin tadi ucapkan, kemungkinan besar pria kecil itu tahu tentang rahasia lolosnya dia di akademi Fenghuang. Bila dia bertindak sekarang, mulut pria kecil itu pasti akan menyebarkan hal memalukan tersebut ke seluruh pengunjung restoran dan berita akan menyebar dengan cepat. Dia hanya harus mundur kali ini dan mencari waktu untuk membalas nanti.

Lu Ming bertanya, "Siapa namamu?"

Lin SuYin tidak sedikitpun takut dan menjawab dengan jujur, "Lin SuYin."

"Aku akan membiarkanmu kali ini, jika aku bertemu denganmu lagi. Jangan harap bisa lolos dariku." Katanya lalu pergi meninggalkan restoran bersama anak buahnya.

Lin SuYin mengepalkan tangan, dia menatap Fai Huanran dan berseru, "Kenapa kita harus mengalah?"

"Bodoh!" Fai Huanran menyentil kening Lin SuYin, "Dia itu putera tuan kota, di sini adalah markasnya. Jika kamu ingin membalas dendam, lakukan itu di Fenghuang."

Merasa itu masuk akal, Lin SuYin menjadi tenang. Hari sudah malam dan keduanya memutuskan kembali ke kamar masing-masing. Lin SuYin berbaring di ranjang kayu, matanya menatap pada atap rumahan dan menghela napas. Dia tiba-tiba merindukan rumah bambunya.

Ketika pikirannya berkelana, suara desiran angin masuk melalui telinganya diikuti cicitan kecil yang samar. Lin SuYin bangkit dan berjalan mendekati jendela, membukanya. Suara cicitan itu semakin jelas, bersama auman-auman yang saling tumpang tindih. Dia melihat sekitar jalan dari atas jendela, memfokuskan penglihatannya pada beberapa gang kecil di sudut jalan. Tapi percuma, dia tidak menemukan sumber suara tersebut.

Lin SuYin melangkah keluar balkon kamarnya, melompat ke atap rumah warga dan mendarat pada gang sempit yang tidak jauh dari penginapan. Gerakannya lincah seperti tupai kecil. Dia kemudian berjalan, suara cicitan dan auman masih terdengar. Kadang samar lalu nyaring kemudian samar lagi. Lin SuYin dibuat penasaran, dia mengikuti arah suara dan tanpa dia sadari dia sudah berada di halaman yang kosong dan luas. Di tengah halaman ada sebuah pohon ginko besar dengan daun-daun emas.

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang