Qining berada di barat daya ibukota. Kota kecil ini dikelilingi bukit dan lembah hijau. Kota itu ramai didatangi para praktisi, selain memang merupakan jalur singgah untuk mencapai ibukota. Tetapi kota ini juga menjual banyak alat-alat sihir untuk kultivator.
Orang menyebutnya sebagai kota para pengrajin.
Kapal klan Vermilion itu memang sangat cepat, mereka tiba hanya dalam waktu tiga minggu. Saat Lin SuYin dan Zhang Junqing melewati gerbang utama. Dia dihadapkan dengan ribuan manusia memadati jalanan, mereka mengenakan jubah dengan warna berbeda-beda. Di pinggang dan punggung mereka melekat alat-alat sihir dari pedang hingga busur.
Dilihat dari permukaan. Orang-orang ini pastinya juga calon pendaftar akademi Fenghuang yang singgah sebelum meneruskan perjalanan darat ke Kota Feng.
Meskipun identitas Zhang Junqing spesial, nyatanya banyak orang tidak pernah melihatnya secara langsung dan hanya mendengar namanya saja. Otomatis Zhang Junqing tidak memerlukan penyamaran apapun. Namun, sosoknya yang tinggi dan tampan selalu berhasil menarik perhatian banyak orang terutama wanita.
Lin SuYin yang tidak diperhatikan merasa iri.
Setelah mencapai kota ini, mereka masih memerlukan waktu satu bulan perjalanan darat ke kota Feng dengan menggunakan kereta kuda kemudian terakhir ke Ibukota dengan burung terbang selama seminggu. Zhang Junqing dan Lin SuYin memutuskan untuk pergi menyewa kereta besok dan memesan kamar terlebih dahulu.
Zhang Junqing orang kaya. Dia langsung pergi menuju penginapan kelas atas, ketika mendengar harga permalam adalah seribu koin emas. Kepala Lin SuYin langsung gatal. Dia mengintip di balik kantung uangnya dan hanya memiliki kurang dari dua ribu koin emas.
Lin SuYin merasa pahit, "Ayo kita cari penginapan lain."
Mereka berkeliling dan menemukan bahwa semua penginapan murah sudah terisi penuh. Zhang Junqing berpikir ini membuang-buang waktu dan menarik pria muda itu kembali ke penginapan pertama dengan berjanji akan membayar.
Akan tetapi ketika mereka kembali. Penginapan mewah itu juga hampir penuh dan hanya tersisa satu kamar. Lin SuYin tidak memiliki pikiran yang ambigu, lagipula mereja berdua adalah pria. Selain itu, dengan begini mereka juga bisa lebih hemat.
Pelayan itu dengan senang hati mengantar keduanya ke kamar mereka. Melihat pakaian Zhang Junqing, pelayan itu berpikir orang ini pasti seorang tuan muda kaya dan menjadi lebih sopan.
"Tuan-tuan pasti lelah karena perjalanan jauh, apa kalian ingin mandi atau makan siang terlebih dahulu?"
Lin SuYin bersuara, "Makan."
Pelayan itu tersenyum, mengangguk mengerti, "Kalau begitu kami akan membawakan makanan ke atas segera."
Pintu ditutup dan hanya mereka berdua tersisa. Lin SuYin melihat tempat tidur besar dengan alas kasur tipis terbuat dari kapas. Matanya terbuka lebar karena rasa kagum, "Baru kali ini aku melihat tempat tidur seperti ini?"
Zhang Junqing mencibir, "Apa hebatnya dari sebuah tempat tidur?"
"Dirumahku aku selalu tidur di pohon atau tumpukan jerami." Lin SuYin menyahut.
Zhang Junqing mengatupkan bibir, tidak lagi berkomentar. Dia mulanya berpikir Lin SuYin merupakan anak dari keluarga sederhana, tapi mengenal beberapa lama, Zhang Junqing mulai membayangkan dan dia pasti anak petani yang sawahnya terbakar habis di desa miskin dan kering yang tidak mampu membeli beras.
Dua dupa kemudian, pelayan datang dengan beberapa piring makanan. Lin SuYin makan dengan lahap seperti biasa, seluruh mulutnya penuh kotoran minyak. Kening Zhang Junqing berkedut tidak terkendali. Dia adalah pria yang menjunjung tinggi kebersihan, tidak pernah melihat postur makan seburuk ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...