Part 2 - Alibi

2.8K 413 26
                                    

     Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk Andin sampai di depan bangunan bergaya cozy dengan empat lantai itu. Saat ini Andin hanya tinggal dengan dua ART nya beserta dua orang security yang berjaga didepan pagar rumahnya. Kedua orang tua Andin sedang berada di Jepang, karena ada urusan pekerjaan.

"Eh non Andin, udah pulang non?"

"Udah dong. Bi, Sri kemana kok nggak kelihatan?" jawab Andin dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya.

"Si Sri lagi beresin dapur non."

"Oh gitu..."

"Kok itu di pinggangnya non Andin ada jas? Punya siapa non?"

"Eh.. em... ini anu punya itu temennya Nathan bi." ucapnya sedikit gugup.

"Santai aja kali non jawabnya, nggak usah gugup gitu. Daritadi juga bibi perhatiin kayaknya lagi bahagia banget. Kenapa non? Lagi kasmaran ya?" tanya bi Yanti menggoda.

"Eh enggak bi, apaan sih. Ya udah kalau gitu aku ke kamar dulu ya mau bersih-bersih habis itu lanjut bobo cantik deh." jelas Andin sambil melenggang pergi.

"Haduh-haduh anak jaman sekarang bahagianya kalo bukan karena uang ya, karena ayang." celetuk bi Yanti sambil menutup pintu.

"Huft, lumayan capek juga hari ini. But it's okay, it's my duty as an actress."
"Mending gue langsung mandi aja deh, takutnya kalo ditunda malah nggak mandi-mandi."

Sekitar lima belas menit Andin membersihkan tubuh indahnya. Dirinya sudah keluar menggunakan bath robes dan handuk yang masih melilit dirambutnya.

Ia menatap kearah kursi yang berada didepan meja riasnya. Terlihat jas berwarna navy tergeletak di kursi itu. Andin melangkahkan kakinya tepat didepan meja rias.

"Oiya ini kan jas sahabatnya Nathan. Harus gue gimanain ya? Ah mending gue minta mba Sri buat cuci dulu aja deh."

Kini Andin sudah mengenakan piyamanya. Tanda bahwa perempuan cantik itu sudah siap untuk beradu dalam dunia mimpinya.

Namun tak seperti biasa, Andin merasa sedikit gelisah perihal jas yang diberikan oleh lelaki yang ia temui di gala premiere tadi.

Timbul banyak pertanyaan dalam pikirannya. Perasaan senang dan canggung beradu didalam otaknya. Sial, perlakuan manis dari seorang yang belum pernah ia temui sebelumnya berhasil membuat dirinya susah tidur.

***

"Andin?" sapa seorang pria tegap berwajah tampan.

Dengan sangat terkejut Andin menoleh ke sumber suara, "Kamu?"

Dengan sigap pria itu langsung mengulurkan tangannya, "Iya saya Aldebaran."

"Makasih ya kemarin kamu udah pinjemin jas buat aku."

"Udah santai aja." ucap pria itu sambil memberikan senyum manisnya.

Tidak banyak kata yang keluar dari mulut Andin, dirinya masih tidak menyangka bisa mengobrol dengan Aldebaran.

"Maaf ndin saya ada meeting, saya pergi dulu ya." pamit pria itu sambil sedikit berlari.

"Tunggu pak. PAK AL..."

Nafas Andin tersengal, matanya mengedar.

"Gosh, this is just a sleep dream."

"Bener-bener kacau gue. Cuma perkara jas aja sampe kebawa mimpi gini."

"Sadar ndin, sadar. Lo kenapa sih sampe segininya? Lo suka ya sama Aldebaran?" gerutu Andin pada dirinya sendiri.

~~~~~

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang