Hari ini adalah hari pernikahan Glenca dan Nathan. Hari yang bukan hanya ditunggu keduanya, tapi juga Aldebaran dan Andin. Kedua sahabatnya yang tahu betul perjalanan cinta mereka.
Suasana rumah Aldebaran pagi ini tampak cukup berbeda dari biasanya. Andin sibuk dengan alat makeup nya, sedangkan Aldebaran terus menggerutu karena menunggu istrinya itu terlalu lama.
"Andinn, ayok dong, jam berapa ini? Nanti kita telat.." ucapnya penuh penekanan.
"Iya sebentar mas, dikit lagi selesai kok ini.""Dari setengah jam lalu kamu bilang bentar bentar terus, nanti terlambat gak enak sama Glenca Nathan."
"Iya ini udah, ayok ayok.." ucap Andin sambil bergegas menghampiri sang suami yang menunggu di depan pintu sejak tadi.Andin tampak sangat anggun dengan dress putihnya itu. Aldebaran yang semula menggerutu itu pun seketika terdiam dan hanya melihat penampilan sang istri dari ujung kepala sampai kaki.
Ada satu hal yang rupanya mencuri perhatian Aldebaran. Ya, itu adalah sepatu yang dikenakan Andin. Sepasang sepatu heels berwarna putih pemberian Aldebaran ketika mereka masih berpacaran dulu.
"Loh kok kamu pake sepatu itu ndin?"
"Emang kenapa mas? Gak cocok ya sama baju aku?""Bukan gitu, tapi kamu kan lagi hamil, ngapain pake sepatu yang ada hak nya gitu, nanti capek."
"Hmm, mulai deh posesifnya.""Kan masih banyak sepatu kamu yang lain, kenapa harus pake yang ada hak nya? Udah tau lagi hamil." ucap Aldebaran sedikit kesal.
"Ya ini kan juga sepatu dari kamu mas, udah lama gak aku pake."Aldebaran menghela napasnya.
"Saya bilang ganti, ganti ya Andin. Lagi hamil gak usah pake heels gitu."
"Susah emang punya suami posesif.." gerutu Andin."Andini Gabri--"
"Iya iya aku ganti."Selesai dengan urusan sepatu haknya. Aldebaran dan Andin pun segera menuju ke tempat pernikahan sahabatnya.
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk keduanya sampai disana. Andin pun menemui Glenca dan berusaha menenangkan sahabatnya itu. Ia tahu betul bagaimana perasaan Glenca saat itu. Cemas, khawatir, senang, terharu, semua berkumpul jadi satu.
"Lo cantik banget G!"
"Haha masa sih? Jarang-jarang lo muji gue gini."
"Sumpah gak bohong gue.. Gak salah sih Nathan milih lo jadi istrinya."
"Bisa aja lo..""Gue deg-degan banget deh ndin.." ucapnya tiba-tiba.
"G, dulu gue juga pernah ada di posisi lo gini, gue tau banget rasanya gimana. Tapi percaya sama gue, everything will be okay.""Ini hari bahagia lo, jadi jangan biarin pikiran-pikiran negatif itu menuhin isi kepala lo. I'm here, G!" sambung Andin.
"Makasih udah selalu ada buat gue ya ndin."
"Gak perlu bilang gitu, udah jadi tanggung jawab gue juga buat jagain lo."Glenca pun memeluk Andin erat. Persahabatan keduanya itu memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan tidak sedikit pula, orang yang mengatakan bahwa mereka adalah kakak beradik lantaran hubungan keduanya yang nampak begitu dekat.
Tak lama setelah itu, acara pun dimulai. Diawali dengan prosesi akad nikah, kemudian dilanjutkan acara resepsi pada malam harinya. Semua rangkaian acara berjalan dengan lancar. Bukan hanya Aldebaran dan Andin saja yang hadir, tapi Mama Rossa, Alana, Mama Tiara, hingga Papa Surya juga turut diundang dalam acara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Terlepas dari bagaimana cara kita bertemu. Senang bisa mengenalmu." - Aldebaran Galendra *** Aldebaran Galendra, seorang businessman yang memiliki wajah tampan dan namanya terkenal di kalangan pembisnis sukses lainnya. Sifatnya yang cuek, dingin...