Sore ini Andin ada jadwal photoshoot bersama Nathan untuk sebuah majalah terkenal bernama 'Daily Magazine'. Kali ini Andin tidak hanya bersama Idoel, tapi ia juga ditemani Glenca yang hari itu memang sengaja mengosongkan jadwalnya dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan Andin.
"Lagi ngapain sih lo? Serius banget."
"Ini gue pengen pesen makanan online, tapi bingung pesen apa, daritadi cuma scroll aja. Lo mau nggak?"
"Gampang kalau gue, lo aja sama Idoel tuh."
"Jangan gampang-gampang, lo kan juga harus makan.""Gue masih kenyang G, tadi kan udah makan martabak, spaghetti, pizza.. Emang lo belum kenyang?"
"Masih laper gue.""Heran deh gue, lo makan segentong juga kayaknya nggak akan gendut deh."
"Bisa aja lo.""Lo nggak bosen nungguin gue, G? Lama loh ini." tanya Andin sambil berdandan.
"Enggak lah, udah santai aja. Kan emang gue sengaja kosongin waktu seharian ini buat nemenin lo."
"Lo emang sahabat gue yang terbaik deh, makasih ya."
"Geli deh gue dengernya."Tak lama setelah itu, kini giliran Andin untuk melakukan sesi photoshoot. Dirinya pun dipanggil untuk segera menuju ke set.
Terlihat Andin sudah sangat bersahabat dengan kamera, lighting, dan teman-temannya. Ia juga sudah mengerti akan pose apa yang akan dilakukannya.
"Andin ready?" ucap seorang fotografer.
"Ready kak." sahutnya."Oke, one, two, pose.."
Gerak tubuh Andin sangat menggambarkan bahwa ia sudah berpengalaman bahkan seperti layaknya model profesional. Ia sama sekali tidak terlihat kesulitan setiap kali sang fotografer memintanya untuk merubah posenya.
Lima belas menit mungkin waktu yang sangat lama bagi orang yang tidak terbiasa berpose di depan kamera. Tapi bagi Andin, itu adalah waktu yang sangat sebentar untuk dirinya bisa berpose di hadapan kamera.
"Yes, cantik.. Good.. Oke, beautiful."
Kalimat itu terus keluar dari sang fotografer, ia bahkan tidak pernah menegur Andin akan posenya lantaran dirinya sudah terlihat sangat lihai berpose dan mencari angle yang tepat.
"Oke bungkus, kita break dulu ya sekalian kamu juga ganti kostum kedua.." ucap salah satu crew setelah preview hasil photoshoot Andin.
"Oke siap kak."
Selesai berganti baju ditemani sang asisten, Andin pun kembali menghampiri Glenca yang sedari tadi masih menunggunya di ruang makeup.
"Eh udah selesai ndin?" ucap Glenca.
"Belum G, ini cuma break sebentar karena gue habis ganti baju.""Oh gitu.."
"Bosen ya?"
"Enggak kok, lagi kesel aja ini pesenan gue nggak dateng-dateng padahal nggak terlalu jauh posisinya.""Sabar, mungkin antri.."
"Huft.." Glenca menghela napasnya.
"Udah daripada lo bete kelamaan nunggu, mending ikut gue aja yuk."
"Kemana?"
"Udah ikut aja, daripada lo ngomel disini, nambah dosa tau nggak." ucap Andin seraya menarik tangan Glenca."Ehh, main geret aja ni orang, dikira gue sapi kali."
"Ye lagian lo banyak nanya sih."Andin berjalan keluar dan terlihat seperti sedang mencari seseorang, entah siapa yang sedang ia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Terlepas dari bagaimana cara kita bertemu. Senang bisa mengenalmu." - Aldebaran Galendra *** Aldebaran Galendra, seorang businessman yang memiliki wajah tampan dan namanya terkenal di kalangan pembisnis sukses lainnya. Sifatnya yang cuek, dingin...