Siang ini Aldebaran mengajak Mama Rossa beserta kedua orang tua Andin untuk makan siang bersama. Bukan untuk sekedar basa-basi, pertemuannya kali ini ia gunakan untuk membahas rencana pertunangannya dengan Andin, sekaligus untuk meminta restu kepada kedua orang tua Andin serta Mama Rossa.
Kini semuanya sudah berada di kursinya masing-masing. Aldebaran yang duduk disamping Mama Rossa, sementara Mama Tiara dan Papa Surya yang berada dihadapannya membuat suasana semakin serius.
"Ini tumben banget Al, kamu ajak kita makan siang bareng tanpa Andin." ucap Papa Surya mengawali pembicaraan.
"Ehm iya om, sebenernya ada yang mau saya omongin.""Omongin apa Al? Tentang Andin ya?" tanya Mama Tiara.
"Iya tante.""Kamu jangan buat mama penasaran deh Al." timpal Mama Rossa.
"Jadi.. Rencananya besok saya mau meresmikan hubungan saya dengan Andin..." jelas Aldebaran."Are you serious Al?" tanya Mama Rossa tidak percaya.
"Iya ma, aku juga mau minta restu sama Om Surya dan Tante Tiara.""Kalo tante sih restuin kamu Al, tapi coba deh kamu izin sama papa kesayangannya Andin dulu."
"Gimana om, om Surya ngerestuin kan?"
Papa Surya berlagak berfikir sambil memegang dagunya, "Em... restuin nggak ya?"
"Pa, serius dong." tegur Mama Tiara sambil menyenggol Papa Surya.
"Gini Al, om udah anggep kamu sebagai anak laki-laki papa sendiri, om juga udah percaya sama kamu, bahkan om juga udah yakin kalo kamu itu pasangan yang tepat buat Andin."
"Jadi om izinin?"
"Of course."Mendengar jawaban dari orang tua Andin, Aldebaran pun langsung memeluk sang mama dan mencium tangan calon mertuanya itu. Raut bahagia tergambar jelas diwajah pria itu.
"Emang rencananya mau kapan Al? Terus acaranya mau gimana?"
"Mungkin sekitar tiga hari lagi om, acaranya sih bisa dibilang informal ya, karena cuma undang temen-temen dan beberapa karyawan aja.""Jadi kita nggak diajak nih?" sindir Mama Rossa.
"Nanti aku bakal adain acara resmi untuk keluarga kok ma. Ini cuma sebagai pertanda aja kalo Andin itu udah ada yang punya.""Jadi papa punya saingan ya."
"Hahaha enggak lah om, mau bagaimanapun juga om Surya tetep cinta pertamanya Andin.""Oiya, kalo boleh saya minta, tolong keep rencana ini dari Andin ya om, tante. Soalnya saya udah punya rencana buat kasih surprise dia." sambungnya.
"Aman kalo sama kita, yang penting ada uang tutup mulutnya. Iya kan ma?"
"Bener pa.""Om sama tante tenang aja, nanti semua makanan disini biar saya yang bayarin." ucapnya sedikit tertawa.
"Hahaha sombong amat ya ma calon mantu kita."Mereka menyelesaikan makan siang dengan canda tawa. Aldebaran juga sudah menganggap orang tua Andin sebagai orang tuanya. Sudah tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka.
~~~~~
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Aldebaran pun tiba. Hari dimana ia akan mengakui Andin sebagai miliknya dihadapan teman-teman dan tamu undangan.
Ia sudah bersiap untuk menjemput kekasihnya. Dengan setelan jas berwarna putih ia nampak sangat tampan dan berwibawa. Sebelum pergi menjemput Andin, ia mampir ke kamar Alana untuk memastikan bahwa adiknya itu juga sudah siap. Aldebaran sengaja mengajak Alana agar Alana bisa tampil di acaranya.
"Dek, udah siap belum? Gue masuk ya."
"Masuk aja bang, nggak gue kunci kok.""Udah siap kan?"
"Udah bang tenang aja, ini nanti tinggal pilih baju, terus berangkat deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Terlepas dari bagaimana cara kita bertemu. Senang bisa mengenalmu." - Aldebaran Galendra *** Aldebaran Galendra, seorang businessman yang memiliki wajah tampan dan namanya terkenal di kalangan pembisnis sukses lainnya. Sifatnya yang cuek, dingin...