Part 46 - Pierchic

3.4K 391 22
                                    

     Beberapa hari kemudian, tepatnya hari ini, Aldebaran akan mengajak Andin untuk bertemu dengan seorang temannya yang sudah lama tinggal di Dubai.

Dimas, teman dekat Aldebaran ketika kuliah dulu. Mereka pernah terlibat dalam satu organisasi dan menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah acara kampus. Namun, setelah keduanya lulus kuliah di Amerika, mereka pun berpisah. Aldebaran kembali ke Indonesia sebab harus meneruskan bisnis keluarganya, sementara Dimas memilih untuk bekerja di Dubai.

Aldebaran dan Andin sampai terlebih dahulu. Sebelumnya, mereka sudah sepakat akan bertemu di sebuah restoran bintang lima.

"Temen kamu mana mas?"
"Kayaknya dia belum sampai ndin, mungkin masih di jalan." ucapnya sambil menatap sekitarnya.

"Tapi kamu udah janjian kan?"
"Ya udah lah ndin, kalau belum ngapain saya ajak kamu kesini."
"Iya juga sih hehe."

Benar saja, tak lama setelah itu, Dimas dan Acha, istrinya, pun terlihat sudah sampai disana kemudian menghampiri meja mereka.

"Al?" sapa Dimas.
"Eh dim.." jawab Aldebaran kemudian berdiri sambil memeluk ala pria.

"Lama nggak ketemu, tau-tau udah punya istri aja sekarang."
"Haha bisa aja lo. Eh iya kenalin, ini Andin, istri gue."

"Dimas."
"Andin."

"Oiya kenalin juga ini istri gue, Acha."

"Eh ayo duduk duduk."

Aldebaran duduk disamping Andin, sementara Dimas dan istrinya duduk dihadapan mereka.

"Apa kabar lo?" kata Dimas.
"Alhamdulilah baik, lo gimana?"
"Ya seperti yang lo liat sekarang, haha.."

"Terakhir kita ketemu tuh kapan ya? Kayak udah lama banget."
"Kayaknya sebelum gue nikah deh, 4 tahun lalu waktu gue pulang ke Indonesia."
"Oiya, baru inget gue."

"Kerjaan mulu sih yang lo pikirin Al."
"Nggak juga lah, masih sibukkan lo."

"Eh by the way, maaf ya kemarin gue nggak bisa dateng ke acara nikahan lo. Lagi lumayan sibuk akhir-akhir ini."
"Santai bro, gue ngerti kok."

Setelah memesan berbagai macam menu, mereka pun berbincang satu sama lain. Aldebaran lebih banyak mengobrol dengan Dimas, sementara Andin yang memang sejak dulu dikenal ramah, seketika langsung berinisiatif untuk mengajak Acha berbicara.

"Kamu udah lama tinggal disini?" kata Andin.
"Kalo aku sih belum terlalu lama ya, karena baru pindah semenjak nikah."

"Wah aku pikir udah lama."
"Haha baru aku tuh."

"Tapi kok bisa kenal sama Dimas? Kalo nggak salah, dia tinggal di Dubai udah lama kan?"
"Iya, kebetulan mas Dimas itu temen kecil aku, kita udah lama nggak ketemu dan lost contact juga. Terus tiba-tiba kita ketemu waktu dia lagi ada acara di kampusnya dulu. Ya udah deh, dari situ jadi akrab lagi."

"Emang jodoh itu nggak ada yang tau ya."
"Nggak bisa ditebak ya memang."

Andin dan Acha tampak sudah kenal sejak lama. Keduanya tampak begitu akrab, terlihat dari pembahasan mereka yang terkesan tidak habis-habis. Dari mulai bagaimana mereka kenal dengan suaminya masing-masing, karir Andin sebagai artis, lezatnya makanan yang mereka pesan, hingga banyak hal lain.

"Eh cha, aku ke toilet bentar ya, agak kebelet."
"Oh iya silahkan, tau kan toiletnya dimana?"
"Iya gampang nanti tanya pelayannya, tenang aja."

Acha mengangguk.

"Mas, aku ke toilet bentar ya." bisik Andin sambil sedikit mencolek paha suaminya.
"Iya, hati-hati ya."
"Iya mas."

Andin pergi meninggalkan meja itu. Sementara pandangan Aldebaran tak lepas dari istrinya, seolah memastikan bahwa sang istri harus baik-baik saja meski hanya ke toilet sebentar.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang