Part 49 - Kembali Bekerja

2.1K 378 16
                                    

"Hoaam..." ucap Andin sambil menggeliat.

Wanita itu belum sepenuhnya sadar dari alam mimpinya. Tangannya masih mengusap kedua matanya guna menetralisir pandangannya. Ia melihat kearah samping dan terlihat sang suami juga masih tertidur pulas, lalu ia menengok ke arah jam dinding.

"HAH! Setengah tujuh?!" ucapnya terkejut.

Sontak Andin pun langsung membangunkan suaminya itu.

"Mas... Mas Al, bangun. Kita kesiangan." ucapnya sambil menggoyangkan tubuh tegap Aldebaran.

"Engh... Apa sih ndin?" tanya Aldebaran yang mulai terusik.

"Udah jam setengah tujuh mas, nanti kamu telat."
"Ini pasti mama sama Alana juga udah nunggu dibawah, aku sikat gigi dulu ya." lanjutnya.

Aldebaran hanya mengangguk sambil menunggu nyawanya terkumpul.

Selesai sikat gigi dan cuci muka mereka berdua pun langsung turun. Benar saja, dibawah sudah ada Mama Rossa dan Alana yang sudah siap di meja makan.

"Morning ma, dek." sapa Andin.

Alana yang agak terkejut karena melihat kakak dan kakak iparnya ini masih menggunakan piyama hanya mampu menyembunyikan tawanya.

"Morning ndin, tumben baru bangun?" tanya Mama Rossa.
"Kayak nggak tau aja ma gimana rasanya yang habis bulan madu." celetuk Alana.
"Apaan sih, nggak usah sok tau deh lo." balas Aldebaran.

"Maaf ya ma kita kesiangan, kayaknya karena kecapekan perjalanan kemarin deh. Disana sih seneng-seneng aja, tapi begitu sampe rumah bawaannya pengen tidur terus." jelas Andin.

"Biasa ndin kalo habis jalan-jalan pasti gitu, apalagi kalo ke luar negeri."
"Iya ma, ini kok tumben mama sama Alana udah rapi aja, mau kemana?"

"Ini ada acara di kampusnya Alana."
"Alana buat ulah apa ma, kok sampe mama dipanggil?"
"Ngarang deh kamu, mama ikut ke kampus ya emang karena ada acara aja."

"Udah-udah mending kita sarapan aja nanti kamu telat." sambung Mama Rossa
"Iya ma."

Kini mereka sudah selesai dengan sarapannya, Mama Rossa dan Alana juga sudah berangkat ke kampus.

"Kamu hari ini kerja kan mas?"
"Iya ndin, kamu saya tinggal dirumah sendiri nggak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa lah mas, lagian kan juga ada bi Ani sama bi Wati."

"Ya udah, pokoknya kalo ada tamu yang kamu nggak kenal, jangan dibukain pintu."
"Iya sayang."

"Saya berangkat dulu ya, assalamualaikum." pamit Aldebaran.
"Waalaikumsalam, kamu hati-hati ya." balas Andin sambil mencium tangan suaminya.

Saat ini Andin hanya berada di kamar seorang diri. Ia yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya itu pun mulai merasakan bosan.

"Huft bosen juga, coba ah ke dapur siapa tau ada yang bisa dimasak."

Dirinya pun memutuskan untuk ke lantai bawah guna mengurangi rasa bosannya. Namun, ternyata ia juga tak menemukan siapa-siapa di bawah. Dua asisten rumah tangga itu juga tidak nampak batang hidungnya.

"Kok ini tumben ini sepi banget, pada kemana ya."

Saat sedang memperhatikan sekitar, tiba-tiba saja bel rumah itu berbunyi. Ia ingin membukanya namun dirinya juga teringat perkataan Aldebaran untuk tidak sembarangan membukakan pintu.

"Bi Wati... bi Ani.." teriak Andin.

Sudah beberapa teriakan namun tetap nihil. Tidak ada balasan dari kedua asisten rumah tangga itu. Dengan segala niatnya, Andin pun mencoba untuk memberanikan diri membukakan pintu.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang