Part 42 - Wawancara

2.6K 418 48
                                    

     Kini semua rangkaian acara pernikahan mereka telah usai. Cukup melelahkan, namun tidak sebanding dengan kebahagiaan yang mereka rasakan. Tidak ada kata yang mampu menggambarkan perasaan mereka selain bahagia.

Ketika mereka akan kembali ke kamar, tiba-tiba seorang perwakilan dari wedding organizer memberitahu keduanya jika banyak wartawan sudah menunggu di depan dan memohon agar mereka dapat di wawancara. Ya, tepat seperti dugaan Andin sebelumnya.

"Maaf mba Andin, mas Al, saya ingin menginfokan bahwa di depan sudah ada banyak wartawan ingin mewawancarai kalian daritadi. Apa mas Al sama mba Andin bersedia?" ucap seorang WO itu.

"Huft, tuh kan bener mas, apa aku bilang tadi." ucap Andin kesal.

"Kalau saya ikut senyamannya kamu aja ndin, kalau kamu mau ya nggak apa-apa, tapi kalau kamu nggak mau juga saya nggak keberatan kok."

Andin mencoba berpikir sejenak. Disatu sisi sebenarnya ia malas menghadapi banyak pertanyaan dari media, tapi disisi lain ia merasa tidak tega pada wartawan yang sudah jauh-jauh hadir. Lagipula, bisa dibilang wawancara ini adalah wawancara terakhirnya menjadi seorang aktris.

Jadi, ini juga bisa menjadi kesempatannya untuk berpamitan dari layar kaca sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Memang tidak menutup kemungkinan jika kedepannya ia akan berkarir lagi, namun tentu tidak akan seperti dulu.

Oleh sebab itu, Andin pun mengiyakan permintaan para wartawan. Tidak sampai disitu, ia pun meminta pihak WO untuk menyiapkan tempat yang nyaman bagi mereka.

Kurang lebih setelah sepuluh menit pihak WO mengatur tempat, para wartawan pun diizinkan masuk ke dalam gedung super mewah itu. Sedangkan Aldebaran dan Andin sudah duduk menunggunya.

Tidak perlu banyak basa-basi, mereka pun dicerca dengan berbagai macam pertanyaan dari wartawan.

"Satu-satu yaa, dijawab semua kok nanti." ucap Andin.

Setelah dibantu ditenangkan oleh pihak WO, satu persatu wartawan itu pun bertanya secara bergiliran. Maklum, mungkin mereka seheboh itu lantaran selama ini Andin tidak pernah memposting apapun tentang pasangannya.

"Andin, coba ceritain dong tentang acara hari ini, ada apa aja?" tanya seorang wartawan.

"Oke, sebelumnya aku dan suamiku ingin mengucapkan banyak terimakasih untuk temen-temen wartawan yang udah dateng hari ini. Maaf ya kalau misal tempatnya ala kadarnya, karena ini diluar rencana sebenernya." ucap Andin.

"Kalau tentang acara hari ini, alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar dan khidmat ya, sesuai dengan harapan kami. Tadi pagi diawali sama akad nikah, terus malemnya disambung sama resepsi." sambungnya.

"Kenapa Andin ngerahasiain pasangannya selama ini?" ucap seorang wartawan.

"Sebenernya bukan merahasiakan ya, aku lebih ingin menjaga privasi hubunganku aja, karena jujur aku merasa lebih nyaman menjalani hubungan yang jauh dari media dan gosip." jawab Andin.

"Andin, apa udah ada rencana untuk honeymoon?"
"Emm, kalau honeymoon udah ada rencana sih kita, cuma rahasia deh."

"Bocorin dikit dong, di Indonesia atau luar negeri?"
"Di luar sih.. Udah yuk next hahaha." ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Setelah ini, mau langsung punya momongan atau gimana nih?"
"Kalo kita berdua sih sedikasihnya aja ya mas, nggak mau buru-buru tapi nggak nunda juga." ucapnya sambil menoleh ke arah suaminya.
"Iya terserah Allah aja." timpal Aldebaran.

"Untuk kedepannya, mau tetep berkarir atau gimana kak?"
"Emm, untuk kedepan aku pengennya fokus berumah tangga sih ya."

Andin berpaling ke arah suaminya. Mereka saling memandang sejenak, seolah saling meyakinkan satu sama lain.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang