Part 27 - Jawaban

2.7K 550 100
                                    

Dua hari setelah Aldebaran menyatakan perasaannya pada Andin kemarin, yang sampai detik ini belum ada jawaban apapun darinya. Namun itu tidak menjadi masalah bagi Aldebaran, ia merasa bahwa tidak ada salahnya memberi Andin kesempatan untuk berpikir, toh kalau sudah jodohnya tidak akan lari kemana.

Sore ini, sekitar pukul 3, Andin dengan santai dirumahnya sambil menonton film horror. Belum sampai 10 menit film itu berlangsung, Aldebaran tiba-tiba datang ke rumah Andin tanpa mengabari sebelumnya. Hanya pesan singkat yang bertuliskan..

"Ndin, kamu ada dirumah?"
"Iya mas, kenapa?"
"Coba buka pintu deh, ada yang mau anter sesuatu tuh."

Andin yang membaca pesan itu segera membukakan pintu rumahnya, tanpa melihat dari jendela sebelumnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat ada seorang pria berdiri mematung dihadapannya sambil tersenyum, dengan banyak tentengan makanan di tangannya.

"Mas Al?"
"Surpriseee.." ucapnya gemas sambil mengangkat tentengannya itu.

"Kok nggak kabarin aku dulu tadi? Untung aku di rumah, kalau lagi pergi gimana coba?"
"Nggak mungkin kamu lagi pergi, saya tau ndin."

"Kamu mata-matain aku ya mas?" ucap Andin sambil menunjukkan ekspresi cemberutnya.

"Jangan suudzon dulu. Tadi saya nanya ke manager kamu, kamu ada dirumah apa nggak, terus katanya kamu lagi nggak ada jadwal jadi kemungkinan besar ya dirumah."
"Oh gitu.."

"Emm, ini saya nggak dibolehin masuk?"
"Eh ya ampun, masuk masuk mas, sampe lupa kan."

"Duduk mas, santai aja.."

"Papa mama kamu kemana ndin? Kok nggak keliatan?"
"Papa mama lagi pergi sebentar mas, mau ketemu temen lama katanya."

Al menggangguk.

"Kamu lagi nonton?"
"Iya mas, tadi gabut banget jadi iseng nonton film horror. Belum sampe 10 menit eh kamu dateng."

"Saya ganggu ya? Maaf ya.."
"Bukan gitu maksudnya mas, aku kaget aja kamu tiba-tiba dateng kesini."

"Eh nonton bareng yuk mas, mau nggak temenin aku?" ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Ayo, ini saya juga bawa makanan, pas buat cemilan."

"Haha makasih ya mas, tau aja aku lagi laper."
"Iya sama-sama." ucapnya sambil tersenyum.

Sekitar hampir satu setengah jam film itu diputar. Yang mana semakin mendekati akhir, semakin banyak pula jump scare nya. Andin yang terkejut, seketika menutup matanya dan menyandarkan kepalanya di bahu Aldebaran tanpa sadar.

Aldebaran yang mendapat perlakuan seperti itu sama sekali tidak menolak. Dirinya malah sesekali mengusap kepala Andin dengan lembut.

Hingga akhirnya film itu selesai, Andin baru menyadari bahwa sejak tadi ia telah bersandar pada tubuh Aldebaran.

"Eh maaf maaf mas.."
"Maaf ya mas aku nggak sengaja." ucap Andin sedikit panik.

Sementara Aldebaran yang melihat itu malah tertawa. Baginya, tingkah Andin itu begitu menggemaskan.

"Ish kok malah ketawa sih mas?"
"Ya lucu aja liat kamu."

"Maaf ya mas, aku jadi nggak enak."
"Haha santai aja ndin. Udah lupain masalah itu, gimana tadi filmnya menurut kamu?"

"Bagus kok mas, jump scare nya dapet banget."
"Iya sampai tutup mata terus ya." ledek Aldebaran.

"Ish katanya tadi nggak mau dibahas lagi."
"Iya maaf maaf."

Keduanya tampak saling berbincang satu sama lain. Membicarakan tentang film, pekerjaan, hingga kebiasaan aneh mereka masing-masing. Mereka tampak sangat dekat, seperti tidak ada jarak lagi diantaranya.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang