"One, two, pose..." ucap seorang dengan kamera ditangannya.
Andin sedang melakukan beberapa pose untuk photoshoot produk ARA Cosmetics. Ya, ini adalah kali pertama Andin menjadi brand ambassador produk Galendra Group itu.
Sejak mendapatkan kontrak dari perusahaan Aldebaran, ia dan sang manager tak berpikir panjang lagi. Kontrak perusahaan itu langsung ia tanda tangani.
"Coba miring kanan dikit." arah sang photographer.
Ia pun mengikuti setiap arahan yang diberikan.
"Yes, beautiful."
"Thankyou Andin!" teriak salah satu crew."Udah selesai om?" tanya Andin kepada Pak Adi.
"Sesi kali ini kita cukupkan sampai disini dulu. Besok kita lanjut lagi ya."
"Oke om, thank you."Melihat sang majikan telah selesai dari kegiatannya, dengan sigap Idoel pun langsung berlari menghampirinya. Dengan soulder bag ditangan kirinya dan kipas ditangan kanannya ia datang kearah Andin.
"Gimana neng? Aman?"
"Aman dul. Gue mau minum dong."
"Oke neng siap." ucapnya sambil mengambil botol minuman di dalam tas tersebut."Makasih ya. Daritadi lo nggak godain crew-crew kan?"
"Mana ada gue godain mereka, mereka tuh yang ganjen sama gue."
"Mata mereka bermasalah kali ya, mau-maunya godain modelan kayak gini.""Ih apaan sih neng. Udah minumnya?"
"Udah nih."
"Ya udah ganti baju dulu yuk neng."
"Cusss.."~~~~~
Hari-hari telah dilalui Andin sebagai brand ambassador ARA Cosmetics. Seperti hari ini, dirinya ada jadwal meeting dengan perusahaan Aldebaran itu.
Disisi lain, Nathan yang notabenenya sahabat Aldebaran itu mempunyai rencana untuk pergi ke kantor Aldebaran. Ia rela mengorbankan waktunya demi mengobrol dengan sahabatnya ini.
"Permisi Pak Al, boleh saya masuk." ucap seseorang sambil mengetuk pintu Aldebaran.
"Silahkan." jawab Aldebaran dari dalam."Jadi gini ya berkunjung ke ruangannya orang penting."
Mendengar suara itu, Aldebaran pun langsung mendongakkan kepalanya.
"Kampret lo, kenapa nggak langsung masuk aja sih."
"Ya takutnya ganggu, Pak Aldebaran kan sibuk abis.""Bisa diem nggak!"
"Galak amat sih." ucap Nathan sambil mengambil minuman di kulkas ruangan Aldebaran."Jadi lo kesini cuma mau minta minum nath?"
"Iye!""Film udah dimana-mana tapi tetep ya jiwa pengemisnya masih ada."
"Nggak boleh itung-itungan kalau sama temen sendiri. Gue izin ke toilet ya Al.""Tapi dibawah aja ya, kebetulan toilet diruangan gue lagi dibenerin, airnya mampet dari tadi pagi."
"Kantor doang yang gede, tapi toilet mampet."
"Diem nggak lo!"Setelah keluar dari toilet karyawan, Nathan tidak sengaja melihat Andin yang baru saja keluar dari ruang meeting. Dengan sigapnya ia langsung menghampiri lawan mainnya itu.
"Hei ndin." sapa Nathan.
"Eh nath, kok lo disini?""Biasa ndin, ngapelin Aldebaran."
"Dih kelainan.""Lo sendiri habis ngapain?"
"Nggak lihat ini ruangan apa?" titah Andin sambil menunjukkan tulisan 'Meeting Room' yang menempel dipintu."Iya deh tau yang sekarang udah jadi brand ambassadornya."
"Tau pake nanya segala.""Terus ini mau langsung pulang?"
"Nggak sih, rencananya dari sini mau ketemuan sama temen gue.""Dimana?"
"Di cafe daerah Kemang. Tapi ini barusan dia ngabarin kalo dia kejebak macet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Terlepas dari bagaimana cara kita bertemu. Senang bisa mengenalmu." - Aldebaran Galendra *** Aldebaran Galendra, seorang businessman yang memiliki wajah tampan dan namanya terkenal di kalangan pembisnis sukses lainnya. Sifatnya yang cuek, dingin...