Part 35 - Badmood

2.3K 441 41
                                    

"Engh..." suara lengkuhan panjang milik seorang pria yang baru bangun dari tidurnya.

"Jam berapa sih ini?" tanyanya sambil melirik jam dinding di kamarnya.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Waktunya untuk pria itu menjalankan rutinitasnya.

Sebelum beranjak, ia mengecek handphone nya. Tidak ada notifikasi terbaru dari Andin. Hanya terlihat ucapan 'good night sayang, have a nice dream' pada roomchat terakhir mereka.

"Kantung mata gue jelas banget ya." ucapnya di depan cermin.
"Ini pasti gara-gara gue susah tidur karena kepikiran ucapannya Andin." lanjutnya.

Selesai mandi dan bersiap untuk ke kantor, kini dirinya sudah berada di meja makannya bersama dengan mama dan adik satu-satunya.

"Bang, nanti anterin gue ke kampus ya." ucap Alana sambil menyantap makanannya.

Tidak ada jawaban dari Aldebaran. Pria itu hanya menatap kosong hidangan yang ada di hadapannya.

"Did you hear it, Al?" tanya Mama Rossa sambil menyenggol bahu Aldebaran.

Aldebaran pun sedikit kaget karena ada yang menyentuh bahunya, "Eh.. Apa ma?"

"Kamu kenapa sih Al? Ada yang dipikirin?"
"Enggak kok ma, aku nggak mikirin apa-apa."

"Boong, buktinya daritadi gue ngomong, lo nggak nyaut apa-apa." sahut Alana.

"Lo ngomong apa emang?"
"Bener kan, lo emang lagi nggak fokus. Tadi gue bilang kalo nanti gue nebeng sama lo."

"Ngerepotin deh, kenapa nggak pake supir sih?"
"Katanya tadi anaknya sakit, jadi dia berangkat agak siang."

"Terus kenapa nggak naik taksi online aja? "
"Al, emang kenapa sih kalo Alana nebeng kamu?"

"Nanti pasti ribet ma, mampir sana mampir sini."
"Gue janji deh, kali ini nggak mampir-mampir."

"Awas aja kalo sampe mampir-mampir, gue tinggal beneran."
"Iyee!"

Mama Rossa hanya geleng-geleng melihat perdebatan didepan matanya ini. Rasanya perdebatan antara Aldebaran dan Alana sudah menjadi makanannya sehari-hari.

"Udah yuk berangkat." ajak Aldebaran.
"Lah bang, makanan lo aja belum habis."

"Iya loh Al, kamu belum habisin makanan kamu."
"Udah kenyang aku ma."

"Beneran? Atau mau bawa bekal aja?"
"Nggak usah ma..."

"Lo diet bang?" tanya Alana.
"Ngapain diet segala? Badan gue aja udah six pack gini." ucapnya sombong.
"Idih, belagu."

"Lo jadi mau nebeng nggak? Kalo lama gue tinggal nih." ancam Aldebaran.
"Jadi lah, sabar dikit napa." balas Alana sambil merapikan penampilannya.

"Ya udah ya ma, aku sama Alana berangkat dulu, assalamualaikum..." pamit Aldebaran sambil mencium tangan Mama Rossa.
"Waalaikumsalam, hati-hati ya kalian."
"Bye, ma..." ucap Alana.

Saat dalam perjalanan mengantar Alana ke kampus, pikiran Aldebaran masih belum tenang. Ia masih memikirkan tentang perkataan Andin kemarin tentang izin photoshoot dengan lawan jenis.

Sampai tiba-tiba ia tidak melihat ada seseorang yang ingin menyebrang. Dengan keadaan yang masih melamun ia tetap melajukan mobilnya, hingga...

"Awas bang!" teriak Alana histeris.

Mendengar teriakan adiknya itu, ia langsung sadar dan membanting stir kearah berlawanan. Beruntung kondisi jalanan itu masih sepi, sehingga mereka tidak mengalami hal yang buruk.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang