Part 45 - Unforgettable Night

4.4K 437 48
                                    

     Pagi ini, Aldebaran berencana untuk mengajak sang istri sarapan sembari menikmati pemandangan bawah laut yang ada di hotel ini.

"Kita mau sarapan dimana mas?" tanya Andin yang baru saja selesai mandi.
"Nanti kita makan di restoran hotel aja ya ndin, sekalian liat pemandangan daerah sini."
"Oke deh, kamu mandi dulu gih."

Mendengar perintah istrinya itu, Aldebaran langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk pria itu membersihkan badannya. Ia sudah keluar dari kamar mandi dengan setelan celana panjang dan baju lengan panjang milik brand ternama.

"Dari saya belum mandi sampe saya selesai mandi, kamu masih aja disitu." omel Aldebaran yang masih melihat istrinya duduk didepan cermin.

"Sabar dong mas, namanya juga cewek pasti lama siap-siapnya."

"Nah udah selesai, cus kita berangkat." balas Andin yang baru selesai memasang bulu matanya.
"Kamu itu lebih cantik kalo natural ndin, nggak usah pake beginian segala."

Sebenarnya Andin sedikit kesal mendengar ucapan yang baru keluar dari mulut sang suami, perjuangan memasang bulu mata sedari tadi sia-sia begitu saja. Namun hatinya juga senang jika sang suami memuji dirinya.

"Huft, ya udah deh aku lepas." ucap Andin sambil melepas bulu matanya.
"Bisa nggak? Perlu saya bantuin?"
"Nggak usah mas, aku bisa sendiri kok."

"Pelan-pelan.."
"Dah yuk mas, keburu laper aku." ucap Andin sambil membalikkan badannya dan langsung menggandeng Aldebaran.
"Cantik banget istri saya."

Andin sedikit terkejut dan langsung menatap Aldebaran, "Kamu bilang apa mas?"

"Enggak, saya nggak bilang apa-apa kok. Udah ayo katanya keburu laper."
"Udah nikah masih aja gengsi."

Aldebaran dan Andin mengitari area hotel tersebut. Selama perjalanan pun, tangan mereka tidak lepas menggenggam satu sama lain. Kaki mereka melangkah ke restoran Al Mahara. Sebuah restoran mewah yang menawarkan hidangan laut dengan suasana fine dining dengan centrepiece berupa sebuah akuarium air laut berukuran besar di tengah-tengahnya.

Mereka melewati cangkang tiram emas sebagai pintu masuknya. Sepertinya tempat ini sangat cocok untuk mereka menikmati suasana berdua. Pasangan ini juga langsung memilih beragam menu andalan seperti maine lobster, alaskan king crab, foie gras ravioli, dan sea bass with almond sauce.

"Mas, ini kita cuma sarapan doang loh, kok pesennya banyak banget?"
"Nggak apa-apa, tadi katanya kamu juga laper kan."

"Ya tapi nggak sebanyak ini juga mas, mana muat perut kita."
"Udah ya nggak usah dibahas."

"Emang susah deh ngomong sama orang kaya." gumam Andin.

"Tempatnya bagus ya ndin."
"Bagus banget mas, ini kayaknya restoran paling mewah yang pernah aku datengin deh."
"Ya syukurlah kalo kamu suka."

"Besok kalo kita udah punya anak, kita ajak mereka jalan-jalan kesini ya mas."
"Mereka? Siapa aja?"

"Ya aku, kamu, sama anak-anak kita nanti lah mas."
"Anak-anak? Emang kamu jadi mau punya anak tiga?"
"Aku sih terserah bapaknya aja ya, selama aku mampu menampung sih gas aja mas."

"Buat aja belum pernah ndin, kok udah mikirin jumlah anak." batin Aldebaran mendengar ucapan istrinya itu.

"Kenapa senyum-senyum gitu mas?"
"Saya biasa aja.."

"Ini tumben kamu nggak foto-foto disini, biasanya heboh kalo nemu tempat bagus."
"Oiya bener juga, tolong fotoin dong suamiku yang ganteng hehe.."

Sekitar empat puluh lima menit mereka menunggu, akhirnya datang beberapa pelayan yang membawakan pesanan makanan mereka.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang