Disisi lain Nathan sedang main ke kantor Aldebaran, tempat dimana ia biasa bertemu dengan sahabatnya yang super sibuk itu.
Seperti biasa, sahabat Nathan itu terlihat sangat sibuk dengan laptop dan berkas-berkas yang ada di depannya. Ia bahkan hanya sesekali menoleh ke arah Nathan untuk sekedar memastikan keberadaannya.
"Buset Al, lo nggak bisa ya sehari aja nggak sibuk gitu? Gue aja yang liat pusing lo kerja terus."
"Ya gue kan kerja juga bukan untuk diri gue sendiri, ada banyak orang yang hidupnya bergantung sama gue."
"Iya juga sih..""Ya tapi ini ada temen lo disini tawarin minum kek, nggak tau temennya seret apa ya.." sambungnya.
"Kayak lo baru sekali aja kesini, tinggal minta OB buatin minum beres kan. Atau ambil aja tuh di kulkas." ucapnya sambil terus fokus ke laptopnya.
"Pantes lo nggak punya pacar ya Al, nggak peka lo." ucapnya kemudian pergi mengambil minuman di kulkas Aldebaran.
"Apa?"
"Haa enggak enggak.. Duh ngeri deh, bisa-bisa gue diterkam Aldemacan." gumamnya.Ruangan Aldebaran di kantor bisa dibilang memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Tidak hanya kulkas, di ruangan itu juga ada sofa, ruang meeting kecil, perpustakaan mini, bahkan sebuah kamar rahasia yang biasa ditiduri Al jika ia sudah merasa sangat kelelahan bekerja. Tidak jarang teman-teman Al berkata bahwa itu bukan ruangan kerja melainkan rumah minimalis di dalam kantor.
Selesai mengambil minuman favoritnya di dalam kulkas, Nathan pun berjalan menghampiri Aldebaran. Ia terlihat sedang memilih beberapa foto wanita dari laptopnya.
"Ini gue nggak salah liat seorang Aldebaran lagi liatin foto cewek? Lagi milih jodoh lo Al?" ucapnya spontan.
"Gila lo ya.."
"Ya abisnya gue shock aja, sejak kapan lo suka liatin foto cewek gini.. Oh apa karena kemarin abis disamperin cewek? Artis terkenal lagi yang samperin, no kaleng-kaleng emang.""Apaan sih lo, kalau nggak tahu tuh tanya dulu, jangan asal nyamber aja."
"Iya iya maaf, emang buat apa sih ini?""Gue lagi milih brand ambassador baru buat ARA, soalnya yang sekarang kontraknya udah mau habis dan dia nggak mau perpanjang, mau lanjutin kuliah di London katanya."
"Gue tauuu, gimana kalau gue aja yang jadi BA nya, pasti penjualan lo meningkat deh, soalnya banyak cewek-cewek yang tergila-gila sama gue.." ucapnya gagah.
"Apaan sih lo, ARA kan produk buat perempuan, lo mau nanti di makeup-in kayak perempuan? Kayak Boim.."
Boim atau yang biasa ia sebut Boy, adalah asisten Nathan yang berjenis kelamin laki-laki, tapi bergaya seperti perempuan.
"Gila kali ya lo, gue laki banget begini disuruh kayak Luna."
"Ya udah makanya..""OH GUE TAU AL..." ucapnya sambil sedikit menggebrak meja.
"Rusak meja gue lama-lama." ucap Al penuh penekanan."Hehe, iya iya maaf, reflek tadi."
"Tau apa tadi?""Gue tau siapa yang cocok jadi brand ambassador lo yang baru."
"Siapa?""Andin.." ucap Nathan penuh semangat.
"Haa, Andin?""Iya Andin, lawan main gue di film kemaren, yang lo kasih jas ke dia itu loh, masa lupa sih.."
"Andini Gabriella?"
"Iya lah, siapa lagi coba?""Gue jamin kalau dia jadi BA lo, pasti penjualan lo meningkat pesat deh. Terbukti kok banyak brand yang pakai dia dan penjualan mereka naik. Ya kayak lo nggak tau aja, dia kan lagi naik daun banget sekarang. Nggak salah deh lo pake dia, percaya gue deh.." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Terlepas dari bagaimana cara kita bertemu. Senang bisa mengenalmu." - Aldebaran Galendra *** Aldebaran Galendra, seorang businessman yang memiliki wajah tampan dan namanya terkenal di kalangan pembisnis sukses lainnya. Sifatnya yang cuek, dingin...