Part 78 - Keluarga

2.3K 409 17
                                    

Malam ini Aldebaran mengundang Mama Tiara dan Papa Surya untuk makan malam bersama di rumahnya. Kedua orang tua Andin itu memang baru saja pulang dari Amerika kemarin malam, itu lah yang membuat mereka belum sempat bertemu dengan cucu pertamanya.

Acara yang menumpuk dan jadwal Papa Surya yang padat membuat dirinya dan sang istri harus lebih lama berada di negeri Paman Sam itu. Keduanya sudah berada di kediaman Aldebaran, sepertinya mereka tidak sabar untuk menengok sang cucu.

"Assalamualaikum..." ucap Mama Tiara sambil memasuki rumah Aldebaran.
"Waalaikumsalam, eh bu Tiara." balas Mama Rossa yang langsung memeluk besannya itu.

"Gimana kabarnya bu?"
"Alhamdulillah baik, kalo bu Rossa sendiri gimana?"

"Saya juga baik, semua urusannya sudah selesai pak?"
"Udah beres semuanya bu, aman."
"Alhamdulillah kalo gitu ya pak, ngomong-ngomong kok udah pada dateng sih, makanannya belum siap loh."

"Ini bu Rossa biasa, daritadi pagi mamanya Andin udah rewel banget katanya pengen ketemu cucunya."
"Hahaha biasalah pak namanya juga ibu-ibu, tapi ya pak emang bener deh Shaka itu gemesin banget."
"Tuh kan pa, gimana nggak makin penasaran. Setiap dikirim fotonya sama Andin aja saya rasanya pengen cepet-cepet pulang."

"Ya udah bu samperin aja anaknya, daritadi asik banget main sama papanya."
"Saya samperin Andin dulu ya bu."
"Iya bu, silahkan."

Kedua orang tua Andin itu sengaja tidak memberitahu sang anak bahwa akan datang lebih awal. Mereka mengetuk pintu kamar Andin tanpa bersuara.

"Masuk aja, nggak di kunci kok." teriak Andin dari dalam.

Tanpa menunggu lama, pintu kamar terbuka menampilkan dua orang yang sudah lama tak ia temui itu.

"Mama, papa..." ucapnya langsung memeluk keduanya.
"Aku kangen banget sama mama sama papa."

"Papa juga kangen banget sama kamu nak. Selamat ya, putri kecil papa ini udah punya bayi."

"Eh cucu oma lagi ngapain sih ini." ucap Mama Tiara sambil berjalan kearah Shaka.

"Baru aja selesai ganti baju ma, tadi asik banget main sama papanya."
"Loh ini Al kemana?"

"Mas Al baru mandi pa, daritadi keasyikan main sama Shaka."
"Atatah gemes banget sih pipinya ndin." ucap Mama Tiara sambil menggendong Shaka.
"Iya ya ma, mirip Andin waktu kecil."

"Mama bawa Shaka keluar boleh ndin?"
"Boleh dong ma, nanti kalo mulai rewel panggil aku aja."
"Oke sayang."

Aledabaran sudah keluar dari kamar mandinya. Rambutnya yang sedikit basah semakin membuat penampilannya terlihat segar. Meskipun luka lebamnya belum sepenuhnya pulih, namun dirinya mengabaikan itu semua.

"Loh Shaka mana ndin?"
"Tadi dibawa mama sama papa ke bawah mas."

"Mama sama papa udah dateng?"
"Udah mas."

"Ya udah saya turun dulu ya, udah lama nggak ketemu mereka."
"Iya mas, tapi pake celana dulu. Masa mau ketemu mama papa cuma pake handuk gitu."

"Ya pake celana dong ndin, yang boleh lihat aset saya kan cuma kamu."
"Idih geli deh."

"Kamu mandi dulu gih, ntar kelamaan mereka nunggunya."

Aldebaran menemui mama dan mertuanya itu. Terlihat Mama Tiara dan Papa Surya sedang berada di taman halaman belakang rumahnya bersama Shaka.

"Ma, pa..." ucap Aldebaran.

"Eh Al, apa kabar?"
"Alhamdulillah baik pa, papa sendiri gimana?"
"Papa juga baik Al."

"Saya boleh ngobrol berdua sama papa? Ada yang mau saya omongin pa."
"Boleh boleh Al."

"Kita duduk sebelah sana aja ya pa." ucap Aldebaran sambil menunjuk sepasang kursi yang berada di sudut taman itu.

Beside Me -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang