05. Sepupu

1K 129 10
                                    

"Kozume maju coba kedepan." Ucap Kuroo dengan nada senangnya.

Kuroo menyuruh Kenma maju bukan karena apa, tapi karena sedari tadi Kenma tidak mendengarkannya berbicara dan malah asik memainkan game.

Kenma menatap Kuroo datar, kemudian ia bangkit dari duduknya lalu menuju ke depan kelas.

"Kenapa Kak?" Tanya Kenma.

"Tadi saya ngomong apa coba?" Tanya Kuroo.

"Kakak ngomong besok kalian bakalan dibagi kedalam kelas masing-masing jadi jangan sampe lupa bawa mata pelajaran yang udah kalian tulis tadi." Jawab Kenma sambil menirukan Kuroo berbicara.

Kuroo menggeleng, "Salah."

Kenma terbelalak, pasalnya ia mendengar Kuroo mengatakan itu meskipun ia memainkan gamenya.

"Lah? Kok salah?"

"Ya bener salah, orang tadi saya ngomong apa coba bukan ngomong panjang lebar kayak yang kamu omongin."

"Nih kakel makin kesini makin brengsek ya!"

Perempatan siku muncul di dahi Kenma, saat ini ia sangat ingin memaki Kuroo rasanya. Namun ia sadar, jika ia melakukan itu ia akan menjadi tontonan satu kelas. Ya tanpa ia melakukannya pun ia sudah menjadi tontonan.

Kenma menghela nafasnya, "Terserah."

"Karena kamu dari tadi gak dengerin saya ngomong saya bakal ngasih kamu hukuman!" Kuroo berkata seperti itu dengan senyum setannya.

Kenma menyerngit heran, "Apa hukumannya?"

"Em.. Apa ya? Kira-kira apa hukuman yang cocok buat Kozume nih?" Kuroo menanyakan itu kepada adek kelasnya yang lain.

"Bersihin lapangan Kak!"

"Bersihin toilet gak sih?"

"Spill aib dia Kak."

"Suruh spill nomor we'anya Kak."

Kuroo menepuk kedua tangannya, "Nah! Boleh tuh spill nomor we'a."

Kuroo kembali menatap Kenma kemudian tersenyum hangat, "Jadi Kozume, nomor we'a kamu berapa?"

"Ini yang lu maksud cara paksa ya jing?!"

•••••

"I-wa-izu-mi!!" Oikawa mengatakan itu kemudian merangkul bahu Iwaizumi.

Iwaizumi melirik Oikawa yang merangkulnya kemudian bertanya, "Ngapain disini? Emang gak ada guru?"

Oikawa menggeleng, "Jamkos! Jadi gua kesini aja!"

"Oh..."

Mendengar Iwaizumi hanya beroh ria, Oikawa langsung menatap sekelilingnya didapatinya para adek kelas yang sedang berbincang satu sama lain.

"Enak ya ngawas gak ngapa-ngapain." Cibir Oikawa.

Iwaizumi melirik Oikawa, "Iya enak, jadi osis makanya."

"Gak mau ah osis mah rib-WA ITU KEMBARAN LU ANJIR!!"

Karena Oikawa berteriak seperti itu, alhasil seisi kelas langsung menatapnya.

Iwaizumi menghela nafasnya karena Oikawa berteriak sambil menunjuk kearah Akaashi yang menganga karena dibilang mirip dirinya.

Iwaizumi bangkit dari duduknya kemudian menyeret Oikawa keluar kelas.

"Hadeh jangan berisik Wa!!" Geram Iwaizumi.

"Tapi tadi beneran mirip lu anjir!" Oikawa mengintip lagi kedalam kelas.

"Noh, mirip anjir!"

"Beda su! Jan sama-samain gua sama Akaashi."

"Lah lu kenal dia?"

Iwaizumi mengangguk, "Sepupu gua."

"LAH? KOK BISA?!"

Bugh

Iwaizumi memukul perut Oikawa kesal, "Bisa lah jing!"

.
.
.
.
.

#kamu dan husbumu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#kamu dan husbumu.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang