43. Pantai

480 65 4
                                    

Bokuto menaiki motornya kebut-kebutan, perasaannya saat ini sangat campur aduk akibat kejadian hari ini. Rasanya ia sangat ingin berkeliling terus menerus tanpa berhenti. Tapi sayangnya bensinnya tinggal 2 strip dan duit jajannya juga sudah habis minggu ini karena dipakai untuk membuat cokelat love meskipun akhirnya ditolak.

Bokuto menghentikan motornya pada saat ia sampai disebuah pantai yang sangat sepi. Entah bagaimana caranya Bokuto bisa sampai ke sini juga tidak tahu. Padahal ia tadi hanya mengendarai motornya lurus.

Melihat pantai itu sepi, Bokuto segera turun dari motornya dan menatap pantai itu lekat. Membuatnya sedikit tenang, meskipun hanya sedikit.

"Anjing, Bok lu ngapain disini?"

Niat Bokuto yang tadinya ingin meng-sad dengan sedikit estetik sudah pasti tidak akan terjadi karena ia mendengar suara Oikawa dari sebelah kirinya.

Bokuto segera menoleh dan benar saja ada Oikawa yang menatapnya heran. Tanpa banyak pikir panjang Bokuto mendekat kepada Oikawa kemudian ikut ngedeprok di pasir pantai.

"WA!! GUA DI TOLAK!!" Rengek Bokuto.

Oikawa tersentak, "Ditolak?! Siapa anjir yang nolak lu?! Tumben ada cewek yang gak buta."

Mata Bokuto berkedut kesal mendengar perkataan Oikawa, "Bacot anjir, gua cepuin Iwaizumi lu pas kelas 5 pernah cepirit di celana."

Ctak

"JANGAN ANJIR! IMAGE GUA NANTI ANCUR!"

Bokuto mengusap kepalanya, "Dih, kayak punya image aja."

Oikawa tersenyum sebal, "Jadi bersyukur lu ditolak."

"Parah."

Bokuto mengalihkan pandangannya menjadi menatap pantai lagi. "Lu gak nanya gitu anjir gua di tolak kenapa?!"

"Paling juga gegara lu jelek, kan? Makanya Bok lu tuh harus cakep du-"

"Bukan anjing!" Potong Bokuto.

Oikawa menyerngit heran, "Lah, terus?"

"Gegara si Elsa masih pacarnya Kuroo. Maka dari itu dia nolak gua anjir."

Oikawa menganga tak percaya mendengar perkataan Bokuto, "Bentar Bok bentar."

"LU NEMBAK ELSA?!"

Bokuto mengangguk, "Iya, kenapa emang?"

"Serius? Anjir, bisa-bisanya."

"Bisa lah, orang Kuroonya aja ngebolehin ini."

"Ya iya sih.... Terus rekasi lu gimana pas dia nolak lu? Nangis guling-guling?"

Bokuto menggeleng, "Gak lah anjir,"

"Gua diem aja pas dia nolak gua."

"Tolol."

Oikawa menghela nafasnya kemudian menatap Bokuto dan ia menyadari sesuatu bahwa mata Bokuto sedikit sembab.

Oikawa langsung tersenyum remeh, "Nangis ya lu anjing hahaha."

"Gembel banget ditolak doang nangis,"

Mata Bokuto berkedut kesal mendengarnya, "Bacot! Lu ngomong gitu gegara lu gak pernah ngerasain di tolak anjing!"

Oikawa mengangguk bangga, "Emang! Secarakan gua cakep jadi wajar kalo gua gak pernah ditolak."

"Najis najis najis, moga moga aja lu nanti di putusin Iwaizumi biar lu nangis juga."

Oikawa langsung melotot mendengar itu, "Mulut lu jaga ye anjir!"

Bokuto menunjukan jari tengahnya, "Bacot!"

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang