57. Pingsan

531 66 5
                                    

Akaashi berjalan santai sambil meminum es cendolnya. Dan sesekali menghirup udara siang yang sangat amat panas seperti simulasi padang mahsyar. Akaashi saat ini sedang berada di kampung makanan. Tadinya ia kesini bersama dengan Kenma. Tapi entah bagaimana ceritanya ia terpisah oleh Kenma dan alhasil ia menikmati muter-muter sendirian sambil meminum es cendol.

Akaashi dan Kenma tidak membolos sekolah, tetapi mereka diliburkan 1 hari karena kemarin hujan sangat deras dan akibatnya sekolah mereka kebanjiran.

Pada saat Akaashi sedang menyedot es cendolnya, ia melihat Bokuto yang sedang berjalan. Tapi jalannya sangat sempoyongan.

Akaashi yang khawatir akan Bokuto yang takutnya kenapa-kenapa pun segera mendekat kepada Bokuto. "Sempoyongan banget, kayak orang mabok."

Sesampainya dihadapan Bokuto, Akaashi menatapnya dengan penuh kekhawatiran. "Bang, gak papa kan?"

Bokuto yang sedang memegang kepalanya langsung mendongak, "Gak papa."

Suara Bokuto sangat serak, dan matanya merah. Hidungnya juga meler. Melihat keadaan Bokuto tentu saja Akaashi tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.

"Bang Bok ngapain disini?" Tanya Akaashi.

"Jajan," Bokuto menjawabnya dengan susah payah.

"Sama siapa? Sendiri?"

Bokuto menggeleng, "Oikawa, Kuroo."

Akaashi menyerngit heran mendengar itu, pasalnya pada saat Akaashi mengirim chat di grup untuk menuju ke kampung makanan Iwaizumi bilang gak bisa, gua mau jalan sama Oikawa tapi kenapa malah Bokuto bilang ia kesini bersama dengan Oika-ah Akaashi paham. Kemungkinan besar Bokuto dan Kuroo mengintili Oikawa dan Iwaizumi yang berniat jalan berdua kesini.

"Terus, mereka mana?"

Bokuto menggeleng, "Gak..." Bokuto memegang pundak Akaashi agar dirinya tidak terjatuh. "Tau."

Akaashi memegang tangan Bokuto yang memegang pundaknya, dan rasanya Akaashi seperti menyentuh air panas. Iya. Tangan Bokuto sangat panas.

Akaashi meringis pelan, "Bang Bok panas ya?!"

Bokuto menggeleng, "En-gga..."

Akaashi menguatkan pegangannya pada tangan Bokuto, "Tapi tangan Bang Bok panas banget."

Bokuto mendongakan kepalanya kemudian menggeleng, "Gak J-" Belum sempat ia menyelesaikan perkataannya Bokuto sudah pingsan. Dan untungnya Akaashi dengan sigap menahan badan Bokuto.

"Bang Bang!" Panggil Akaashi.

Akaashi panik karena melihat Bokuto pingsan dihadapannya, ia celingak celinguk untuk mencari sosok Kenma atau siapa pun yang ia kenal.

Akaashi masih berusaha menahan badan Bokuto agar tidak terjatuh ketanah. Badan Akaashi lebih kecil dari Bokuto dan tentunya untuk menahan Bokuto sendirian itu sangat sulit. Apa lagi membawanya ke rumah sakit.

"KEN!" Akaashi berteriak pada saat melihat Kenma yang sedang berjalan santai bersama Kuroo.

Akaashi yang melihat Kenma berjalan kearahnya dengan santai, bahkan seperti orang tidak niat hidup pun mengendus kesal.

"CEPETAN! INI BANG BOK PINGSAN!"

Kuroo yang mendengar teriakan Akaashi tersontak kaget. "Lah? Dia bisa pingsan?"

"Jangan tolol Kak, Bang Bokuto juga manusia." Setelah berkata seperti itu Kenma menarik tangan Kuroo dan keduanya mempercepat langkah mereka menuju ke Akaashi.

"Lama!" Omel Akaashi.

Kenma mengatur nafasnya, "Selow, ini kenapa bisa pingsan?"

Akaashi menggeleng, "Gak tau! Cepet bawa ke rumah sakit!"

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang