-Cinderella-
Ibu tiri melepaskan pegangannya pada tangan Natha kemudian ia berjalan kearah lemari dan mengeluarkan sebuah pisau yang sangat tajam.
Natha sedikit heran melihat itu, untuk apa Ibunya mengeluarkan pisau? Untuk menekol ayam?
"Pisau? Untuk apa pisau?" Heran Natha.
Ibu tiri melihat kaki Natha, "Untuk memotong kakimu agar sesuai dengan sepatu itu sayang." Jawab Ibu sambil tersenyum setan.
Satu kata yang terlintas diotak Natha saat ini.
Gila.
Ibunya sudah gila.
Benar-benar gila.
Natha menggelengkan kepalanya, "Tidak Bu tidak."
Senyum Ibunya perlahan memudar dan matanya melotot, "Kenapa?! Kau sudah berani melawan Ibu?!"
Badan Natha gemetar takut mendengar pertanyaan itu, "Bukan seperti itu Bu, hanya saja... Tidak perlu sampai seperti ini, jika tidak bisa ya sudah! Lagi pula kita sudah cukup memiliki banyak harta!"
Ibu tiri menggeleng, "Tidak, ini belum cukup! Harta yang kita dapatkan dengan cara membunuh Ayah Cinderella masih belum cukup! Kau harus menikah dengan Pangeran Natha!"
Natha memberanikan dirinya, ia menatap Ibunya yang sudah menatapnya marah itu, "Tidak mau Bu! Aku tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai!"
"Cinta hanya omong kosong Natha!"
"Lagi pula apa gunanya jika kau menikah dengan lelaki yang kau cintai tapi lelaki itu miskin?! Apa gunanya?" Tanya Ibu tiri.
"Tapi lelaki yang aku cintai ini kaya Bu!" Bantah Natha.
"Potong, potong kakinya." Suara bisikan cermin ajaib terdengar di telinga Ibu tiri.
Ibu tiri yang mendengar bisikan itu mengangguk kemudian berjalan mendekat kearah Natha, "Tidak! Lebih kaya Pangeran dari pada lelaki yang kau cintai itu!"
Natha menggeleng, "Tidak!"
"Potong, lalu kau akan jadi kaya."
"Iya!"
Ibu tiri terus melangkah mendekat kearah Natha yang diam mematung karena ketakutan melihat pisau yang di pegang Ibu tiri.
"Lagi pula siapa lelaki yang kau cintai itu?!"
Natha menggigit bibir bawahnya, "KAK ROY! AKU MENCINTAI KAK ROY!"
Ibu tiri melotot mendengar itu, "Bocah gila! Dia Kakak kandungmu sendiri bodoh!"
Ibu tiri berlari mendekat kearah Natha dan pada saat tinggal berjarak beberapa langkah lagi tiba-tiba saja Roy datang dan menarik tangan Natha agar kabur bersamanya lewat pintu belakang.
Ibu tiri yang melihat aksi Roy langsung melempar pisau yang ia pegang kearah Roy, tetapi pisau itu malah menancap ke pintu.
"Sial!!!" Pekik Ibu tiri.
Roy dan Natha terus berlari agar menjauh dari rumah mereka dan pada saat mereka merasa sudah menjauh, mereka berhenti berlari.
Natha yang berlinang air mata memeluk Roy yang sedang terengap-engap mengatur nafas, maklum remaja jompo.
"K-kak, Ibu menyeramkan..."
"ANJIR GUA MELUK BANG BOK!!!"
Roy membalas pelukan Natha kemudian menenangkannya, "Kakak tahu, dan Kakak baru sadar bahwa Ibu sudah benar-benar gila."
KAMU SEDANG MEMBACA
PT. Mencari cinta sejati [✓]
RandomOrang kalo udah jatuh cinta itu kalo gak bucin ya bulol.