09. Martabak

791 114 11
                                    

Iwaizumi memberhentikan motornya tepat didepan rumah Oikawa, ia segera turun dari motornya dan menatap pintu gerbang Oikawa dan mengambil ancang-ancang untuk berteriak.

"Khem khem."

"OIKAWA!!!" Iwaizumi teriak dengan sangat kencang.

Tak lama setelah teriakan Iwaizumi, Oikawa segera keluar dan membuka pintu gerbang rumahnya.

"Eh Iwa, cepet amat." Basa basi Oikawa sambil mempersilahkan Iwaizumi masuk.

Iwaizumi menatapnya datar, "Ya udah balik lagi gua ini, nanti gua dateng kesini lagi jam sepuluh."

Oikawa yang mendengar itu langsung terbelalak, "YA JANGAN DONG WA!!"

Ctak

"Ya makanya jangan ngomong gitu su!" Ucap Iwaizumi sambil memberikan kresek yang lumayan besar kepada Oikawa.

"Apaan nich?" Tanya Oikawa sambil menerima plastik Iwaizumi.

"Martabak su, kasih Tante ama Om satu." Ucap Iwaizumi sambil duduk di kursi yang ada di teras Oikawa.

Oikawa melihat isi plastik itu kemudian mengeluarkan satu kotak martabak dan membukanya.

Matanya langsung berbinar melihat itu, "ANJIR EXSTRA TOPING!!"

"Bocah." Gumam Iwaizumi.

"Ah Iwa lu baik banget jadi sayang gua, muah." Oikawa mengatakan itu sambil memakan martabaknya kemudian membawa plastik yang berisikan 1 kotak martabak lagi masuk kedalam.

Tak lama setelah itu Oikawa kembali keluar dan duduk di kursi yang berada disebelah Iwaizumi.

"Btw ini kopi sayang buat siapa Wa?" Tanya Oikawa sambil terus meminum kopi sayang yang ada ditangannya.

Iwaizumi menatapnya malas, "Buat lu su, pake nanya lagi!"

"Ya kan siapa tau buat lu sendiri gitu..."

Oikawa menaruh gelas kopi sayangnya dimeja kemudian memakan martabak lagi.

"Mwakan Wa jwangwan mwalu mwalwu." Oikawa berkata sambil mengunyah martabak didalam mulutnya.

"Telen dulu asu, nanti keselek." Ucap Iwaizumi sambil mengambil sepotong martabak.

Oikawa menelan martabak yang ada didalam mulutnya kemudian kembali berbicara, "Btw, habis ini lu gak ada bimbing bimbing dekel lagi kan?"

Iwaizumi menggeleng, "Gak ada, kenapa emang? Takut gua kepincut dekel?"

Oikawa mengangguk, "Iya, Iwa kan cakep jadi wajar aja kalo banyak dekel yang naksir. Gua mah ngerinya lu naksir balik ama tuh dekel,"

"Terus nanti lu malah mutusin gua dan jadian ama tuh dekel."

Iwaizumi mengambil kopi sayang yang Oikawa taruh dimeja kemudian meminumnya, "Kalo kayak gitu berarti pelet lu gak ampuh."

"KOK MALAH SEAKAN-AKAN GUA MELET LU SIH WA?!"

Iwaizumi berhenti menyedot minuman itu, "Ya kan emang, bukan?"

"Bukan lah anjir," Oikawa terus memakan martabaknya. "Males gua sama lu."

"Btw kok martabaknya enak sih?" Tanya Oikawa.

"Yang jual bikinnya pake cinta."

"Yang belinya kaga?" Celetuk Oikawa.

"Kaga,"

Uhuk uhuk.

"Kaga salah lagi maksudnya." Sambung Iwaizumi.

Oikawa segera merebut kopi sayangnya yang masih berada digenggaman Iwaizumi kemudian meminumnya hingga habis tak tersisa.

"Iwa gak sopan bintang nol."

"Kalo lu minus enol." Ucap Iwaizumi sambil tersenyum seram.

"Anjir sampe minus, parah ih Iwa mah."

Iwaizumi hanya mengangkat bahunya tidak peduli kemudian memperhatikan sekeliling rumah Oikawa.

"Btw Wa, sepupu lu yang kata mirip banget sama lu itu udah ada pacar belum?" Tanya Oikawa.

Pertanyaan Oikawa membuat Iwaizumi memberikan fokus penuhnya kepada Oikawa. "Belum, kenapa?"

"Penasaran aja sih."

Iwaizumi memincingkan matanya tidak percaya, "Penasaran apa demen?"

Oikawa tersenyum miring mendengarnya, "Gak tau, demen apa penasaran ya?"

Ctak

Iwaizumi menjitak kepala Oikawa kasar mendengar Oikawa yang malah bertanya balik padanya.

"Iwa mah kalo cemburu maennya jitak-jitakan, malesin." Ucap Oikawa sambil mengusap kepalanya.

"Gak peduli."

Iwaizumi mengambil handphonenya dan pada saat ia ingin memainkannya tiba-tiba saja Oikawa langsung merebutnya.

"Ck ck ck, gak sopan lagi sama pacar malah main hp. Sini gua liat di hp lu ada apa." Ujar Oikawa.

Oikawa langsung mengutak atik handphone Iwaizumi, ia membuka semua media sosial Iwaizumi. Takut jika ada adek kelas yang ganjen kepada pacarnya dan pacarnya ini malah meladeninya.

"KOK GAK ADA DEKEL YANG GANJEN KE LU SIH?!" Kesal Oikawa.

Iwaizumi memutar bola matanya malas, "Mau lu apa sayang... Gak ada yang ganjen lu kesel, ada yang ganjen lu makin kesel."

"Gak tau, gua cuman kek heran aja gitu masa iya gak ada yang gan-"

Belum selesai Oikawa berbicara, Iwaizumi segera memasukan martabak yang ia beli kedalam mulut Oikawa.

Iwaizumi tersenyum tipis, "Udah gua blokir dekel yang ganjen. Tenang aja."

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang