-BONCHAP-

783 71 6
                                    

Iwaizumi menatap gelisah pintu bercat putih dihadapannya. Ia sudah berkali-kali menarik nafas lalu menghembuskannya lagi tetapi dirinya tak kunjung tenang.

Tangannya bergerak lagi untuk mengetuk pintu itu, tetapi ia menariknya kembali dan menoleh kesebelah nya. "Bunda Hajime gak berani ngetok!!!"

Bundanya berdecak sebal melihat tingkah laku putranya itu. Padahal hanya mengetuk pintu, mengapa dirinya begitu grogi?

"Tinggal ketok anjing, pegel ini gua berdiri mulu!" Balas Kenma yang sudah kesal karena sedari tadi harus berdiri sambil memegang seserahan.

Iya seserahan.

"Sabar Ken, namanya juga lamaran wajar kalo Bang Iwa dag dig dug ser gini." Saut Akaashi yang ada disebelahnya.

"Gak wajar ye! Ini dia udah kela-"

"Lu diem atau gua jedotin pala lu ketembok!" Ancam Iwaizumi dengan senyum iblisnya.

"Ya udah Ayah aja lah yang ketok pintunya kalo kamu gak berani." Tawar Sai.

Sai menggerakkan tangannya untuk mengetuk itu, Kenma yang melihat itu seketika tersenyum senang karena ia tidak harus berdiri lama-lama lagi. Tetapi senyum senangnya seketika menghilang pada saat Iwaizumi mencekal tangan Ayahnya pada saat ia ingin mengetuk pintu.

"Hajime aja!!" Ucap Iwaizumi dengan nafas yang menggebu-gebu.

"Ya udah ketok, katanya mau ngelamar Tooru. Gimana mau ngelamar kalo ngetok pintu aja gak berani." Ucap Sai.

"Berani Yah.. Cuman kan deg deg-an," Iwaizumi menatap Bundanya yang sedari tadi menatap mereka semua dengan tatapan kesalnya karena tak kunjung masuk. Padahal Shira ingin bergibah ria dengan Mamahnya Oikawa.

"Tapi ini Bunda beneran ngizinin Hajime nikah sama Oikawa? Nanti gak bakal dapet cucu loh!" Iwaizumi memastikan Bundanya yang terlihat kesal itu.

Shira menatap Iwaizumi sekilas kemudian tangannya bergerak untuk mengetuk pintu itu.

Tok

Tok

Tok

Mata Iwaizumi seketika membulat melihat tingkah Shira yang langsung mengetuk pintu padahal dirinya belum siap jika saja Oikawa menolak lamarannya. "Nda!!! Kenapa di ketok?!"

Shira hanya mengeluarkan senyum manisnya, "Biar cepet, Bunda mau gibah sama Mamahnya Tooru."

"Dan Bunda gak masalah kalo gak dapet cucu, lagian bisa dapet dari anak yang lain." Jawab Shira santai.

"Bang Iwa kan anak satu-satunya." Celetuk Kenma.

"Proses Ken, tunggu aja." Ucap Shira sambil tersenyum miring.

Kenma yang mendengar itu langsung bergidik ngeri. Tantenya ini sangat brutal mengatakan hal itu secara terang terangan dihadapannya.

Mata Iwaizumi berkedut mendengar perkataan Bundanya itu. Tetapi tidak papa, ia tidak masalah jika harus mempunyai adik lagi. Toh ia diizinkan ini untuk menikah dengan Oikawa.

"Sebentar!!!" Teriak Mamahnya Oikawa dari dalam.

Iwaizumi menarik nafasnya kemudian menghembuskannya lagi. Dan untungnya kali ini ia menjadi sedikit tenang. Iwaizumi menatap penuh keyakinan pintu bercat putih yang ada dihadapannya.

Ia melamar Oikawa hari ini dan detik ini juga tanpa sepengetahuan Oikawa. Katanya diem diem aja, biar Oikawa kaget maka dari itu Iwaizumi dateng bersama keluarga serta dua babu—sepupunya secara tiba-tiba seperti tamu yang tidak diundang untuk melamar Oikawa.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang