33. Peran

543 78 3
                                    

"Grr...."

Kenma mengeram kesal mendengar perkataan kelima manusia yang ada di sekitarnya.

Kenma menatap kelima orang itu kesal, "Gak ya, gua gak mau!"

"IH KUDU MAU KEN!!" Ucap Kuroo.

Oikawa mengangguk, "Bener! Lu kan cocok tuh kalo jadi Cinderella."

"Cocok dari mana?" Tanya Kenma.

Kenma menatap Akaashi yang sedang menatapnya dengan tatapan kemenangan, "Akaashi aja noh, dia lebih cocok."

Iwaizumi menggeleng, "Akaashi kaga cocok, cocokan lu."

Bokuto mengangguk, "Bener, Eji kan rambutnya pendek. Kalo lu kan panjang jadi cocok!"

Kenma langsung menoleh kearah Kuroo, "Kak dirumah lu ada gunting kan?"

Kuroo tersenyum mendengar itu, "Kebetulan dirumah gua gak ada yang make gunting, jadi kita gak punya."

"Asu."

"Udah lah Ken terima aja, lu cocok ini jadi Cinderella." Ucap Akaashi.

"Mata lu cocok anjiing! Gua cowok su! Sedangkan Cinderella cewek!" Kesal Kenma.

"Lu kan cowok cantik Ken, jadi cocok cocok aja!" Ucap Kuroo.

Bukannya mereda kekesalannya malah makin memuncak, "Gua gampar tuh mulut ya Kak!"

"Kenma ngeri kalo lagi kesel." Bisik Oikawa kepada Bokuto.

"Iya anjir, padahal gua kira dia manusia tanpa perasaan." Balas Bokuto.

Perempatan siku muncul didahi Kenma karena mendengar bisikan itu, Kenma segera mengambil tasnya dan ingin bangkit dari duduknya.

Iwaizumi menatap Kenma heran, "Mau kemana lu? Duduk."

"Balik, gua males disini." Ketus Kenma kemudian berjalan kearah pintu.

"Balik sendiri ya, gua gak mau nganterin lu."

Kenma menghentikan langkahnya mendengar perkataan Akaashi. Sial, dia baru ingat ia tidak membawa motor sendiri dan malah menebeng pada Akaashi.

Kenma berbalik menatap Akaashi, "Yodah sini kunci motor lu, biar gua pinjem tuh motor."

Akaashi menggeleng, "Gak,"

Kuroo tertawa melihat Kenma yang semakin kesal itu, "Udah lah Ken, sini dulu aja sih."

"Gua juga kaga bakal hilap ini ama lu," Ucap Kuroo sambil mengedipkan matanya.

Kenma langsung menatapnya jijik, "Idih si najis."

Iwaizumi menghela nafasnya kemudian menatap Kenma, "Udah lu duduk dulu dan lu terima peran lu sebagai Cinderella."

"Lu enak ngomong gitu karena lu dapetnya ibu tiri jing!" Balas Kenma.

"Ya Ibu tiri juga cewek bego!"

"Tapi dia kaga terlalu disorot! Kaga kayak Cinderella."

Iwaizumi berdecih kemudian berkata, "Gini gini."

"Kalo lu mau duduk disini dan nerima peran Cinderella. Kita bakal top up-in lu diamond emel buat nyepin Roger transfomers."

Tatapan Kenma yang tadinya kesal kini berubah menjadi sedikit antusias. "Lu bakal top up-in sampe dapet?"

Iwaizumi mengangguk dengan berat hati, "Iya."

Kenma mengangguk senang dan kembali duduk. "Oke, deal!"

Ah jika kalian heran mengapa Kenma disuruh menjadi Cinderella dan Iwaizumi menjadi Ibu tiri. Jawabannya satu, mereka akan menampilkan drama Cinderella. Dan saat ini mereka sedang membagi peran.

Dan peran yang mereka dapat sebagai berikut:

Iwaizumi : Ibu tiri

Bokuto : Saudara tiri

Akaashi : Saudara tiri

Kenma : Cinderella

Kuroo : Pangeran

Oikawa : Bapak peri

Oikawa menatap kertas yang ada ditangannya itu heran, "Eh kita kekurangan orang, kan harusnya ada yang jadi penyihir buat ngeracunin Cinderella."

Akaashi menyerngit heran, "Perasaan Cinderella gak ada adegan kena racun Bang."

Bokuto memasang tampang songongnya, "Hohoho kali ini beda Ji, Cinderellanya sedikit kita modip."

"Jadi gimana?" Tanya Akaashi.

"Jad-"

Belum sempat Bokuto berbicara Kuroo sudah membungkam mulutnya, "Itu rahasia, udah nanti lu liat aja ye naskahnya pas habis kita tulis."

Akaashi sedikit heran mendengar itu, tapi ya sudah lah lagi pula hanya di modip dikit doang ini pikir Akaashi.

"Ya udah Wa, lu peran ganda aja." Ucap Iwaizumi.

"Jadi apa yang? Ah gua tau! Jadi Bapaknya Cinderella kan?!"

Ctak

"Penyihir tolol." Kesal Iwaizumi.

Oikawa melotot, "Gak mau!! Peran ganda cape tau yang!"

"Kalo lu mau peran ganda nanti dapet ciuman dari Iwa!" Ucap Kuroo.

"Oke gua ambil!" Ucap Oikawa cepat.

Iwaizumi terbelalak kemudian memukul Kuroo kencang, "Mulut lu sembarangan banget ya anjing!"

Kuroo hanya tersenyum kesal, "Alah lu Wa, sok sok an marah padahal mah seneng kan lu mau nyium Oik."

"Nyebut Bang, lu ama Bang Oik belum halal." Ucap Kenma.

Akaashi mengangguk, "Bener, gua aduin Kakek lu Bang berani nyium anak orang padahal belom halal."

"Shi, Ken. Jangan gitu jarang-jarang Iwa mau nyium gua." Ucap Oikawa dengan nada malu-malunya.

Bokuto menepuk pundak Iwaizumi, "Nyium aja ya bro, jangan sampe bablas."

Mata Iwaizumi berkedut kesal mendengar semua perkataan temannya, "Gua gak bilang gua mau nyium Oikawa ya jing! Kuroo tuh asu yang bilang!"

"Bener sih.. Ah ya udah berarti Bang Kuroo aja yang nyium Bang Oik! Bang Iwa kan gak mau!" Ucap Akaashi.

Iwaizumi melotot mendengar itu, ia langsung menarik Oikawa yang berada disebelah Kuroo agar mendekat kepadanya.

"Gak ya anjing! Oikawa punya gua!"

Ruangan itu hening seketika mendengar perkataan Iwaizumi.

"HAHAHAHAHAHAHA." Gelak tawa menghiasi ruangan itu.

Kuroo memukul mukul Bokuto sambil tertawa, "Hahaha Bok denger gak tadi? Denger gak lu? Hahaha."

Bokuto tertawa sambil membalas pukulan Kuroo, "Denger ahahahaha mana langsung ditarik lagi hahaha."

Kenma menatap Iwaizumi geli, "Posesif lu Bang."

Telinga Iwaizumi memerah mendengar itu, "B-bacot."

Akaashi tertawa, "Bacot bacot tapi Bang Oik masih tetep dipegang hahaha."

"Lepas Wa, itu muka si Oik udah merah kayak darah anjir hahaha."

"Apa sih maksud gak jelas." Oikawa gelagapan sendiri mendengar perkataan teman temannya itu.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang