85. Lupa

351 57 2
                                    

Kenma menatap datar kertas ulangan hariannya, sedikit heran tumben sekali nilai ulangan hariannya dibawah kkm. Biasanya ia selalu mendapatkan diatas 85++ bahkan 85 saja itu sudah paling kecil. Tetapi sekarang ia malah mendapat 55. Keren.

"Kalo Bang Iwa tau nanti diaduin ke Kakek, bisa-bisa gua gak dapet duit jajan." Gumam Kenma kemudian melipat kertas itu.

Kenma melihat sekelilingnya, sudah sangat sepi. Karena memang sudah waktunya pulang, Akaashi juga sudah pulang bersama dengan Bokuto. Padahal Kenma ingin nebeng karena tidak membawa motor. Tetapi Akaashi malah lebih memilih memberikan tebengan kepada Bokuto dari pada kepadanya.

Kenma berdecih pelan karena mengingat Akaashi yang tak mau memberikannya tebengan, "Semoga aja bocor tuh ban motor."

"Aamiin..." Ucap Kuroo yang tiba-tiba muncul dihadapan Kenma.

Itu tidak membuat Kenma terkejut, ini sudah biasa. Kuroo selalu muncul tiba-tiba entah dari mana. Bahkan Kenma heran, bagaimana ia melakukannya.

Kuroo memperhatikan Kenma yang memegang secarik kertas, "Wih kertas apaan tuch?" Tangannya bergerak mengambil alih kertas dari tangan Kenma dan melihatnya.

Kenma terkejut melihat Kuroo yang mengambil kertasnya, bukan karena takut Kuroo melihat nilainya yang jelek. Tetapi takut jika Kuroo melaporkannya kepada Iwaizumi.

"Jangan diliat!" Ucap Kenma.

Kuroo tak mendengarnya, ia malah melihat isi kertas itu dan membacanya. Gelakan tawa seketika menghiasi ruang kelas yang sepi itu.

"Hahahaha anjir Ken hahahaha lu seri hahahaha asu hahaha." Kuroo tertawa sangat puas, membuat Kenma tidak paham apa yang sebenarnya Kuroo tertawakan?

"Gak ada yang lucu, gak usah ketawa." Tegur Kenma datar.

"Tapi ini lucu banget hahaha." Ucap Kuroo sambil menunjuk jawaban Kenma di nomor 15.

"Jelas jelas jawabannya CO lu malah jawab L, bisa-bisanya." Kuroo memberhantikan tawanya kemudian menatap Kenma.

"Lu sekte mana jawab L?"

"Gua lupa,"

Kuroo menunjuk soal soal yang Kenma jawab dengan salah, "Lupa sampe sebanyak ini?"

Kenma menyipitkan matanya tak suka, firasatnya tidak enak. Entah kenapa hawa-hawanya hawa-hawa Kuroo akan mengguruinya.

"Emang gak boleh lupa sebanyak itu?" Tanya Kenma balik.

"Boleh sih boleh, cuman ya gila aja hahaha."

Tangan Kenma bergerak untuk merebut kertasnya lagi, tetapi Kuroo malah menjauhkannya. "Balikin."

"Gak ada gak ada, gua gak nyangka ternyata pacar gua bego di mapel kimia."

"Gua bilang gua cuman lupa," Ucap Kenma dengan penekanan disetiap katanya.

Kuroo tersenyum, "Mau diajarin gak cil?"

"Gak, makasih."

"Dapet 55 kok gak mau diajarin sih cil?"

Kenma menatapnya kesal, "Lu mau gua dapet nilai berapa emang?!"

"Minimal 90 lah, kalo bisa 100." Jawab Kuroo.

"Besok gua bakal dapet 99." Balas Kenma.

Kuroo mengangkat satu alisnya heran, "Tanggung amat njir, 100 lah."

"Nanti Akaashi iri kalo gua dapet 100."

"Mana ada kek gitu anjrot," Ucap Kuroo.

Kenma merampas kertasnya kemudian memasukannya kedalam saku bajunya. "Ada."

"Bener ya, awas kalo gak 99." Ucap Kuroo sambil bangkit dan berjalan bersebelahan demgan Kenma.

"Ya."

•••••

Kenma hanya menatap datar Kuroo yang terkejut melihat kertas yang ia tunjukan tadi. Seperti yang Kenma katakan kemaren sore. Ia akan mendapatkan nilai 99 di remed hari ini. Dan benar saja, nilainya benar-benar 99.

"Udah puas kagetnya?" Tanya Kenma sambil mengambil alih kertas yang ia berikan kepada Kuroo.

Kuroo menganga, jadi kemarin Kenma memang benar-benar lupa saja? Ck, padahal Kuroo sudah siap untuk mengajari Kenma jika Kenma betulan tidak paham.

Kuroo menghembuskan nafasnya perlahan untuk menghilangkan rasa terkejutnya. "Nyontek dimana cil?"

Kenma menunjuk kepalanya sendiri, "Disini."

Kuroo berdecih pelan kemudian memperhatikan Kenma yang sedang memotret hasil ulangannya. "Buat ape njir di poto?"

"Laporan ke Kakek, biar sangu nambah." Jawab Kenma santai kemudian memasukan HP nya ke dalam saku celananya lagi.

"Ye anjir bisa gitu, enak amat."

Kenma hanya mengangkat bahunya tak peduli dan memandang lurus kedepan. Saat ini ia dan Kuroo sedang diperjalanan pulang. Dan lagi lagi keduanya pulang dengan menaiki kereta.

Kenma melirik Kuroo sekilas, "Bawa motor kek lain kali."

"Gak mau, kalo begitu nanti berduaannya sebentar doang."

Kenma memutar bola matanya malas, "Stres."

"Yain biar Kenma seneng." Ucap Kuroo.

"Oh iya gua baru inget! Gua belum ngasih tau lu ya kalo gua sama Elsa udah putus?" Tanya Kuroo.

Kenma sedikit terkejut mendengar itu, namun mencoba untuk biasa saja. "Belum, kapan emang putusnya?"

"Udah mayan lama sih, pas balik dari pulau. Ternyata dia selingkuh juga dari gua hahaha." Ucap Kuroo dengan riang gembira.

Kenma hanya merespon dengan anggukan kepala, bingung ingin membalas apa. Tiba-tiba saja Kenma memikirkan sesuatu. Hubungannya dan Kuroo harus diapakan? Lagi pula Kuroo dan Elsa juga sudah putus. Jadi ia tidak akan viral lagi bukan di HN?

"Terus, mau di gimanain ini?" Kenma bertanya dengan suara yang pelan.

Kuroo menatapnya heran, "Apanya yang di gimanain?"

"Hubungan gua sama lu." Jawab Kenma sambil menatap Kuroo datar.

"Gak usah di gimana gimanain, kayak gini aja. Emang hubungan kita kenapa? Kan gak papa."

"Oh, apa lu mau diupdate dari pacar jadi ke tunangan?" Goda Kuroo.

Deg

Kenma tersenyum tipis mendengarnya, "Nyebut Kak, kita masih sekolah."

"Yodah kalo gitu habis sekolah kita langsung tunangan." Ucap Kuroo sambil menggandeng tangan Kenma.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang