48. Bingung

440 53 1
                                    

"Kira-kira jawaban Bang Bok apa ya,"

"Emang lu nanya apa ke dia?"

"Gak nanya sih, tapi gua ngajakin dia pacaran."

Kenma langsung menatap Akaashi yang sedang memainkan laptopnya itu tidak percaya, "Ulangin coba Shi."

Akaashi berhenti bermain laptop kemudian menatap Kenma, "Gua bilang gua ngajakin Bang Bok pacaran."

"Bentar," Kenma menaruh handphonenya. "Lu gila ya?"

Akaashi menatap Kenma malas, "Gua gak gila dan gua gak akan pernah gila kecuali Bang Bok yang nyuruh gua jadi gila."

"Oke, lu gila." Kenma mengambil handphonenya lagi lalu memainkannya.

"Lu nembak dia kapan?" Tanya Kenma.

"Tadi, pas jamkos." Akaashi memakan kebab milik Kenma yang ada dihadapannya.

"Dia kayaknya nangis semaleman karena ditolak Elsa,"

"Sampe segitunya."

"Santai aja, lu juga nanti bakalan kayak dia." Ucap Kenma.

Akaashi menatap Kenma tajam, "Lu doain gua ditolak?"

Kenma mengangguk, "Iya, soalnya gua gak suka kalo lu gak kakeljon lagi."

Akaashi melempar botol yang ada didepannya kepada Kenma. Dan botol itu mendarat tepat dijidat Kenma. "Mampus."

Kenma mengusap jidatnya dan menatap Akaashi kesal, "Keluar lu dari sini."

Akaashi menggeleng, "Gak mau, orang mau nginep."

"Gak gua izinin."

"Gak minta izin lu, gua minta izin Tante."

"Ya udah berarti lu nanti tidur di kamar Mamah, jangan dikamar gua."

Akaashi mengangkat satu alisnya, "Emang lu punya kamar? Rumah ini kan atas nama Bokap lu. Berarti ini juga kamar bokap lu,"

Kenma menyipitkan matanya malas, "Gua anak semata wayangnya, dan ini rumah nanti bakalan jadi punya gua. Berarti ini kamar punya gua,"

"Oh... Jadi secara gak langsung lu ngedoain Om sam Tante cepet meninggal ya? Biar ini rumah jadi punya lu."

Kenma memutar bola matanya malas kemudian melempar botol tadi kepada Akaashi.

Akaashi menangkap botol itu kemudian menatap Kenma remeh, "Gak kena,"

Kenma menatapnya malas, "Gak kena dan gak di terima ya Shi?"

Akaashi mengendus kesal, "Lu gitu banget sama gua, harusnya lu doain gua diterima."

"Bayaran?"

Akaashi berdecih pelan, "Pai apel apa top-up?"

"Dua duanya."

Akaashi menggeram kesal, "Lu morotin gua ya Ken?"

Kenma mengangguk, "Iya, duit lu banyak. Sayang kalo gak diporotin."

"Duit lu juga banyak njir, lu kemanain?" Heran Akaashi.

Sesaat Akaashi menepuk tangannya, "Oh lupa, udah lu kasih semua ya ke Bang Kuroo?"

"Buat top-up su, bukan gua kasih ke Kuroo."

Akaashi tersenyum jahil, "Top-up apa kasih buat ayang?"

"Serah." Malas Kenma.

Kenma kembali memainkan handphonenya begitu pula Akaashi yang memainkan laptop Kenma. Tak lama Akaashi menyadari sesuatu, bahwa orang yang selalu membelikan mereka makanan saat ini tidak ada. Ck, bagaimana mereka bisa jajan jika orang itu tidak ada? Oh ya, orang yang dimaksud adalah Iwaizumi.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang