Mau dibawa kemana hubungan kita~
.
.
.
.
.Akaashi menatap pintu gerbang rumah Bokuto dengan tatapan ragunya. Ia berniat untuk mengunjungi Bokuto, tetapi entah mengapa ia merasa seperti... ARGHH TERLALU SUSAH. JANTUNGNYA SELALU BERDETAK DENGAN KECEPATAN TIDAK NORMAL, PERUTNYA JUGA TERASA MULAS, TANGANNYA JUGA MENDINGIN.
Akaashi menghela nafasnya untuk menenangkan dirinya, "Tenang tenang, lu kesini mau jenguk doang."
Akaashi meraih gagang gerbang itu kemudian membukanya, ia memasuki gerbang itu kemudian menatap pintu rumah Bokuto dengan berfikir ketok gak ketok gak ketok gak ketok gak. Jika tidak diketok sangat sayang, Akaashi sudah meninggalkan Kenma yang tadi berangkat bersamanya dan pulang entah dengan siapa demi menjenguk Bokuto. Sangat sayang bukan jika ia sudah meninggalkan Kenma tetapi balik dengan tangan kosong? Bisa-bisa Kenma menertawainya 7 hari 7 malam.
"Temennya Kou?"
Mendengar ada yang bertanya Akaashi langsung menoleh kebelakang dan didapatinya Hana(Kakak Bokuto) yang menatapnya heran.
"LOH EJI TOH!! KIRAIN SIAPA!!" Hana memekik kemudian memeluk Akaashi erat.
Akaashi yang dipeluk tiba-tiba sedikit terkejut dan hanya cengengesan. Jika melarang Hana memeluknya bisa-bisa ia tidak mendapatkan restu dari calon Kakak ipar.
Hana melepas pelukannya kemudian menatap Akaashi dari atas sampai bawah, "Eji udah gede banget! Dulu masih kecil! Udah jarang banget kesini. Sampe gak tau kalo ini Eji."
Info, dulu pada saat SMP Akaashi kadang-kadang sering bermain dirumah Bokuto. Tapi semenjak Bokuto masuk SMA keduanya sudah jarang bermain dan lost kontak.
"Haha iya Kak takut ganggu soalnya. Oh iya kabar Kakak gimana? Sehat kan?"
Hana mengangguk, "Sehat! Eji kesini mau ngapain? Mau nengok Kou? Apa mau ketemu Mamih?"
"Nengok Bang Bok Kak,"
Hana membuka pintu rumahnya, "Oh ya udah masuk aja ayo." Hana melangkah masuk diikuti oleh Akaashi.
"Tante mana Kak?"
"Lagi arisan, langsung ke kamarnya aja."
Akaashi mengangguk, tetapi sebelum melangkah ia bertanya sesuatu. "Bang Bok udah baikan Kak?"
"Alah udah sembuh dia mah, paling juga lagi leha-leha dikamar."
Akaashi hanya tersenyum mendengar itu kemudian ia berjalan untuk menuju ke kamar Bokuto. Sesampainya di depan kamar Bokuto, Akaashi mengambil nafas panjang sebelum akhirnya membuka pintu itu.
Pad saat ia membuka pintu kamar terlihat jelas Bokuto yang sedang memainkan ps nya dengan kompresan yang masih menempel di dahinya.
Akaashi melangkah masuk kemudian menutup pintu itu kembali, sepertinya Bokuto tidak sadar dengan kehadirannya.
"Udah sembuh ternyata." Lirih Akaashi.
Bokuto berhenti bermain ps kemudian menoleh kearah pintu dan di dapatinya Akaashi yang sedang menatapnya dengan membawa keranjang buah.
"E-ji?"
Akaashi tersenyum, "Bang Bok udah sembuh?"
Bokuto menaruh stick psnya asal kemudian kembali ketempat tidur. "Belom."
Akaashi terkekeh kemudian menaruh keranjang buah yang ia bawa di atas meja belajar. Kemudian duduk dipinggir ranjang Bokuto.
"Eji ngapain kesini?" Tanya Bokuto.
KAMU SEDANG MEMBACA
PT. Mencari cinta sejati [✓]
RandomOrang kalo udah jatuh cinta itu kalo gak bucin ya bulol.