69. Tampar

499 61 0
                                    

Elsa menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil menatap Kuroo dengan tatapan kesalnya, sedangkan yang ditatap malah menatapnya dengan tatapan heran.

"Kenapa El?"

Elsa sedikit kesal mendengar Kuroo memanggilnya tanpa embel-embel sayang. "Kenapa makin hari malah makin jadi sama dekel itu?"

Kuroo yang mendengar pertanyaan itu dengan senang hati ingin menjawab jujur tentang hubungannya dengan Kenma. Tetapi ia ingat apa yang Kenma katakan pada suatu hari.

"Diem-diem, lu mau bikin dia nangis?"

Ya Kenma mengatakan itu kepada Kuroo. Sejujurnya Kuroo mau mau dan tega tega saja membuat Elsa nangis. Toh dia sudah tidak ada perasaan lagi kepada Elsa, dan Elsa juga selalu melabrak Kenma. Tetapi karena Kenma berkata seperti itu ya tentu saja Kuroo menurutinya.

"Lah makin deket gimana? Perasaan sama aja." Sangkal Kuroo.

Elsa menyipitkan matanya tak percaya, "Sama aja gimana? Lu kira gua gak merhatiin lu tiap hari? Lu selalu deketin dia, nempel mulu kemana-mana. Lu aja sekarang gak pernah chat gua lagi!"

Kuroo menghela nafasnya, "Kan kata lu kita break dulu, ya udah gua gak ngehubungin lu dulu."

"Najis, gak ada effort banget." Elsa mengatakan itu sambil menatap Kuroo jijik.

"Gak ada effort gimana El?? Lu sendiri yang bilang kalo kita break dulu,"

"Terus lu gak ada niatan bikin hubungan kita balik kayak dulu lagi gitu?! Gak ada?!"

"Ada, jelas ada lah El gila."

"Bohong! Kalo ada lu harusnya dari kemaren kemaren udah ngebujuk gua, bukannya malah asik main gak jelas sama dekel itu!"

Kuroo menatap Elsa malas, "Kalo gua ngebujuk lu juga emang lu bakal ke bujuk? Kaga kan?"

"Lakuin dulu bego baru ngomong gitu," Elsa menurunkan tangannya yang ia lipat didepan dada.

"Terus ini hubungan kita mau diapain?" Tanya Elsa.

"KESEMPATAN COK!!"

Kuroo memekik senang, karena dengan Elsa bertanya seperti itu. Kuroo bisa menyudahi hubungannya dengan Elsa dan pacaran dengan Kenma sepenuhnya.

"Udahin aja, lu juga kayaknya udah gak suka lagi sama gua." Jawab Kuroo datar.

Elsa menyerngit heran, "Enteng banget ngomong gitu."

"Lu nanya, ya gua jawab. Gua cuman ngelu-"

"Gak tau diri, najis najis najis. Lu cowok paling najis yang pernah gua temuin!"

Kuroo menyipitkan matanya mendengar Elsa mengatai dirinya najis terus menerus. Ada apa dengan perempuan tidak jelas ini?

Kuroo mengacak rambutnya kesal, "Ya udah gini aja gini,"

"Kita break lagi, sampe awal semester 2."

"Dan kalo gua sama lu masih tetep kayak gini, udahin aja."

"Jujur gua udah gak kuat sama lu." Kuroo mengatakan itu dengan tampang datarnya.

Sedangkan Elsa yang mendengar itu menatapnya tak percaya, "Najis,"

"Najis."

"Gak tau diri banget, masih untung gua mau jadi pacar lu."

Plak

Elsa menampar Kuroo setelah itu pergi meninggalkan Kuroo yang memegang pipinya yang mulai memanas.

"Cewek stres jing." Umpat Kuroo.

"Tapi bodo amat, dengan kayak gini gua bisa lepas dari tuh cewek." Ujar Kuroo kemudian memutar badannya dan berjalan kearah ruang osis.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang