"Nih Ji es kepalnya," Ucap Bokuto sambil memberikan semangkuk es kepal milo kepada Akaashi.
Akaashi menerimanya, "Makasih Bang."
Bokuto mengangguk kemudian duduk dihadapan Akaashi, "Sama-sama."
Bokuto menyendokkan es kepal itu kemulutnya, wajahnya terlihat sangat senang pada saat memakan es kepal itu. Namun sesaat setelah itu ia melotot kemudian memukul-mukul kepalanya.
"JI PALA GUA ILANG JI!"
Akaashi yang sedang memakan esnya seketika panik mendengar Bokuto mengatakan itu sambil memukul kepalanya.
"Enggak Bang ini masih ada kok kepala-"
"ILANG EJI ILANG!!"
Akaashi yang panik refleks memegang kepala Bokuto, "Masih ada Bang! Masih ada! Gak ilang enggak!"
Bokuto berhenti memukuli kepalanya kemudian menatap Akaashi dengan watadosnya, "Hehe iya gak ilang cuman tadi kayak nyuutttt."
Akaashi menghela nafasnya mendengar itu, kemudian ia menarik tangannya dan kembali duduk.
"Serem, bilangnya sampe ilang ilang." Ucap Akaashi.
"Ya habis kayak ilang beneran tau Ji!" Ucap Bokuto dan kembali memakan es kepalnya.
Akaashi hanya mengangguk kemudian menyendok es kepalnya kemulut.
Saat ini keduanya sedang berada di kampung makanan, ingat? Tempat yang waktu itu Kuroo dan Kenma datangi sehabis pulang sekolah, dan saat ini gantian Akaashi dan Bokuto yang mendatanginya. Bokuto bilang sih karena ingin memakan es kepal makanya ia mengajak Akaashi kesini.
Setelah sendokan ketiga Bokuto berhenti kemudian menatap Akaashi, "Ji, gak laper apa?"
Akaashi ikut berhenti menyendok kemudian menggeleng, "Enggak Bang, udah makan tadi pas mau berangkat."
Bokuto menggembungkan pipinya, "Makan lagi ayo! Makan batagor!"
Akaashi menggeleng, "Masih kenyang Bang."
"Gak papa, udah intinya makan ya! Gua pesenin!" Ucap Bokuto kemudian bangkit lalu menuju ketempat batagor.
Akaashi hanya memperhatikan punggung Bokuto kemudian tersenyum, "Gak mau baper, tapi dia kenapa kayak gini ke gua?!"
Akaashi kembali menyendok es kepalnya, "Kalo melet gak dosa, udah gua pelet Bang Bok biar demen ama gua."
Ucapnya kemudian lanjut memakan es kepal sambil menunggu Bokuto. Tak lama setelah itu Bokuto datang sambil membawa satu sterofom.
"Batagornya nyisa satu porsi doang njir." Ucap Bokuto sambil membuka sterofomnya.
Bokuto menatap Akaashi, "Barengan aja ya? Gak papa kan?"
"Gak papa Bang santai aja." Jawab Akaashi sambil tersenyum.
Meskipun seperti itu sebenarnya ia ketar ketir dalam hati karena makan satu pirin-sterofom dengan sang gebetannya yang tidak peka ini.
"Anjir anjir anjir pertama kali makan sepiring ma Bang Bok!!"
Bokuto menusuk batagornya kemudian memakannya. Akaashi hanya memperhatikan berharap terjadi adegan ciuman tidak langsung menggunakan tusukan itu.
Tapi sayangnya, ide ciuman tidak langsung itu sudah dipakai di chapter sebelumnya. Sayang sekali Akaashi, anda tidak beruntung.
Bokuto yang melihat Akaashi tak kunjung makan langsung memberikan satu tusukan kepada Akaashi, "Nih jwi guwa lupwa tadi."
Akaashi menerima tusukan itu kemudian menusukannya kepada batagor yang ada didepannya lalu memakan batagor itu.
Bokuto menelan batagor yang ada dimulutnya kemudian menyendok kembali es kepalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PT. Mencari cinta sejati [✓]
RandomOrang kalo udah jatuh cinta itu kalo gak bucin ya bulol.