Semakin ku kejar.
Akaashi menyipitkan matanya tak suka kearah Kenma, Kuroo, Oikawa, dan Iwaizumi.
Semakin kau jauh.
Akaashi menyendokkan mie edannya kasar kedalam mulutnya.
Tak pernah letih.
"Tuk dapatkan mu," Lanjut Kenma sambil melirik Akaashi yang sudah terlihat sangat kesal itu.
Akaashi segera mengambil handphone Kenma yang ia gunakan untuk menyetel lagu itu, cih dasar Kenma. Mentang-mentang sudah menjadi selingkuhan Kuroo beneran dia jadi seenaknya kepada Akaashi.
Kenma yang melihat handphonenya diambil langsung merebutnya kembali tepat setelah Akaashi mematikan lagu itu, "Kenapa dimatiin Shi? Padahal lagunya bagus."
Kuroo mengangguk setuju kemudian memakan baksonya, "Bener bener, lagunya bagus banget."
"Ngejek banget lu berdua." Kesal Akaashi kemudian memakan mie edannya lagi.
Oikawa tertawa melihat Akaashi yang sangat kesal itu kemudian ia menopang dagunya menggunakan tangan kanannya. "Tenang aja Shi, Bokuto gua anterin ke rumahnya kok kemaren."
"Ye gak Kur?" Tanya Oikawa sambil melirik Kuroo yang menyender kepada Kenma.
Kuroo mengangguk, "Ho'oh, tenang ae. Tanpa lecet sedikit pun!"
Kenma menggeser kepala Kuroo menggunakan tangannya, "Jangan nyender Kak, berat."
"Bentar doang Ken ya elah." Ucap Kuroo tanpa merubah posisinya.
"Terus kenapa Bang Bok gak masuk hari ini?" Tanya Akaashi.
"Alah masih sakit dia mah. Dia kalo sakit panas paling dua harian baru sembuh," Ucap Oikawa.
"Parah gak?"
Kuroo mengangkat kepalanya yang ia senderkan di bahu Kenma, "Mana ada parah anjir, dia aja masih bisa main petak umpet pas itu meskipun panas."
Oikawa berhenti menopang dagunya dan menatap Kuroo antusias, "Iya anjir bener bener! Tu anak malah dengan santainya ikut maen petak umpet sedangkan Tante Kana ngejer dia dari belakang."
"Tante Kana ngejarnya sambil bawa sapu lidi anjir hahaha, ngeri bet."
Iwaizumi menelan mie ayamnya, "Gak mau nengok dia?"
Akaashi menggulung mie edannya menggunakan garpu, "Mau.... Tapi Bang Bok kayak ngejauh dari gua,"
Kenma mengangkat satu alisnya heran, "Emang lu pernah deket sama dia?"
Akaashi mengendus kesal mendengarnya kemudian ia menatap Iwaizumi seolah ingin mengadu. "Bang, Kenma-"
"Lu kaga tau Ken? Akaashi kan pernah makan batagor di sterofom yang sama bareng Bokuto." Sela Iwaizumi.
Kenma memutar bola matanya, "Kalo gitu mah gua juga bisa."
Akaashi yang mendapat pembelaan langsung tersenyum remeh, "Bisa ama siapa? Ama Bang Kuroo?"
Kenma mengangguk, "Ya, sama orgil juga gua bisa."
"Eeh... Emang Kenma berani makan bareng orgil?" Tanya Oikawa.
Kenma mengangguk, "Berani,"
"Coba." Ucap Akaashi.
Kenma menatap Oikawa datar, "Bang, ayo makan batagor bareng."
"INI MAKSUDNYA GUA ORGIL GITU KEN?!" Teriak Oikawa setelah mendengar ajakan Kenma.
•••••
Iwaizumi memasukan tangannya ke dalam kantong celananya kemudian melirik Oikawa yang sedang asik meminum tejusnya.
"Wa,"
Oikawa yang dipanggil oleh ayang langsung menoleh dengan tatapan bertanya-tanya, "Kenapa yang? Kangen ya?"
Iwaizumi menggeleng malas, "Bukan jing, gua mau minta tolong."
Oikawa menyerngit heran, "Minta tolong tentang apaan? Tumben amat."
"Tentang Bokuto sama Akaashi,"
"Coba lu tolong bilangin ke Bokuto kalo bisa ngasih jawaban secepetnya. Jangan gantungin Akaashi kelamaan."
Oikawa mengangguk-anggukan kepalanya seolah paham apa yang pacarnya maksud, "Sip sip, Iwa pasti khawatir ya ama Akaashi kalo digantung kelamaan."
Iwaizumi menatap Oikawa sepenuhnya, "Gak gitu asu."
Iwaizumi mengalihkan pandangannya menjadi ke depan, dan fokus berjalan. Sedangkan Oikawa tersenyum jahil mendengar itu, dasar Iwaizumi tsundere.
"Terus apa kalo bukan khawatir?"
"Bukan apa-apa."
Iwaizumi menghela nafas pelan, "Lu tau gak? Akaashi udah suka sama Bokuto itu dari pas mereka pertama ketemu. Dari SMP."
Oikawa sedikit terkejut mendengarnya, "Lah? Lama amat."
Iwaizumi mengangguk, "Iya su, makanya gua cuman rada kasian? Gak tau, gak bisa dibilang kasian juga sih."
"Gua cuman gak tega aja kalo Bokuto udah ngegantung Akaashi lama tapi ujung-ujungnya Akaashi malah ditolak."
"Terus juga ini pertama kalinya dia ngungkapin perasaannya ke orang."
Oikawa menganggukan kepalanya kemudian ia ikut menatap lurus ke depan, "Omong-omong, Akaashi udah pernah pacaran?"
Iwaizumi tersenyum remeh menanggapi pertanyaan Oikawa, "Gak jing, orang dia demennya ama Bokuto. Mana mungkin dia pacaran sama orang lain."
"Atau mungkin,"
"Akaashi gak mau pacaran sama orang lain selain Bokuto."
Oikawa tersenyum kemudian merangkul Iwaizumi, "Sip deh, nanti gua bilang ke Bokuto biar gak ngasih jawaban secepetnya,"
"Soalnya kalo gak dikasih jawaban secepetnya, nanti dia di omelin ama Abang sepupunya Akaashi." Oikawa mengatakan itu diiringi kekehan kecil.
Iwaizumi mengeluarkan tangannya dari kantongnya kemudian mengusap rambut Oikawa, "Mana ada gitu anjing."
.
.
.
.
.Aw selamat malming cuy, semangat banget gua hari ini😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
PT. Mencari cinta sejati [✓]
RandomOrang kalo udah jatuh cinta itu kalo gak bucin ya bulol.