24. Senin

480 74 7
                                    

"OIKAWA!!!" Iwaizumi berteriak dari luar rumah Oikawa.

Ia sudah berteriak sedari tadi, tetapi ayangnya tercinta itu tidak menunjukan batang hidungnya. Iwaizumi yakin ia pasti sedang asik sarapan atau bahkan menonton spongebob di tv dan melupakan tugasnya yang harusnya berangkat sekolah saat ini.

Iwaizumi berdecak sebal, "Ini dia gak denger apa gimana su?!"

Iwaizumi mengambil ancang-ancang lagi untuk berteriak, "OIKA-"

Ceklek

"IH ADA AYANG!!" Oikawa langsung berteriak senang melihat Iwaizumi yang sedang duduk manis diatas motornya dengan seragam yang sudah rapih.

Perempatan siku muncul didahi Iwaizumi, bukannya kenapa-kenapa, hanya saja OIKAWA SAAT INI BELUM SIAP SAMA SEKALI.

Oikawa masih mengenakan kaos polos serta celana pendek, dan jangan lupakan rambutnya yang masih acak-acakan serta wajahnya yang penuh dengan air liur.

"Kok lu belum siap sih su?!" Kesal Iwaizumi.

Oikawa cengengesan, "Hehe ya maap, Mamah baru bangunin."

Iwaizumi memutar bola matanya malas, "Ya udah siap-siap sono!!"

"Iya... Oh iya Iwa masuk aja, sekalian kalo mau sarapan bareng. Itu Mamah sama Papah lagi sarapan sambil gibahin anak sebelah yang katanya maling mangga Bang Usup." Ucap Oikawa.

Iwaizumi tersenyum kesal, "Lu bukannya juga ikut maling itu mangga ya? Dan anak sebelahnya itu pasti Kuroo ama Bokuto kan su? Iya kan?!"

Tanpa menjawab perkataan Iwaizumi Oikawa langsung memasuki rumahnya kembali, Iwaizumi yang melihat tingkah Oikawa hanya menghela nafasnya kemudian ia membuka tasnya untuk melihat apakah isi tasnya masih utuh atau tidak.

Iwaizumi menghela nafas lega, "Untung gak rusak."

Ia kembali menutup tasnya dan pada saat ia mendongakan kepalanya didapatinya Bokuto yang berjalan kearahnya. Sepertinya Bokuto ingin nyamper Oikawa dan mengajaknya berangkat sekolah bersama.

Langkah Bokuto terhenti melihat Iwaizumi yang menatapnya, "Eh Iwa, rajin banget lu pagi-pagi udah mangkal disini. Lagi open BO apa gimana?"

Iwaizumi sangat kesal dengan pertanyaan Bokuto, kenapa ia menanyakan hal yang jelas-jelas iya jawabannya. Eh.....

"Gak ya asu! Itu mulut gua gaplok juga lama-lama." Ketus Iwaizumi.

Bokuto bergidik ngeri, "Ya selow dong Wa etdah. Btw berangkat bareng Oik lu?"

Iwaizumi mengangguk, "Iya, lu berdua aja sama Kuroo sono."

Bokuto mengangguk kemudian mengacungkan jempolnya, "Sip, btw nanti ada razia gak?"

Iwaizumi mengangguk, "Ada, razia topi, dasi, ama gesper."

Bokuto yang mendengar itu langsung melotot, "YAH GIMANA DONG? GUA KAN GAK PUNYA TOPI!!"

Iwaizumi memutar bola matanya malas, "Beli dikoprasi sekolah."

Bokuto menggeleng, "Gak lah, tanggung. 1 tahun lagi juga lulus."

"Kayak lulus aja." Cibir Iwaizumi.

Bokuto tidak menggubris-lebih tepatnya mendengar cibiran Iwaizumi ia segera memutar balikan badannya untuk kembali kerumah.

"Udah lah Wa gua mau nyari pinjeman topi! Babay!!" Ucap Bokuto kemudian berlari kearah rumahnya.

Iwaizumi hanya memperhatikan Bokuto dengan datar, "Bocah gak niat sekolah. Topi aja gak punya."

Sehabis berkata seperti itu Iwaizumi mengeluarkan handphonenya untuk melihat jam. Dan saat ini jam menunjukan pukul 06.23 masih sangat pagi memang. Iwaizumi berangkat pagi karena ia adalah anggota osis yang harus merazia teman-temannya sebelum upacara dimulai.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang