38. Cinderella 3

366 60 5
                                    

-Cinderella-

Cinderella menatap panci yang ada dihadapannya tiba-tiba saja ia mengingat perkataan cermin ajaib yang berada dikamar Ibu tiri. Cinderella meneguk ludahnya kasar, ia sangat ingin pergi ke pesta dansa tetapi ia tidak mempunyai gaun dan kereta kuda untuk mengantarkannya kesana.

Tangan Cinderella tergerak untuk memukul panci itu, "Aku harus mencobanya, demi datang ke pesta dansa dan mendapatkan pangeran yang kaya raya."

Tak

Tak

Tak

Cinderella diam memperhatikan sekelilingnya, tidak ada tanda-tanda peri atau apapun itu. Namun tiba-tiba saja keluar asap disekelilingnya dan munculah sesosok peri?

Cinderella mengerjapkan matanya tidak percaya, yang dikatakan cermin itu sungguhan. "Wow, benar-benar ada peri yang datang."

Peri itu tersenyum mendengar gumaman Cinderella, "Gadis cantik, ada apa kau memanggilku?"

Cinderella menatap Ib-Bapak peri itu kemudian berkata, "A-aku ingin pergi kepesta dansa!"

"Cih, kukira kau ingin memintaku untuk mengajarimu open BO." Ucap peri itu pelan.

Cinderella menggeleng, "Tidak.. Aku hanya ingin pergi ke pesta dansa, apakah kau bisa membantuku?"

Bapak peri berjalan memutari Cinderella, "Hm... Pesta dansa ya? Baiklah aku akan membantumu!"

Cinderella langsung berbinar mendengar itu, "Benarkah? Apakah kau akan membelikanku gaun bermerek kuali?!"

"Tentu saja tidak,"

Mata Cinderella yang tadinya berbinar sekarang kembali lesu, "Lalu? Bagaimana caranya kau akan memberikanku gaun?"

Bapak peri tersenyum miring, "Tentu saja menggunakan sihir."

Bapak peri menjentikan jari telunjuk dan jempolnya, tak lama muncul sebuah tongkat sihir dan ia segera mengarahkan tongkat itu kepada Cinderella sambil berkomat kamit membaca mantra.

"Bimsalabim abrakadabra!"

Tepat setelah berkata seperti itu penampilan Cinderella langsung berubah drastis. Cinderella mengenakan gaun biru yang sangat indah, rambutnya yang disanggul keatas menambahkan kesan anggunly-nya. Ah jangan lupakan wajahnya yang diberikan polesan minyak telon agar glowing. Dan tidak lupa Cinderella mengenakan sepatu beling yang sangat mengkilat karena habis di amplas.

Cinderella menatap kebawah, baju lusuh yang ia kenakan tadi saat ini berubah menjadi gaun yang indah.

"G-gaun?" Tanya Cinderella.

Bapak peri mengangguk mantap, "Bagaimana? Indah bukan?"

Cinderella mengangguk, "Sangat! Tapi dimana celemek tupperwerku?"

Bapak peri melipat kedua tangannya didepan dada. "Celemek itu sudah aku gadaikan kepada agensi sopi untuk mendapatkan gaun itu."

"Cih hartaku satu-satunya," Batin Cinderella.

Cinderella hanya mengangguk kemudian tersenyum, "Ah Bapak peri, ada satu masalah lagi. Aku tidak memiliki kereta kuda untuk keistana."

"Kereta kuda? Jaman sekarang masih mengenakan kereta kuda? Ck, sangat tidak etis," Bapak peri menggerakan tongkatnya lagi.

Setelah Bapak peri menggerakan tongkatnya ia dan Cinderella menuju ke luar rumah untuk melihat apa yang ada dipekarangan Cinderella.

"Kereta labu dong, jangan kereta kuda." Ucap Bapak peri.

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang