55. Bantuin

482 62 9
                                    

Bokuto mengeram kesal melihat kedua temannya yang malah sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Padahal tujuan mereka kumpul saat ini selain untuk rapat yaitu mendengar curhatan Bokuto.

"Kalian dengerin gua gak sih?!" Tanya Bokuto dengan tampang kesalnya.

Kuroo dan Oikawa seketika langsung menaruh ponselnya dan memberikan fokus mereka kepada Bokuto.

"Denger elah." Jawab Kuroo santai.

"Terus kenapa main hp?!"

"Gabut," Oikawa menyedot bobanya. "Jadi, lu mau ngomongin apa?"

"BANTU PILIHIN JAWABAN BUAT EJI!!"

Kuroo mengambil beberapa kuaci yang ada di sana, "Yaelah tolak aja udah tolak."

Alis Bokuto bertaut heran mendengar itu, Akaashi adalah manusia yang baik hati. Lebih tepatnya lebih baik ketiban dua saudaranya dan mereka bertiga. Jadi, apa alasan Bokuto untuk menolaknya?

"Alesan?" Bokuto melipat tangannya didepan dada seakan-akan seorang bos yang sudah siap memarahi anak buahnya.

"Lu masih suka Elsa kan?" Kuroo melirik Bokuto sekilas. "Ya itu alesannya."

Tangan Bokuto yang ia lipat didepan dadanya perlahan mulai terjatuh. Ah... Yang Kuroo katakan benar, ia masih menyukai Elsa yang statusnya masih berpacaran dengan Kuroo.

"Suka sih... T-"

"Tapi kan dia nolak lu jing," Oikawa melempar gelas plastik bekas boba nya kedalam kotak sampah yang lumayan jauh darinya.

"Mending nerima Akaashi." Oikawa berbinar senang karena melihat sampahnya masuk kedalam kotak sampah. "Yes, masuk!"

Kuroo menggoyangkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri, "Ck ck ck, lu gak boleh gitu. Lu gak kasian emang nanti sama Akaashi kalo Bokuto pacaran sama dia tapi hatinya masih buat Elsa?"

Oikawa melirik Kuroo malas, "Lama-lama juga Bokuto bakalan gak suka lagi sama Elsa."

"Kek, apa yang lu sukain dari Elsa?" Oikawa menatap kedua temannya itu heran. "Apa? Apa coba yang lu berdua sukain dari Elsa?"

Kuroo memejamkan matanya berfikir keras, "Gak tau dah, udah lupa."

"Elsa kalo senyum manisnya gak ngotak!!" Jawab Bokuto dengan bersemangat.

Oikawa menatap Bokuto heran, "Lah? Udah? Gitu doang? Cok, Iwa juga kalo senyum manis. Bahkan lebih manis dari Elsa."

Kuroo menggeleng tak setuju, "Manisan Kenma,"

"Kayak pernah di senyumin Kenma aja lu." Cibir Oikawa.

Kuroo tersenyum kesal kemudian mengacungkan jari tengahnya kepada Oikawa, "Bacot."

"Iwa manis di mata lu karena lu suka ama dia!" Bokuto menatap lurus dengan serius. "Elsa manis bagi gua karena gua suka sama dia,"

"Simpel."

Kuroo menoyor kepala Bokuto, "Tapi disini kasusnya si Elsa suka sama gua. Terus gimana?"

Bokuto menatap Kuroo kemudian memegang bahu Kuroo lalu menggoyang-goyangkannya gemas. "NAH! MAKANYA LU PUTUSIN ELSA!!"

Kuroo memegang bahu Bokuto dan menggoyangkannya juga, "KALO BISA JUGA UDAH GUA PUTUSIN ANYING! INI MASALAHNYA KALO GUA PUTUS DARI DIA GUA BAKALAN RAME DI HN LAGI!"

"Alah, lu mah mau putus apa enggak sama dia tetep bakalan rame di HN." Cibir Oikawa.

Kuroo berhenti menggoyangkan badan Bokuto dan menatap Oikawa, "Gua juga gak tau njir kenapa gua rame di HN!"

PT. Mencari cinta sejati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang