81. penyerangan 2

480 51 29
                                    

"APA ?!! APA BOYZIAN GILA !!!"

Saint berteriak hampir histeris saat mendengar cerita dari Dzaky dan juga Belica. Disana Katherine ternyata masih berada di rumah Saint. Sesudah makan malam, Saint membawa Katherine untuk ke rumahnya. Karena itu gadis itu masih tidak tahu apa yang terjadi di rumah Boyzian. Dan saat mendengar cerita Dzaky dan Belica, Katherine menutup mulutnya tidak percaya Sean benar-benar bertindak sangat nekad.

"Sial !! Dia selalu seperti ini !! Aku akan mencoba melacaknya." Ujar Saint terlihat emosi, dia kemudian melangkah ke arah komputer,  dan segera menyalakan nya. Belica bisa melihat betapa marahnya Saint saat ini.

"Aku sudah menelfon anak buah ku, aku menyuruh mereka untuk ke rumah Boyzian, dan membantu nya. Setidaknya itu berguna." Ujar Dzaky, yang sempat menelfon anak buahnya di dalam mobil. Dan disanalah, Belica mulai merasakan ketegangan yang kuat.

"Belica, pegang handphone ini, aku akan menelfon anak buah ku."

Belica mengangguk membawakan handphone Dzaky, wanita itu mendengar suara nada dering sambungan telepon yang terdengar dengan sangat jelas, karena Dzaky menyalakan mode speaker di handphone nya, hingga sebuah suara mengangkat telepon itu. Dzaky langsung berbicara dengan nada terburu-buru.

"Hey, Jason !! Kerahkan semua anggota ke rumah Boyzian, sekarang juga !!"

"Tapi kenapa-"

"Lakukan ?! Bergegaslah, dan usahakan sampai disana 5 menit lagi !"

"Baik tuan."

"Bantu Boyzian memberantas semua Minion kecil itu." Ujar Dzaky dengan nada pelan tapi penuh dengan penekanan terlihat sangat emosi.

"Baik tuan."

"Sial !!! Boyzian mematikan semua GPS di tubuh nya. Aku tidak bisa melacak keberadaan nya." Ujar Saint dengan frustasi.

GPS di tubuh Boyzian ?? Apa maksud Saint ?? Apakah di dalam tubuh Boyzian di tanam sebuah GPS ?? Dzaky melihat Belica terlihat sangat bingung meskipun saat ini rasa takut juga masih menimpa nya.

"Jam tangan milik Boyzian berisikan GPS serta handphone nya. Saint berjaga-jaga jika hal seperti ini terjadi, kita bisa melacak keberadaan Boyzian." Ujar Dzaky menjelaskan, Belica mengangguk paham. Dia tidak pernah tahu jam tangan yang di maksud, tapi sekilas tadi dia melihat Boyzian memasang jam tangan di lengan nya. Mungkin itu adalah GPS yang di berikan Saint kepada Boyzian.

"Jangan-jangan Boyzian sengaja melepaskan GPS itu.." ujar Dzaky melihat Saint begitu frustasi dan kesal, saat dia benar-benar tidak menangkap sinyal GPS dari Boyzian.

"Bagaimana dengan Jason ?? Apa dia tidak mengabari sesuatu ??" Tanya Saint kepada Dzaky, yang jawab hanya dengan gelengan pelan disana.

Saint kembali mengumpat kesal, arghh sial, kalau saja dia tahu semua dari awal, mungkin Saint bisa mencegah semuanya terjadi. Sementara Belica yang melihat suasana semakin mencekam terdiam, Katherine melihat ke arah Belica, dia tahu perempuan hamil itu terlihat begitu panik saat ini.

Katherine mendekati Belica, dan mengajak wanita itu untuk beristirahat di dalam kamar, jika tidak maka mungkin Belica bisa semakin ketakutan dan khawatir.

"Belica, ke kamar yuk. Istirahat dulu, kamu pasti capek kan ???"

Belica mengangguk, mengikuti ucapan Katherine. Lagipula Belica memang masih begitu lelah dan mengantuk. Wanita itu berdiri dan berjalan mengikuti Katherine yang menunjukkan kamar yang akan menjadi tempat istirahat nya untuk sementara. Dzaky tahu Belica pergi, tidak banyak bicara. Dia tahu, wanita itu pasti shock dan bingung, karena itu Katherine mengajaknya ke kamar.

~di dalam kamar~

"Katherine, aku takut." Ujar Belica memegang tangan Katherine dengan sedikit bergemetar. Katherine memahami itu, ini pertama kali bagi Belica mengetahui kehidupan asli mafia atau gangster yang harus selalu siaga menghadapi musuh.

Bahkan Katherine pernah bangun pagi, dan saat membuka pintu kamar dia melihat Boyzian sedang bertarung dengan orang kiriman Marchel untuk menyerang Boyzian. Benar-benar di depan mata persis, tapi Katherine santai saja. Itu bukan pertama kali dia melihat Boyzian bertarung, Katherine bahkan masuk ke ruang dimana Dzaky sedang menyiksa seseorang.

Ah masa-masa yang sangat mencekam tapi menjadi hal biasa bagi Katherine.

Gadis itu memeluk Belica dan menenangkannya, berharap jika dia menjadi lebih tenang. Dan benar saja, Belica sedikit lebih tenang dan tubuhnya tidak lagi bergemetar seperti tadi.

"Jangan takut, Boyzian pasti akan kembali. Percaya padaku." Ujarnya dengan lembut seakan menenangkan Belica, jika Boyzian benar-benar akan kembali.

"Sekarang tidurlah, beristirahat lah." Ujar Katherine melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada Belica. Wanita hamil itu mengangguk, menuruti ucapan dari Katherine.

Belica kemudian berbaring di atas kasur, menarik selimut nya dan berharap jika ini semua adalah mimpi, dia terbangun dengan Boyzian dan Dzaky ada samping kanan dan kirinya. Semoga saja.

Keesokan harinya

"Morning, honey~"

Belica membuka matanya, dia melihat Dzaky membawa nampan berisikan makanan untuk sarapan. Dzaky tersenyum ke arah Belica, sembari berbicara lembut kepada perempuan itu.

"Makan sarapan mu, jangan sampai melewatkan jam makan mu. Sayang~" ujar Dzaky menaruh nampan itu di atas meja nakas. Belica bangkit dari posisi tidurnya, duduk dan melihat ke arah nampan berisikan roti sandwich yang terlihat begitu lezat, dengan segelas susu hangat disana.

"Makasih, Dzaky~ " Ujar Belica dengan tersenyum lembut disana seakan menyukai cara lelaki itu berbicara dan membelai rambut nya yang masih berantakan.

Belica meraih satu roti sandwich itu, memegang nya dan mulai memakannya dari ujung. Dzaky memperhatikan wanita itu makan dengan lahap, dia pasti merasa begitu kelaparan setelah tragedi penyerangan malam tadi. Belica menikmati roti sandwich itu hingga habis, lalu menatap ke arah Dzaky.

"Sangat enak Dzaky~, apa kau yang memasaknya ??"

Dzaky mengangguk.

"Aku akan meminta mu untuk memasak sesuatu untuk anak mu ini~" ujar Belica tersenyum sembari membelai perutnya dengan lembut membuat Dzaky tertawa kecil disana.

"Oh iya Dzaky, dimana Boyzian ??"

Pertanyaan itu membuat Dzaky merasa miris, sampai sekarang dia belum menemukan dimana Boyzian. Dan entah apa yang terjadi, komputer dari Saint tidak menangkap satupun sinyal dari GPS di tubuh Boyzian, jadi mereka tidak tahu apa yang terjadi.

Bahkan keberadaan Boyzian sama sekali tidak ada yang mengetahui nya. Jason, anak buah Dzaky juga turut hilang, tidak ada. Entah kemana perginya anak buah Dzaky itu, bahkan Dzaky sendiri bingung harus bagaimana. Disisi lain, dia ingin kembali ke rumah Boyzian dan menyelidiki, tapi disisi lain dia juga harus menjaga Belica disini.

"Kita berharap, semoga Boyzian segera pulang dengan selamat." Ujar Dzaky dengan nada sedih disana, membuat Belica tersadar. Semalam bukanlah mimpi, dan hingga sekarang Boyzian masih belum kembali.

Teringat kata-kata Boyzian terakhir, seakan menjadi perpisahan mereka untuk selamanya.

Apakah Boyzian selamat ?? Dimanakah dia saat ini ?? Tidak tahukah lelaki itu jika Belica dan anaknya juga membutuhkan Boyzian disisi mereka ?? Apakah Tuhan akan merenggut salah satu calon suaminya ??

Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.

💜💙💚💙💜

Hayooo dimana nih kira-kira Boyzian berada ?? Semoga aja selamat dan masih hidup ya..

Btw chapter ke depan akan nyeritain gimana Saint, Dzaky berusaha untuk menemukan Boyzian. Disela-sela itu ada adegan sweet Belica dan Dzaky, kek di atas.

Udah sekian dari Authornya, 😘

Salam buat kalian semua 😊

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang