71. Melabrak ??

777 68 12
                                        

"Menurutmu kira-kira siapa yang melakukan penembakan ??"

Katherine, Belica, dan Boyzian duduk di atas sofa membahas masalah penembakan tadi. Boyzian terdiam seakan sedang berfikir sesuatu, tiba-tiba saja pikirannya teringat akan sesuatu. Dia yakin, dan tahu siapa yang melakukan ini semua.

"Sial ! Mereka mulai beraksi." Ujar Boyzian menggeram kesal.

Matanya melirik jam di dinding menunjukkan sudah pukul 4 sore, dia harus melakukan melabrak pelaku yang melakukan penembakan dan mungkin juga mengirim paket kepadanya. Tapi sebelum itu, dia harus memperketat untuk menjaga Belica, jika tidak wanita itu bisa dalam bahaya besar. Tangannya meraih handphone dan menelfon sebuah nomer disana.

Belica dan Katherine hanya menatap bingung ke arah Boyzian yang mengumpat lalu menelfon seseorang disana, hingga suara dari seberang sana terdengar, rupanya Boyzian menelfon Dzaky.

"Dzaky, pulang sekarang juga !" Ujar Boyzian saat mendengar suara dari kekasih lelakinya disana, tanpa basa-basi Boyzian menyuruh lelaki itu pulang, seperti ibu yang menyuruh anaknya untuk pulang.

"Tapi, kenapa-"

"Lindungi Belica disini, aku ada urusan dengan bajingan itu yang harus aku selesaikan."

"Baiklah, tunggu satu jam dari sekarang. Aku akan sampai di rumah."

"Hmmm... Jaga diri mu baik-baik."

"Yaa.."

Telepon di tutup, Boyzian memasukkan handphone nya ke dalam sakunya.

"Kenapa kau menyuruh Dzaky pulang lebih cepat ??" Tanya Katherine dengan penuh tanda tanya, Boyzian menghela nafasnya.

"Ada urusan yang mungkin sedikit panjang, aku takut ada serangan mendadak jika aku tidak disini. Setidaknya Dzaky bisa melindungi Belica dan kau." Ujar Boyzian.

"Kenapa tidak menyuruh Saint saja kemari ??"

"Aku tidak akan terus merepotkan sahabat ku sendiri. Lagipula Belica juga tanggung jawab sialan itu, jadi dia harus dan wajib menjaga calon istri dan anaknya juga." Ujar Boyzian dengan santai.

"Dan apa yang akan kau lakukan ??"

Boyzian tersenyum miring, "Melabrak pelaku penembakan, dan membuktikan sejantan apa pecundang itu bermain di belakang ku." Ujar nya dengan nada sinis dan tajam, menyiratkan jika Boyzian saat ini marah.

Tentu saja, penembakan di sengaja di lakukan saat dia bersama Belica. Mafia selalu melakukan rencana nya di saat musuhnya lengah, dan orang itu tahu kelemahan Boyzian adalah Belica, karena wanita itu begitu polos dan lugu. Jadilah mereka menembak disaat Boyzian bersama dengan Belica, berharap jika wanita itu mati dan membuat Boyzian menjadi lengah.

Tidak semudah itu Ferguso, Boyzian bisa melindungi Belica, tapi lelaki itu juga membutuhkan bantuan Dzaky, mengingat musuh mereka lebih dari dua. Marchel, Adam, Sean dan June. Meskipun Adam terlihat berdiam diri saat ini, tapi Boyzian tidak boleh meremehkan nya, bisa-bisa Adam menyerang nya secara tiba-tiba.

"Ah menyebalkan sekali." Ujar Boyzian dengan lirih mengingat beberapa musuh yang harus dia hadapi saat ini.

~ ~ ~

"Tuan, ada tamu yang ingin menemui anda."

Seorang lelaki memasuki ruangan tuannya, dan menunduk memberikan informasi. Lelaki itu Sean, duduk di atas kursi dan meja kaca di depannya. Sean sedang duduk bersantai di dalam ruangan pribadi di rumahnya, bersama dengan Adam, Marchel di sana sepertinya sedang membahas sesuatu entah apa, yang jelas pembicaraan mereka terhenti dengan kedatangan lelaki bawahan Sean.

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang