Sudah hampir 2 hari lamanya, Saint dan Dzaky sama sekali tidak mendapatkan jawaban dimana dan bagaimana keadaan Boyzian saat ini. Hal yang jauh lebih miris adalah, saat salah satu anak buah Boyzian mendatangi mereka dan memberikan sebuah dokumen serta pesan yang Boyzian berikan sebelum penyerangan itu terjadi.
Disana tertulis, jika Boyzian tidak selamat, entah di temukan tewas atau menghilang untuk selamanya. Maka seluruh harta yang di miliki Boyzian jatuh pada Belica dan anaknya, bagaimana dengan Dzaky ?? Lelaki itu diam-diam juga memiliki banyak harta, karena itu Boyzian hanya memberikan nya kepada Belica dan anaknya.
Pernyataan dalam dokumen itu membuat Belica semakin down, juga Saint dan Dzaky yang saat ini bahkan belum menemukan satupun keberadaan Boyzian.
Dzaky padahal tidak berdiam diri, selama ini dia pernah seharian memutar dan mengunjungi setiap tempat yang di yakini sebagai markas Sean, tapi tidak ada tanda apapun disana. Saint mencari informasi dari beberapa orang yang mengenal Sean, dan tidak ada yang memberikan jawaban pasti. Semuanya mengarah pada jalan buntu.
Belica duduk menundukkan kepalanya, rasanya dia benar-benar ingin menangis saat Saint dan Dzaky hampir mengangkat tangan mereka dalam pencarian Boyzian.
"Semua ini sia-sia, tidak ada yang bisa kita lakukan." Ujar Dzaky sedikit lelah, Boyzian seakan di telan di segitiga Bermuda saat ini.
"Dzaky, jangan bilang gitu.. katanya kamu cinta, kamu harus berjuang." Ujar Belica dengan nada sedih.
"Tapi aneh, Boyzian sama sekali gak ada tanda atau jejak sedikitpun."
"Bener kata Belica, masa kita nyerah gitu aja, pasti ada jalan." Ujar Saint memasang wajah berfikir.
Tiba-tiba sebuah nada telepon berbunyi, Saint merasa tidak asing dengan nada dering itu, seketika dia mencari handphone nya. Dan benar saja, di handphone tertulis sebuah nomer tidak di kenal menelfon nya. Karena penasaran Saint mengangkat dan terdengar suara dari seberang sana.
"Halo ??"
"Apakah benar ini Saint ?? Saint Glayrand ?? Sahabat Boyzian ??"
"Benar, ini siapa ??" Saint merasa pernah mendengar suara ini, tapi sedikit lupa siapa pemilik suara ini.
"Ini aku, Jack. Jack Wildenner."
"O...oh... Jack ?? Ada apa ??"
"Huft... Dimana Boyzian ?? Seharusnya hari ini, dia menemui ku membahas masalah bisnis. Dan saat aku hubungi, handphone nya mati. Apakah dia ganti nomer ??"
seketika teringat ucapan Mathyna yang menyebut nama Jack. Saint memandang Dzaky, apa iya dia bisa bekerja sama dengan Jack nanti, seingat Saint. Dzaky itu paling benci, gak suka sama Jack, mengingat Boyzian itu sama sekali belum move on dari Jack.
Tapi demi, Boyzian. Mau tidak mau, Dzaky harus bekerja sama dan menerima Jack untuk ikut membantu mereka.
"Jack, bisa kau ke rumah ku ?? Aku harus berbicara dengan mu."
"Baiklah, kirimkan alamatnya. Aku akan ke rumah mu."
"Baiklah."
Lalu Saint menutup telepon nya, dan membuat Dzaky dan Belica menatapnya dengan penuh tanda tanya disana, apalagi Saint menyebut nama Jack, dan mempersilahkannya untuk ke rumah Saint ?! Astaga ini bisa jadi bahaya besar.
"Siapa ??" Tanya Dzaky dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Jack." Ujar Saint singkat.
"Jangan katakan, dia Jack..."
Saint mengangguk, "Jack Wildenner, mantan Boyzian dulu."
Ucapan Saint membuat Dzaky dan Belica hendak protes, tapi Saint memotong ucapan mereka berdua dan berbicara sebelum kedua pasangan itu hendak protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Our !!!
Romance[Tamat / ending] 21 ++++ warning : • little gay (ada sisipan cerita gay) • mature adult (adegan dewasa laki dan perempuan) • threesome (cowok - cewek - cowok) • action Dua pasangan lelaki yang kejam dan sadis. Boyzian, model ternama Amerika Serikat...