54. musuh baru : Sean

1.2K 97 61
                                    

Saint memegang tangan Dzaky, seakan menahan lelaki itu untuk tidak bertindak nekad di rumah sakit. Dzaky mengerti, dia menghela nafas panjang dan memasang wajah seakan memang tidak mendengarkan apapun, dan tidak mengetahui apapun. Dzaky dan Saint kemudian berjalan melangkah melewati Sean dan Chassy.

Keduanya hampir saja mendekati pintu ruangan Belica jika tidak ada suara yang membuat langkah mereka berhenti.

"Dzaky Ferdinand Gangsta."

Sean menyebutkan nama panjang Dzaky, dan melirik lelaki yang masih berdiri membelakangi nya itu. Disisi lain, Dzaky tidak kaget, dia yakin Sean pasti sudah berusaha mencari data atau informasi mengenai Boyzian dan juga dirinya, yang dekat dengan lelaki pujaan hatinya itu.

Dzaky membalik badan, dan menatap ke arah Sean, dengan ekspresi sedikit terkejut.

"Aku tidak ingat, jika kita saling mengenal ??" Ujar Dzaky, berpura-pura tidak mengenal Sean.

"Sean Paul Rowlder, pemilik studio Goldania, tempat Boyzian bekerja."

"Ah aku ingat, senang bertemu dengan mu, Mr. Sean." Ujar Dzaky tersenyum ramah, Saint memutar matanya malas, kenapa sih Dzaky dan Boyzian pintar sekali berakting. Dan kenapa Dzaky tidak ikut ke panggung menjadi aktor ternama yang mungkin akan setara atau menandingi Boyzian.

"Aku tidak pernah bertemu dengan mu, apa hubungan mu dengan Boyzian ??"

"Oh, kami berdua adalah sahabat. Aku bersahabat dengan Boyzian sejak SMP."

"Sahabat ya ??"

Dzaky bisa merasakan aura gelap Sean saat lelaki itu menyebutkan diri sebagai sahabat Boyzian. Tentu saja Sean, tahu apa hubungan antara Boyzian dan juga Dzaky. Tapi Dzaky berpura-pura menutupinya dan menyatakan diri sebagai sahabat terbaik Boyzian.

"Kau pasti sangat beruntung bisa berteman dan dekat dengan Boyzian." Ujar Sean lagi, menatap Dzaky dengan tatapan yang sedikit sulit untuk di baca, tapi Dzaky tidak peduli dia akan bertingkah sok polos di hadapan siapapun.

"Begitulah... Maafkan aku, Sir.. aku harus masuk mengambil barang di dalam ruangan, aku permisi dulu." Ujar Dzaky dengan sopan, dan menyebut Sean dengan sebutan sir. Oh kenapa ?? Karena Dzaky ingin menyembunyikan beberapa hal dari musuh nya, dan Dzaky bertingkah seakan dia tidak memiliki kekuasaan apapun.

"Tentu saja, silahkan."

Lalu Dzaky memberikan kode mata pada Saint untuk kembali ke ruangan. Setelah kedua lelaki itu pergi, barulah Sean berdecih kesal, kenapa Dzaky sangat pintar berakting. Tidak heran, Boyzian lebih memandang Dzaky daripada siapapun. Setelah di lorong itu hanya ada Chassy dan juga Sean, barulah perempuan itu bertanya kepada bos nya.

"Tuan.. siapa dia ??"

"Dzaky, kekasih dari Boyzian." Ujar Sean dengan nada ketus, membuat Chassy sedikit terkejut dan kaget, astaga ternyata Boyzian pintar memilih kekasih, Dzaky di rasa cukup pintar, tampan dan berbahaya.

Meskipun bertingkah sok rendah, tapi Chassy mendengarkan gosip dan beberapa kejahatan yang di lakukan oleh genk milik Dzaky. Rupanya lelaki itu bukan orang sembarangan. Bahkan para polisi tidak bisa sembarangan menangkap Dzaky atas kejahatannya begitu saja.

"Itu artinya akan semakin sulit bagi anda, mendapatkan Boyzian."

Sean mendengus kesal, mau tidak mau dia harus mengakuinya. Akan sedikit sulit jika Dzaky ada di jalannya, pantas saja Adam sampai sekarang belum bisa mendapatkan Boyzian, adik tiri nya itu pasti akan semakin tidak berani untuk menyentuh rambutnya saja.

"Lebih baik bersaing dengan Adam, daripada dengan Dzaky." Lirih Sean dengan suara pelan.

Disisi lain.

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang