84. awal mula obsesi Sean

594 52 68
                                    

"Kau harus jaga kesehatan mu, jangan stress dan jangan banyak pikiran."

Perempuan cantik itu menjelaskan setelah memeriksa kesehatan Belica. Dia, Methyna seorang dokter perempuan spesialis kandungan. Methyna adalah alumni dari sekolah SMA yang sama dengan lainnya (kecuali Belica). Dzaky mengangguk mendengarkan penuturan dari Mathyna, mengingat jika Belica memang kandungannya sangat lemah jadi tidak heran situasi saat ini membuat Belica merasa sakit.

"Aku mengerti."

"Oh iya, dimana Boyzian ??" Tanya Methyna yang mengenal tentang Boyzian juga, membuat Belica menatapnya bingung, jangan bilang wanita dokter ini juga mantan dari Boyzian ?? Tapi kan, Boyzian itu gay.

"Kau mengenal, Boyzian ??"

Methyna mengangguk, "Adik ku adalah dokter psikolog, yang menangani Boyzian dulu. Dan aku juga alumni sekolah yang sama saat SMA dulu, jadi aku mengetahui Boyzian." Jelasnya membuat Belica mengangguk, jadi ternyata dia mengenal Boyzian dari adiknya dan dari sekolah dulu.

"Oh iya, aku sebenarnya ingin berbicara dengan Boyzian sekaligus memperingatkan nya untuk berhati-hati dan waspada dengan Sean Rowlder." Ujar Methyna merubah ekspresi dan nada bicaranya.

"Boyzian... Dia sedang sibuk saat ini." Ujar Katherine enggan mengatakan situasi yang mencekam dimana Boyzian di sandera oleh Sean. Lagipula jika Mathyna tahu bisa bahaya juga bagi jati diri Boyzian sebagai mafia.

"Baguslah, Sean sangat tergila-gila dan terobsesi pada Boyzian, dia bisa melakukan hal nekad padanya."

"Bagaimana kau bisa tahu ??" Tanya Dzaky dengan nada penasaran.

"Aku mantan kekasih Sean."

"Apa ?!" Saint, Katherine, dan juga Dzaky membulatkan matanya terkejut bukan main, juga Belica yang juga kaget. Tapi tetap ketiga orang itu yang jauh lebih kaget dan hampir tidak percaya.

Bagaimana bisa Sean berpacaran dengan Mathyna yang merupakan perempuan yang hebat, cantik dan pintar ?! Oh kenapa bisa mereka berpacaran, apa yang di lihat wanita itu dari Sean ?? Tampan ?? Iya memang tampan, kaya ?? Memang sih, tapi Mathyna bukan cewek matre.

"Tapi... Bagaimana bisa ??" Tanya Saint dengan nada hampir tidak percaya, sementara wanita itu hanya tertawa kecil.

"Kami di jodohkan dulunya, tapi Sean tidak bisa menghilangkan obsesinya dan rasa cintanya pada Boyzian, jadi aku memilih untuk mundur. Lagipula aku belum mencintai Sean saat itu."

"Belum ?? Bagaimana sekarang ??" Tanya Katherine dengan nada curiga.

Mathyna hanya menggelengkan kepalanya, "Tidak sama sekali, apalagi saat tahu bagaimana nekadnya Sean, aku memilih untuk tidak melanjutkan hubungan kita."

Saint, Katherine mengangguk paham. Ternyata begitu ceritanya, makanya Mathyna sempat di kabarkan dekat dengan Sean. Rupanya karena mereka dulu membangun hubungan, meskipun hanya karena perjodohan. Tapi Dzaky tetap menatap ke arah Mathyna dengan sedikit curiga dan penasaran, mungkin dia bisa mempertanyakan tentang Sean secara detail, menggali informasi musuh dari orang lain.

"Bisa kau, ceritakan tentang Sean ??" Tanya Dzaky sedikit mendetail.

"Tentu saja, tanyakan apapun tentang Sean. Tentang perselisihan nya dengan Adam atau awal mula obsesi nya dengan Boyzian ??"

"Tentang awal mula dia menyukai Boyzian." Ujar Saint dengan cepat.

Mathyna mengangguk, dan menceritakan pengalaman yang di ceritakan Sean kepadanya.

Flashback

"Ish !!! Dimana sih dompet ku ?!"

Sean menggerutu kesal, dia harus mengurus semua dokumen Adam dan kembali ke sekolah lamanya itu. Dan sekarang dia kehilangan dompet miliknya, argh !! Ini benar-benar hari tersial bagi Sean. Tapi lelaki itu tidak memperlihatkan rasa kesal dan marahnya, dia berjalan dengan biasa tapi hatinya menggerutu tidak karuan.

"Hi, kak Sean."

"Hi.."

Sean tersenyum dengan ramah saat beberapa adik kelas masih mengenalinya dan menyapanya, meskipun dalam hatinya sangat berbeda dengan ekspresi yang ada di wajahnya. Mereka benar-benar membuang waktu ku, sialan batin Sean dengan kesal, karena beberapa adik kelas terus mengajaknya berbicara.

Sean memang terkenal ramah, baik, dan begitu sopan kepada siapapun. Tidak heran banyak siswa atau adik kelas menggagumi nya. Setelah Sean berhasil keluar dari beberapa siswa dan siswi yang mengerubungi nya.

Sean melanjutkan perjalanan nya untuk mencari dompet miliknya, hingga sebuah suara dari arah belakang membuat langkah nya terhenti.

"Permisi, kak Sean, bukan ??"

Sean menoleh ke belakang, dan terkejut bukan main melihat seorang adik kelas lelaki yang menatap ke arahnya dengan mata coklat hazel, hidung mancung, dan bibirnya yang merah dan kecil. Kulit nya putih seperti orang Korea, dan pipinya tampak imut.

"Aku menemukan dompet, aku membuka dan membaca identitas nya, disini tertulis Sean Rowlder, apa benar itu nama kakak ??" Tanya lelaki cantik itu, sejenak Sean menatap kagum dan hampir tidak berkedip disana.

"Err... Iya... Itu benar nama ku, terima kasih banyak." Ujar Sean dengan senyuman ramah dan menerima dompet itu.

"Maafkan aku kak, aku lancang membuka dan membaca kartu identitas kakak, dan melihat fotonya." Ujar lelaki itu menunduk dengan begitu ketakutan.

"Tidak... Tidak perlu seperti itu, tenang aku tidak akan marah. Siapa nama mu, cantik ??"

Lelaki itu mengangkat kepalanya, menatap Sean dengan mata indah coklat hazel itu, lalu tersenyum ramah dan riang disana, membuat Sean ingin mencium bibir indah lelaki itu.

"Nama ku Boyzian."

"Nama yang indah, mirip dengan wajah nya."

"Eh ?? Maksud kak Sean siapa ??"

Kamu cantik, batin Sean dengan gemas saat Boyzian tidak menyadari pujian itu untuk dia. Rasanya dia ingin mencubit pipi lembut milik Boyzian yang begitu menggemaskan itu.

Flashback off

"Sejak saat itu Sean terus memikirkan dan mencari, bahkan menyewa orang untuk memata-matai Boyzian. Karena itu, aku ingin memperingatkan Boyzian, betapa gilanya mantan kekasih ku itu." Ujar Mathyna dengan begitu frustasi.

Sementara semua yang ada disana hanya berdiam diri, mereka tidak bisa berkata jika Boyzian sedang di sekap dan siksa oleh Sean, Adam dan juga June. Tapi mereka memilih untuk diam dan mendengarkan cerita dari Sean.

"Dan jika Boyzian dalam masalah karena Sean, aku sarankan untuk meminta tolong Jack."

"Jack ?? Jack siapa ??" Tanya Saint, berharap bukan Jack mantan kekasih Boyzian. Oh ralat mantan selingkuhan Boyzian.

"Jack Wildenner, dia dulu sahabat terdekat Sean, Jack mengenal Sean jauh lebih baik daripada aku. Jadi coba hubungi saja dia, kalau ada masalah." Ujar Mathyna dengan senyuman manis, tapi sayang reaksi Saint, Dzaky dan Belica tidak semanis ucapan Mathyna.

"Be.. begitu ya..." Ujar Saint dengan kikuk.

"Aku akan berikan nomer telepon nya, jika kau mau menghubungi nya."

"T...tentu saja..." Ujar Katherine dengan kikuk, dan kaku.

💜💚💙💚💜

Hehehehehe hayoo, jack ternyata bisa jadi penolong Boyzian 😏😏😏

Duh mana Jack mantan kesayangannya Boyzian lagi...

Boyzian : Jack~, Jack di jadiin tokoh utama juga dong Thor.

Dzaky : oh 😒😒

Boyzian : gak usah jealous gitu 😏😏

Dzaky : hmmm

Waduhh hati-hati Boyzian, ntar Dzaky bisa cemburu tuh hehehehe..

Udah ya, sekian dari Authornya terima kasih 😘

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang