Boyzian pulang dengan keadaan emosi, ya bagaimana tidak. Sepanjang dia memarahi orang, baru kali ini target sasaran emosinya justru menggoda rayunya. Siapa kalau bukan Sean, bukannya takut Sean justru menggoda Boyzian seakan lelaki itu adalah wanita jalang di kafe. Kurang ajar, mana pakai acara ngancem segala. Cih membuat Boyzian kesal.
Boyzian melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Tapi semua rasa emosi nya hilang, saat melihat Belica. Wanita itu masih belum tidur, dia duduk di sofa berbicara dengan Dzaky. Sepertinya lelaki itu menghibur Belica, sehingga wanita itu tertawa dan tampak bahagia. Wajah cantik itu seakan meredam emosi dalam diri Boyzian.
Lelaki itu tanpa berbicara apapun dia mendekati Belica, membuat wanita itu tersadar jika calon suami nya yang satu sudah kembali.
"Boyzian, kau sudah pulang ??" Tanya Belica dengan nada riang, tapi yang di tanya menampilkan raut wajah lesu, dengan langkah sedikit lemah.
Boyzian mendekati Belica, duduk bersebelahan, dan menaruh kepalanya di atas kaki Belica. Wanita itu melihat suasana Boyzian dalam kondisi tidak stabil. Tangan wanita bergerak membelai rambut Boyzian yang terasa lembut di tangan.
"Kenapa, hmm ??? Kok lesu ??" Tanya Belica, Boyzian yang tadinya membelakangi Belica kini memutar tubuhnya masih dengan posisi berbaring dengan kepala di atas kaki wanita itu.
Tatapan Boyzian yang sulit di artikan, ada tatapan lesu, tapi juga memohon dan seakan dia ingin sesuatu tapi tidak di ucapkan. Dzaky yang tahu arti tatapan itu seketika berbicara kepada Belica.
"Suami mu yang satu butuh ciuman Bel." Ujar Dzaky berbicara kepada Belica.
"Mau cium ??"
Boyzian tidak berbicara banyak, dia hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari Belica. Wanita itu tersenyum, dia menundukkan tubuhnya wajahnya mendekati wajah Boyzian, dan mencium sekilas bibir Boyzian.
"Udah, kan ??"
Boyzian langsung bangkit, dia duduk di samping Belica seperti seekor kucing mendekati majikannya, bahkan cara Boyzian duduk mirip sekali dengan kucing dimana kakinya di tekuk, sementara dua tangan nya di gunakan untuk menopang tubuhnya. Menatap ke arah Belica.
"Lagi~" Ujar Boyzian dengan nada manja.
Lha, manja nya kumat, padahal tadi sebelum pergi aja udah kaya tentara ke medan perang, pulang-pulang kaya kucing kampung minta di pungut batin Dzaky melihat perubahan wajah dan sifat Boyzian sembari tertawa geli dalam hatinya.
"Udah, sana sama Dzaky. Nanti kalau sama aku keterusan." Ujar Belica mencoba mengelak, khawatir jika Boyzian berbuat lebih dari ciuman di saat dia sedang hamil. Namanya juga nafsu siapa yang bisa mengendalikan.
Boyzian menggelengkan kepalanya, "Gak mau.. maunya sama Beli~"
Belica yang mendengar itu hanya tertawa kecil, dalam hatinya gemas dengan tingkah Boyzian, sang calon suaminya. Ih~ Boyzian imut banget kaya kucing~ batin Belica dengan begitu gemas melihat Boyzian terus memberikan tatapan memelasnya itu.
"Ya udah, satu kali aja ya."
Boyzian mengangguk, Belica mendekati wajah Boyzian dan menciumnya. Kali ini tangan Boyzian memeluk dan menekan tengkuk Belica, khawatir wanita itu akan melepaskan ciuman lagi, saat dia belum puas. Ciuman itu tidak terlalu lama, Boyzian saat ini tidak terlalu bernafsu untuk memainkan lidahnya. Jadi dia benar-benar hanya menempelkan dan menghisap bibir Belica, lalu melepaskan nya.
"Udah ??"
Boyzian mengangguk, tangan lelaki itu meraih tangan Belica dan menaruhnya di bagian rambut nya.
"Belai lagi~"
"Eh ?? Ini beneran Boyzian kan ??" Belica sedikit kaget, dia tidak menyangka calon suaminya itu kalau sedang manja benar-benar seperti seekor kucing. Sepertinya Belica tidak perlu memelihara kucing atau kelinci, melihat suaminya itu bisa bertingkah seperti kucing.
"Nanti juga lama-lama terbiasa, aku juga awalnya kaget pertama kencan sama Boyzian." Ujar Dzaky menjelaskan ternyata sifat Boyzian ini sudah ada sejak lama. Bahkan bisa lebih parah, untung Belica hamil, jadi Boyzian manjanya gak akan mengarah ke adegan ranjang.
"Itu artinya dia udah nerima kamu sepenuhnya. Boyzian itu cuma nunjukkin sifat manjanya sama orang yang benar-benar dia sayang." Lanjut Dzaky membuat hati Belica berdetak kencang, itu berarti Boyzian benar-benar sudah menerima nya sepenuh nya ??
"Ish~ ayo elus lagi~ belai rambut ku~" Ujar Boyzian tidak sabaran, imut banget astaga batin Belica melihat ekspresi Boyzian.
"Iya... Iya, sabar sayang~" Ujar Belica mulai menggerakkan tangannya membelai rambut Boyzian. Lelaki itu menikmati belaian di atas rambutnya, benar-benar enak dan nikmat, apalagi saat emosi seperti ini Boyzian itu manjanya minta ampun.
"Kamu kalau kaya gini, imut Boy~ gini aja terus ya." Ujar Belica terkekeh geli membelai rambut Boyzian. Andai dia adalah hewan apapun itu, pasti Boyzian akan mengeluarkan suara imut seperti hewan saat di belai purr...purr... Tapi Boyzian manusia, jadilah dia hanya memberikan ekspresi wajah nya saja.
Hal yang membuat nya menjadi imut, setiap kali Belica mengakhiri kegiatan nya, dan menjauhkan tangannya. Boyzian akan langsung menahan tangan Belica dan memberikan tatapan memohon agar wanita itu mau membelainya.
"Boyzian tadi di jalan nabrak kucing gak sih ??"Tanya Belica
"Emang kenapa ??" Tanya Dzaky di samping nya, lelaki itu menikmati wajah imut sang kekasih lelakinya itu, saat tangan Belica membelai rambut nya.
"Kok roh nya kucing, bisa nempel di tubuh Boyzian."
Dzaky tertawa geli, Boyzian mendengar pembicaraan itu, tapi dia bodoh amat dia lebih memilih menikmati belaian di rambutnya darinya daripada mendengarkan pembicaraan keduanya orang yang sedang membicarakan nya.
"Itu semua sebenarnya karena aku juga." Ujar Dzaky mengingat masa lalu.
"Kok bisa ??"
Dzaky mengangguk, "Dulu Boyzian kalau marah itu kaya kerasukan setan. Banting barang sana-sini, siapa aja bisa di serang. Makanya aku belai rambut nya, awalnya dia menolak tangan ku aja di tangkis berkali-kali. Tapi lama-kelamaan dia malah suka, dan malah jadi ketagihan gini " jelas Dzaky, membuat Belica mengangguk. Ya masih mending sih, Boyzian marah jadi manja kaya gini, daripada marah banting barang malah bahaya.
"Udah ya, tangan aku capek." Ujar Belica terpaksa menarik tangannya sebelum di tahan sama Boyzian.
Lelaki itu mengeluarkan ekspresi sedih nya, dia menggerakkan dan kepala nya ke arah Belica, seakan kucing yang minta di elus. Dzaky yang tahu tingkah Boyzian hanya bisa tertawa, dia yakin Belica pasti akan merasa kelelahan memanjakan Boyzian yang sedang dalam kondisi mood seperti itu.
"Boy~ sini, kasihan Belica." Ujar Dzaky yang sudah merasa yakin jika Boyzian tidak akan berhenti dalam waktu singkat. Boyzian pun mendekati Dzaky, dengan cara merangkak. Iya merangkak, udah bener-bener kerasukan roh kucing Boyzian itu. Tapi kan jarak nya dekat, jadi maklum sih Boyzian merangkak. Cuma di batasi tubuh Belica aja, itupun Boyzian melewati kaki Belica.
Dzaky mulai membelai rambut Boyzian dengan lembut, "Bel~ nanti gantian ya."
"Hah ??"
"Yakin, ini Boyzian minta kaya gini bisa 2 - 3 jam ke depan."
Mata Belica membulat sempurna, 2 - 3 jam ke depan ?! Oh Tidak batin Belica astaga dia tidak pernah tahu sifat Boyzian seekstrim ini.
💜💙💚💙💜
😍😍😍 Cari cowok manja imut kek kucing gitu dimana ya 😍 imut sumpah bayangin Boyzian kaya gitu 😂😂😂
Author yang ngetik aja sampai gemes gini, apalagi Belica yang tahu langsung 😍😍
Sini Boy, aku elus sampai 10 jam aja gak masalah 😍😍
Boyzian : kenapa malah simp sama karakter sendiri 😒😒
Soalnya simp sama artis di buat hancur oleh kenyataan Mulu, eh ternyata artisnya udah nikah, udah punya anak punya suami eh punya istri maksudnya. Makanya buat karakter terus simp sama karakter sendiri aja 😢😢
Boyzian : idih jones gitu amat
Ouch 😢😢
Udah sekian dulu aja dari Authornya, makasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Our !!!
Romantizm[Tamat / ending] 21 ++++ warning : • little gay (ada sisipan cerita gay) • mature adult (adegan dewasa laki dan perempuan) • threesome (cowok - cewek - cowok) • action Dua pasangan lelaki yang kejam dan sadis. Boyzian, model ternama Amerika Serikat...