11. Mabuk

17.8K 577 35
                                    

Belica berada di kamar mandi untuk memperbaiki dress dan pakaiannya disana. Selain itu, kaitan bra nya secara tidak sengaja terputus dan itu membuat wanita itu berpamitan kepada Boyzian untuk ijin ke kamar mandi, dan disinilah gadis itu berada.

Setelah memperbaiki semuanya, Belica hendak kembali ke ruangan. Belica takut jika Boyzian akan mencurigainya dan akan memperlakukan nya dengan kasar. Belica pun segera membuka pintu kamar mandi dan terkejut di depan pintu ternyata ada orang yang juga ingin masuk ke dalam kamar mandi.

Orang tersebut awalnya terkejut tapi seketika dia merubah ekspresi nya saat melihat yang ada di depannya adalah Belica, orang itu tersenyum mencurigakan dan membuat Belica sedikit ketakutan.

"Ah maafkan aku.." ujar Belica.

"Tidak masalah, kau Belica ??" Tanya orang itu.

"Ya... "Ujar Belica dengan sedikit gugup.

"Perkenalkan aku Marchel." Ujar orang itu tangan ternyata adalah Marchel.

"Nama yang bagus.. tapi maaf, Marchel aku... Aku terburu-buru..." Ujar Belica sedikit tergesa-gesa karena merasa ada yang salah dengan lelaki tersebut, apalagi tatapannya kepada Belica membuat wanita itu semakin ketakutan.

"Kenapa terburu-buru ?? Tidakkah kau tahu, banyak wanita di luar sana yang sangat ingin bertemu denganku, meski hanya sedetik." Ujar Marchel, membuat Belica semakin lama semakin ketakutan.

Belica kemudian teringat, jika Marchel adalah saingan besar dari Boyzian di bidang permodelan. Tentu saja, Belica harus berusaha untuk melarikan diri atau pergi menghindari Marchel, jika tidak Boyzian pasti akan marah kepadanya. Tapi Belica juga tidak bisa bertindak sembarangan dengan membentak ke arah Marchel, yang merupakan model ternama.

"Kau sangat cantik, Belica." Ujar Marchel mulai melangkah maju mendekati Belica, dan itu membuat gadis itu semakin ketakutan dan mundur beberapa langkah ke belakang.

Hingga mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi, Marchel masih saja melangkah mendekati Belica, membuat gadis itu ketakutan. Hingga sebuah tangan menarik Belica hingga hampir terjatuh.

Belica melihat Boyzian menarik tangannya dan langsung membawanya ke belakang punggungnya seakan hendak melindungi Belica dari Marchel. Boyzian menatap sinis dan licik ke arah Marchel yang berani mendekati atau bahkan berbicara dengan Belica, disisi lain Marchel menggeram kesal, keinginan nya untuk mendekati Belica gadis cantik itu kembali gagal.

"Maaf tuan Marchel, apa perlu aku ingatkan jika gadis yang kau bilang cantik ini, memiliki kekasih ?!" Ujar Boyzian dengan sinis.

"Ah maafkan aku, Boyzian. Tapi perlu aku ingatkan. Hubungan sepasang kekasih itu seperti layang-layang, bisa terputus dengan mudah bahkan hanya dengan sebuah gunting kecil sekalipun."

"Oh maafkan aku tuan Marchel yang terhormat. Hubungan ku dan Belica, bagaikan rantai yang sudah tersambung tidak akan mungkin bisa terputus begitu saja. Jadi jangan merasa yakin, jika gunting kecil mu bisa memutuskan hubungan ku dan Belica."

Lalu Boyzian menarik Belica keluar dari kamar mandi, dengan menahan rasa emosi dalam hatinya, sementara Marchel hanya melirik sinis ke arah Boyzian yang keluar dari kamar mandi menarik gadis cantik itu.

Di luar, Boyzian kemudian mendekati Belica dan menatap nya dengan tajam dan berbicara berbisik tapi terdengar penuh penekanan seakan itu adalah hal yang harus di lakukan oleh Belica.

"Jangan pernah dekati lelaki itu, kau paham ?!"

Belica mengangguk, ketakutan.

"Bagus."

Boyzian lalu mengajak Belica berkumpul bersama beberapa temannya. Mereka asyik bercerita dan berbicara, juga Belica dengan narasi yang sudah di buat oleh Katherine, Belica bercerita tentang dirinya yang tentu saja tidak sesuai dengan kehidupan aslinya.

Pesta tersebut di hiasi beberapa makanan dan minuman di acaranya. Meskipun Belica sedikit pemalu, tapi para wanita disana cukup ramah menyapa Belica, yang tentu saja membuat suasana tidak terlalu kaku bahkan terkesan jika Belica sudah akrab dan kenal lama dengan mereka.

Disisi lain, Boyzian sendiri asyik bercerita mengenai pekerjaan yang dia lakukan, bersama dengan teman-teman nya. Meskipun hampir semua temannya adalah pengusaha dan hanya Boyzian yang menjadi model, tapi mereka tampak asyik berbicara satu sama lain.

Pesta tersebut berakhir pada saat tengah malam.

Dan disana lah, Boyzian bersama teman-teman nya berakhir dengan minuman keras hingga mabuk. Pesta itu berakhir sedikit berantakan karena banyak yang mabuk bahkan alunan musik yang indah sempat di ganti dengan musik DJ yang begitu meriah. Hingga pesta berakhir.

Boyzian bahkan mabuk hingga jalannya sempoyongan dan tidak berarah. Belica pun membantunya agar lelaki itu terjatuh atau tersesat. Ya, Belica memegang dan menahan Boyzian yang berjalan tak beraturan itu.

Belica kemudian mengantarkan Boyzian keluar gedung, dan menuju ke arah mobil yang sudah terparkir rapi disana menanti keduanya. Beruntung Boyzian membawa supir bersama mereka, jadi Belica tidak perlu repot-repot meminta pertolongan pad Dzaky, mengingat gadis itu tidak bisa menyetir mobil.

Belica kemudian membukakan pintu mobil, dan mengantar Boyzian masuk ke dalam mobil. Setelah keduanya sudah duduk di dalam mobil. Sang sopir kemudian menjalankan mobilnya, dan memulai perjalanan kembali ke rumah.

Sementara Boyzian yang di dalam mobil, terus duduk bersandar pada bahu Belica. Tanpa berbicara atau berkata apapun, Belica sendiri juga hanya bisa terdiam. Dia mau mengusir Boyzian dari bahunya, yang ada di malah terkena masalah. Tapi jika gadis itu membiarkan Boyzian disama, Belica akan terus menatap wajah tampan Boyzian.

Setelah sampai di rumah, Belica kembali membantu Boyzian untuk berjalan kembali ke kamarnya. Belica tidak terlalu mengalami kesulitan, karena Boyzian tidak terlalu banyak memberontak. Di tengah jalan nya, Belica bertemu dengan Katherine yang terlihat sangat mengantuk.

"Katherine, bisa kau membantu ku ??" Tanya Belica dengan sopan, sembari menunjuk Boyzian yang bersandar di bahunya.

"Maafkan aku Belica, aku masih sangat mengantuk. Tapi kamar Boyzian tidak jauh dari sini, kau bisa menaruh nya di dalam kamarnya, kebetulan Dzaky juga sedang pergi." Ujar Katherine yang lalu menguap, terlihat begitu mengantuk.

"Baiklah, kalau begitu Katherine, terima kasih." Ujar Belica dengan sopan lalu di berlalu dari sana sembari membantu Boyzian untuk berjalan.

Benar seperti ucapan Katherine, tidak lama. Belica menemukan kamar Boyzian, dan segera saja gadis itu membuka pintu kamar Boyzian. Gadis itu tanpa berfikir panjang, menaruh Boyzian yang masih mabuk di atas kasur dan hendak meninggalkan nya.

Tapi..

"Mau kemana pergi kemana, kau Bitch !" Ujar Boyzian menahan tangan Belica dan menariknya, hingga Belica terjatuh di atas tubuh Boyzian, dan wajah keduanya terlihat begitu dekat.

💚💙💜💙💚

Hayooo

Pada mau adegannya Boyzian - Belica gak nih ???

Bisa request mau yang panasnya seberapa 🤣😂🤣😂

Coba kalian komen yaa di bawah..

Salam buat kalian semua..

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang