88. penyelamatan

593 53 30
                                        

Ini adegan penyerangannya Jack, Saint, Dzaky buat nyelamatin si Boyzian.

Tapi gak terlalu rinci sih, intinya ini mereka udah bertarung gitu aja.

Happy reading 😁

Benar ucapan Saint, dengan adanya Jack begitu membantu mereka menyelamatkan Boyzian. Jack memiliki begitu banyak anak buah, dan jauh lebih kuat daripada milik Sean. Pantas saja Jack mendapatkan julukan Master of Mafia, alias mafia paling kuat, berbahaya di Amerika Serikat.

"J-Jack.."

"Kau memang sahabat ku, tapi kau melewati batasan mu !! Beraninya kau menyentuh Boyzian !!" Jack terlihat begitu kesal, geram dan marah melihat Sean ada di depannya. Tangannya mengepal, otaknya memikirkan ide hukuman apa yang pantas untuk seseorang yang berani menyentuh Boyzian.

Begitu heboh pertarungan kali ini, tidak ada polisi yang berani untuk menangani mereka apalagi dengan adanya Jack disana. Beberapa orang bertarung satu sama lain, anak buah Sean hampir kewalahan menghadapi Jack, dan anak buahnya, serta Dzaky dan juga Saint.

Sementara Katherine dan Belica berada di rumah tentunya, mereka tidak diijinkan untuk ikut, mengingat betapa liciknya Sean. Takut jika kedua perempuan itu justru di jadikan tawanan.

"Saint !! Cari Boyzian ruangan mereka ?!" Ujar Dzaky di sela-sela pertarungan nya dengan beberapa lelaki yang menjadi anak buah Sean.

"Dimana ??"

"Jack bilang ada di dalam markas !! Cari ke dalam !!"

"Oke !"

Saint kemudian melewati beberapa kericuhan, dan segera menuju ke markas utama mereka. Meskipun bertemu beberapa anak Sean, dan beberapa kali bertarung dengan mereka saat mereka sengaja menghalangi jalan Saint untuk masuk markas.

Disisi lain, Dzaky bertarung dengan June yang ada disana. Dzaky menatap tajam ke arah June, dan segera memberikan beberapa pukulan ke arah lelaki yang sudah berani menyentuh Boyzian. Disisi lain, June menyeringai licik seakan menerima tantangan dari Dzaky, lelaki itu menangkis pukulan dan menyerang Dzaky.

~ ~ ~

"Boyzian !!!"

Saint segera mendobrak sebuah pintu yang menuju ke markas utama, Saint terkejut melihat Adam sudah terbujur tak bernyawa di atas lantai, serta tubuhnya penuh dengan darah. Siapa yang melalukan ini ?? Apakah Boyzian ?? Batin Saint.

Tapi hal yang membuat Saint semakin terkejut adalah di depannya tidak jauh dari Adam, terlihat Boyzian juga terbujur lemah di atas lantai, dengan Marchel yang menahan bagian kepala nya, dan menaruhnya di atas pangkuan nya.

"Bertahanlah..."

"Marchel... Sakit..." Boyzian merintih pelan disana.

Saint bahkan terdiam tak tahu harus berekspresi apa, saat melihat Marchel justru tampak begitu panik saat Boyzian begitu lemah disana. Marchel kemudian menyadari kehadiran Saint disana.

"Saint !! Cepat ambilkan kotak P3K ?!" Ujar Marchel cepat memberikan perintah, dan Saint yang tadinya terdiam kini mengangguk bergerak langsung meraih kotak P3K yang ada di ruangan itu.

Saint langsung mendekati Boyzian dan Marchel yang ada di sana. Saint menatap bagian perut Boyzian mengeluarkan darah disana, dan Boyzian tampak lemah tak berdaya saat ini.

"Ada apa ini ?? Kenapa Boyzian terluka seperti ini ??"

"Adam, dia menembak Boyzian. Beruntung aku sudah membalasnya, hingga dia tewas." Ujar Marchel menjelaskan, membuat Saint mengerti jadi yang membunuh Adam adalah Marchel ?? Tapi kenapa ?? Batin Saint dengan penuh tanda tanya.

"Dan aku butuh bantuan mu, peluru itu masih ada di dalam perut Boyzian." Lanjut Marchel.

Saint menatap Boyzian yang menggelengkan kepala, seakan tahu apa yang di pikirkan oleh Marchel.

"Kita ambil peluru itu dari perutnya ??" Tanya Saint.

"T..tidak... Ja...jangan...sa...sakit..." Ujar Boyzian dengan lemah.

"Zian, jika tidak segera di ambil, bagaimana bisa di obati ??"

"Benar, Boy. Kau akan kehabisan banyak darah." Lanjut Saint.

"Sa...sakit..."

"Apakah kau punya obat bius ??"

Saint menggelengkan kepalanya. Yang di maksud oleh Marchel adalah obat bius, agar bagian tubuh tidak akan terasa sakit meskipun di sayat atau di bedah. Obat bius itu di gunakan para mafia, jika terkena tembakan di bagian vital seperti perut, mereka bisa melalukan operasi dadakan untuk mengeluarkan peluru tanpa rasa sakit, tapi jika tidak ada obat bius. Maka perut mereka akan merasakan sakit yang luar biasa.

"Zian, tenang kita hanya akan mengambil peluru itu, tahan sebentar."

"Ti...tidak.. ja...jangan Saint..."

Saint menghela nafasnya mendekati Boyzian, "Maaf Boy."

Boyzian melihat ke arah Marchel, "Rival kesayangan ku, pinjem tangan mu bentar." Ujar Boyzian meraih tangan Marchel yang akan dia gunakan untuk melampiaskan rasa sakit yang mungkin akan dia rasakan nanti.

~ ~ ~

"Boyzian !!!" Jack dan Dzaky langsung masuk ke dalam markas dengan tujuan yang sama yakni menyelamatkan pujaan hati mereka. Eh... Maksudnya untuk Jack menyelamatkan mantan hatinya itu.

Saat mereka masuk dan mencari dimana ruangan yang menjadi markas utama, tiba-tiba mereka mendengarkan suara teriakan yang diyakini milik Boyzian. Dengan segera mereka mencari dan mengikuti sumber suara. 

Hingga mendapati sebuah ruangan dengan pintu yang sudah di dobrak, segera mereka masuk dan melihat Saint dan Marchel sementara di tengah ada Boyzian.

"Ahhhh !! Saint !!! Sakit !!! Pelan-pelan masukinnya !! Jangan kasar-kasar ihh~" Boyzian berteriak sembari meremas kuat tangan Marchel, membuat si pemilik tangan juga ikut merasa kesakitan, gila baru sakit aja tenaganya sekuat ini batin Marchel.

"Jangan kaya gitu, Boy. Ambigu !" Ujar Saint mendengar perkataan dan teriakan Boyzian.

"Tahan sebentar lagi selesai." Ujar Marchel.

"Ihhh !!! Sakit~ awhhh !! Ahhh !! Pelan-pelan !!" Boyzian memukul pelan bahu Saint.

Boyzian mengeluarkan air matanya menahan rasa sakit, di sela operasi kecil dadakan mereka, tentu saja sangat sakit, karena itu Boyzian berteriak kesakitan, tapi ambigu. Mengingat Boyzian itu uke, dan teriakan serta kata-kata nya sangat ambigu.

"Hiks... Kamu kasar Saint... Aku gak suka.." di sela rasa sakitnya, Boyzian menangis.

"Heh !! Jangan kaya gitu !!" Ujar Saint dengan sedikit kesal. Ini tuh operasi dadakan, bukan pemerkosaan dadakan. Kenapa Boyzian malah mengeluarkan kata-kata seakan dia di perkosa sih.

"Ka...kalian ngapain ??" Tanya Dzaky dengan nada sedikit bingung, ya gimana gak kata-kata nya Boyzian itu memang ambigu banget.

Saint melirik dan melihat Jack dan Dzaky berdiri di sana sembari melihat mereka dengan tatapan penasaran.

"Dzaky, cepetan panggil ambulan, buat Boyzian." Ujar Marchel.

"Aku aja yang manggil." Ujar Jack mengeluarkan handphone nya, dan menelfon nomer salah satu rumah sakit.

"Nih, udah di ambil pelurunya." Ujar Saint, menaruh peluru yang sudah di penuhi darah milik Boyzian.

Sementara Boyzian sendiri yang sudah tidak berdaya tiba-tiba pandangan semakin gelap, dan tubuhnya semakin lemah. Lalu pingsan di sana.

💙💚💜💚💙

Astaga Boyzian, kamu kesakitan aja kaya orang mau di perkosa 😂🤣

Btw itu Boyzian sampai pingsan 😨😨😨 gak kebayang sih, sakitnya peluru masuk perut dan di bedah secara sadar tanpa obat bius sama sekali.

Udah sekian aja dari Authornya.

P.s chapter depan bakal nyeritain kenapa Marchel nolongin Boyzian.

Okee makasih semua, salam 😘

She is Our !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang