Part 18

29.2K 2.7K 395
                                    

Ini panjang banget, jadi dimohon untuk menyiapkan diri agar tak bosan.😭
Maaf kalau ada typo dan kata yang gak jelas karena saya masih manusia tempatnya salah dan keliru.

~~~~

Air mata yang masih mengalir dan isakan pelan dari bibir Azzura membuat beberapa lelaki yang menunggunya di ambang pintu menghela napas lumayan panjang. Sebetulnya mereka tak tega melihat Azzura seperti itu, apalagi kondisinya tengah hamil muda. Pasti dia lebih sensitif dari biasanya karena hormon ibu hamil. Tapi, mereka juga tak bisa melakukan apapun selain menemani Azzura.

Tapi, bagi mereka yang sangat di sayangkan adalah tindakan Gavril yang menjadi bodoh mendadak. Walaupun mereka sahabat Gavril, tapi mereka juga tak akan mendukung saat sahabatnya melakukan tindakan yang salah. Apalagi sampai menyakiti hati seorang istri. Entah Gavril memang tak peka atau lelaki itu sudah gila membuat jalan pikirannya tak seperti biasanya.

Gavril seakan bodoh mendadak, padahal dulu sangat peka dengan Azzura. Bahkan Azzura menghela napasnya panjang saja Gavril sudah curiga dan terus memberikan pertanyaan agar istrinya mau mengaku kalau ada masalah. Tapi lihatlah saat ini, lelaki itu sama sekali tak mengejarnya.

"Lo terlahir dari benih lelaki bajingan, Azzura. Kalau lo mendapat lelaki bajingan juga itu bukan cobaan tapi karma." Bisikan sisi jahat diri Azzura membuat perempuan muda itu menghentikan gerakan tangannya yang sedang memasukkan baju kedalam koper. Rencana menemani suaminya selama seminggu ini hancur dalam waktu satu hari sejak kedatangannya.

"Tetap tenang, Zura. Lo lagi hamil. Gak ada karma yang salah jalan. Ini bukan karma buat lo."

Azzura mendongak dan berhalusinasi melihat dua sosok dirinya dalam versi kecil. Yang satu dengan sayap putih seperti malaikat, dan yang satunya berwujud gadis imut bersayap separuh hitam dan separuhnya merah. Gadis kecil dengan tanduk kecil berwarna merah  serta senyum miring membuat Azzura menggeleng pelan.

"Zura! Lo gak inget sebajingan apa Ervi? Menikah diam-diam di belakang Mama Lita. Memiliki anak di luar nikah yang sekarang sudah dewasa, bersandiwara seakan lelaki paling baik, manis, tanggung jawab dengan keluarga. Berapa Tahun Ervi menyembunyikan perempuannya? Sangat lama bukan? Dari sana harusnya lo sadar, kebohongan akan terbongkar seiring berjalannya waktu. Dan suami lo mulai kelihatan busuknya."

"Lo ngomong apa sih? Gavril gak mungkin kayak gitu. Dia lelaki setia, Zura. Lo dengerin gue jangan dia. Masalah ini cuma salah paham kok. Ingat, Zura. Apa yang udah dia lalui sampai ada di titik seperti ini sama Lo. Dia tetap berdiri di samping Lo dalam kedaan paling buruk."

Azzura menatap perempuan kecil di depannya dengan anggukan pelan. Sedangkan perempuan kecil berwujud dirinya dalam bentuk yang berbeda terbang mendekati telinga Azzura. Dia tersenyum miring sebelum berbisik.

"Manusia tempatnya khilaf dan tak pernah merasa puas walaupun punya segalanya. Suami Lo masih manusia biasa, Zura. Sesempurna apapun dia, pasti masih punya celah."

"Enggak, jangan bicara lagi. Gue gak mau denger! Pergi kalian berdua!" Teriak Azzura sembari menutup kedua telinganya sangat erat. Matanya terpejam sembari berjalan mundur beberapa langkah.

Sahabat Gavril yang melihat itu segera menghampiri Azzura dan menahan tubuh perempuan muda itu saat melihatnya lumayan linglung. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri sebelum tangannya mengibas di udara seakan menghilangkan sesuatu di depannya.

"Zura, istighfar." Ujar Edward yang saat ini berdiri di depan Azzura. Kedua tangannya memegang pipi Azzura dan berusaha mengarahkan tatapan mata ke arahnya.

Hallo, Mas Suami. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang