Part 34

23.5K 2K 362
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35.234 suka
UprincessAzzura Halo onty uncle, namaku Devnath. Aku senyum bahagia karena tahu uang Daddyku banyak, jadi warisanku nanti juga banyak.

Azzura melihat postingannya di akun Instagramnya dan juga menandai akun Gavril. Bibirnya menyunggingkan senyum manis saat mendapat komentar positif dari para sahabat serta fansnya. Dia memang memiliki segelintir fans setelah menikah dan aktif mempromosikan produk kecantikan maupun baju-baju dari berbagai online shop maupun milik Widi, Ifi dan sahabatnya yang lain.

Tak berselang lama, ponselnya yang sudah dia taruh di sebelah bantal bergetar. Azzura yang sedang memangku Devnath mengambil ponselnya dengan gerakan pelan, membaca nama siapa yang menghubunginya lewat video call.

"Namanya siapa, Ra?" Tanya Rena dari sambungan video call bersama sahabatnya yang lain di acara resepsi Vernandi. Azzura membelalakkan matanya saat tiba-tiba Rena bertanya nama anaknya, bukan keadaannya.

"Devnathan Gavindra Mevrillio Armish, aunty." Sahut Azzura sembari menggerakkan tangan mungil anaknya yang terbungkus sarung tangan.

Rena, Inka dan Ara terlihat sangat gemas melihat anak dari Azzura. Bayi yang terlihat sangat menggemaskan dengan mata terpejam dan juga bibir terus bergerak seakan minum susu. Tangan Azzura mengusap pipi anaknya sangat lembut dengan tatapan seakan tak percaya kalau bocah itu lahir dari perutnya, bayi yang dia bawa kesana-kemari selama sembilan bulan.

Padahal, dia merasa baru kemarin berangkat sekolah dan berpelukan dengan Gavril karena menghindari kucing Melisya. Tapi lihatlah saat ini, dia sudah menggendong buah hatinya bersama Gavril. Waktu memang berjalan sangat cepat terkadang.

"Panggilannya Devnath?"  Tanya Ara sangat cepat, Azzura mengangguk membenarkan jawaban Ara, kekasih Bachtiar.

"Gue dimarahin sama Mama Mela dong tadi waktu lahiran," adu Azzura dengan tawa pelan. Seketika Rena, Inka dan Ara mengernyitkan dahinya. Bukankah Melati menanti cucu dari Gavril? Kenapa saat melahirkan Azzura dimarahi?

"Kenapa? Lo tidur?" Tanya Inka cepat. Dia belum sempat bertemu sepupunya karena sedari tadi pagi jadwal kerjanya full menyiapkan berkas meeting bossnya, berakhir dia belum menjenguk sepupunya.

"Enggak, gue narik napas gak teratur kek terburu-buru gitu, Kak. Sama Mama di suruh tarik gitu kan, gue tanya apanya karena antara bingung sama nahan sakit. Mama bilang, napas kamu, masa iya tali pusar anakmu. Gue antara pengen ngakak sama nahan sakit sumpah menderita banget."

"Eh, tapi masih mending lo jawab apanya. Daripada lo jawab semongko gimana?"

"Trend lawas elah," sahut Inka menanggapi ucapan Rena, Azzura hanya tertawa pelan karena memang kondisi jahitannya lumayan nyeri saat tertawa sedikit lebar.

"Lo sendiri, Ra?" Tanya Ara saat dari tadi Azzura menggendong bayinya sendiri.

"Enggak, Mas Gavril lagi ngecek berkas buat besok ada meeting. Kalau Papa Gilbert sama Mama Mela cari makan buat gue,"

Hallo, Mas Suami. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang