"Bobok yuk, besok lihat Om Lerga nikah." Ajak Azzura saat melihat Devnath bermain dengan kelinci kakaknya. Dia disana tak sendiri karena ada suami serta pengawal. Gavril mengobrol dengan pengawal sedangkan anaknya memberi makan kelinci."Tidur sama Mommy, kelincinya udah kenyang itu." Devnath masih menggeleng, dia belum puas memberi makan kelinci Walaupun wortel satu keranjang kecil sudah akan habis tinggal dua buah.
"Kamu berdiri sendiri atau Mommy bantu?" Tanya Azzura yang sudah jengah. Perlahan Devnath berdiri dan membuang sisa wortel didalam keranjang. Menendang keranjang tersebut sampai jungkir balik membuat Gavril menggeleng pelan, sedangkn Azzura sudah menyiapkan ultimatum paling berkesan untuk anaknya.
"Gak sopan loh, Dek. Itu makanan gak boleh ditendang, kalau kamu mau makan nasinya ditendang sama Mommy boleh gak? Kamu gak jadi makan."
"Dak oyeh, Ev akan apa." (Gak boleh, Dev makan apa.)
"Ya kamu makan yang udah jatuh, sama kayak kelinci. Mau gak?"
"Dak au, otol. Ata Eyi olok." (Gak mau, kotor. Kata Meli jorok.)
"Heh, ngomong apa kamu?" Tanya Azzura memicing. Sedangkan Gavril sudah menarik pinggang ramping istrinya dan berbisik.
"Kotor, Sayang. Otaknya tolong dibersihkan dulu waktu jaga anaknya." Bisik Gavril sangat lembut. Azzura berdecih pelan sebelum mengangkat tubuh anaknya, dia membawa Devnath masuk rumah walaupun wajah anaknya terlihat sangat tak bersahabat.
Kedua tangan bersidekap didepan dada, bibir mengerucut, dahi berkerut membuat alisnya nenyatu, mata mendelik dan jangan lupakan pipi bulatnya menggembung cukup besar. Azzura mencubit pipi anaknya sangat gemas, Devnath mengusap pipinya secara kasar mendapat cubitan ibunya.
"Tidur sendiri atau sama Kakak?" Tanya Gavril pelan.
"Indi, Eyi angunnya agi ali. Ev icik engel Eyi andi." (Sendiri, Meli bangunnya pagi sekali. Dev beriskk denger Meli mandi.) Azzura menaikan sebelah alisnya melihat anaknya semakin pintar menjawab, dan tentunya semakin suka membangkang.
"Yaudah tidur sendiri, Mommy juga mau tidur. Besok kerumah Om Lerga makan kue yang banyak. Mau?" Tanya Azzura sembari merebahkan tubuh anaknya diatas ranjang. Bocah itu mengangguk, sebelum tidur Azzura mengganti pampers Devnath dan mengganti bajunya.
Disaat Azzura mempersiapkan anaknya untuk tidur Gavril bertugas menyalakan lilin aromaterapi agar anaknya lebih nyenyak saat tidur. Dia juga memastikan semua pintu balkon terkunci dan gordennya tertutup rapat, setelah selesai semua Azzura menaruh dua botol susu seperti biasa. Saat bangun malam hari biasanya Devnath minum susu lagi lalu akan tidur lagi.
"Tidur, merem dulu." Azzura memijat kaki Devnath pelan, berusaha membuat anaknya merasa nyaman agar bisa terlelap. Tak butuh waktu lama bahkan susunya belum habis setengah Devnath sudah tertidur dengan dengkuran cukup kencang.
"Mas, matiin lampunya." Perintah Azzura, Gavril yang duduk diatas sofa bermain ponsel mengangguk. Dia berdiri dari duduknya dan mematikan lampu utama, menggantikan penerangan dari lampu utama dengan lampu tidur kecil.
~~~
22.30 ...
Gavril masih fokus pada laptop dipangkuannya, sedangkan Azzura tengkurap disebelahnya. Mereka sudah hendak tidur sebetulnya tapi Gavril masih ada sedikit kerjaan dan Azzura seperti biasa sulit mencari posisi nyaman memutuskan untuk menonton drama saja. Dia memegang tabletnya dengan mata sangat fokus menatap layarnya. Sampai, alisnya mengernyit pelan dia menghentikan putaran drama tersebut terlebih dahulu sebelum melepaskan earphone bluetoothnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mas Suami. (End)
RomanceKisah perjalanan rumah tangga Gavril Azzura yang tak pernah berjalan mulus. Dimana dendam masih membara, sakit hati belum sembuh betul, rasa cemburu dan merasa diduakan dengan orang yang sudah tiada, perjuangan Azzura untuk menutup telinga dari ucap...