Part 38

22.8K 2.6K 1.3K
                                    

Maaf kalau ada salah kata, typo, kata tidak jelas. Ingat saya manusia biasa yang tak luput dari dosa dan kesalahan.
Happy reading.

~~~

"Jadi kau ingin bermain-main denganku?" Gumam Gavril sembari meremas selembar kertas berisi foto seseorang. Bibirnya menyunggingkan senyum miring dengan tatapan mata sangat tajam.

"Al, panggilkan Geby! Suruh dia ke sini secepatnya." Perintah Gavril tak terbantahkan, Aldi mengangguk dan segera berlari menuju ruangannya untuk menghubungi Geby.

Selang tiga puluh menit, seorang perempuan muda dengan pakaian sangat seksi muncul, wanita itu menatap atasannya dan menunduk pelan. Gavril yang sudah lama tak melihat Geby menyunggingkan senyum tipis mendengar ketukan pelan dari sepatu Geby yang menggema didalam ruangannya.

"Ada kerjaan untukmu,"

"Saya akan melaksanan dengan baik seperti sebelumnya, Tuan." Sahutnya dengan nada suara sangat lembut khas seorang penggoda.

"Masuk ke perusahaan Lavi Corporation, goda CEO'nya sembari mengawasi mereka disana. Buat Rama buta akan pergerakan temanmu, buat dia tergila-gila denganmu dan hancurkan sampai akar saat dia sudah merasa berada di awan." Ujar Gavril sembari memutar kursinya mengarah ke arah bawahannya.

Dia menatap Geby dari atas sampai bawah, berapa lama dia tak melakukan cara kotor seperti itu? Sepertinya sudah sangat lama sekali. Namun, Geby dan kawan-kawannya adalah tipe bawahan yang sangat setia dengan Gavril. Oh bukan hanya Geby, tapi semua orang yang ada dibawah kepemimpinannya sangatlah setia.

"Leon, masuk divisi keamanan. Ravi, masuk ke divisi pemasaran, Alfa masuk ke perancangan. Bubarkan rencana awal mereka, obrak-abrik tatanan perusahaan Lavi. Dan yang lain, kalian bisa masuk ke departemen yang sekiranya ada di kuasa kalian seperti sebelum-sebelumnya."

"Hubungi Frader, kalian bisa masuk senin besok." Imbuh Gavril sembari berdiri dari duduknya.

Dia menata jas yang dia pakai sebelum berjalan dengan wajah dingin dan aura mematikan keluar ruangan. Geby menatap boss yang sudah lama dia ikuti dengan anggukan sangat patuh, sedangkan sekitar dua puluh lelaki yang berdiri dibelakang tubuh Geby membungkukkan badannya melihat tuan besarnya melewati mereka.

"Lavi udah gak Pak Ervi kepala direkturnya?" Tanya Heny menatap salah satu temannya.

"Satu minggu yang lalu Pak Ervi memutuskan undur diri dari perusahaan, katanya mau fokus sama keluarga dan kesehatan yang semakin menurun. Tapi, mungkin ada rencana lain dari Rama. Dia orang paling serakah yang pernah saya awasi." Sahut Gilang pelan, Geby hanya mengangguk.

Kata orang paling serakah membuat Geby tersenyum miring, orang paling serakah dan selalu mengejar dunia dan berusaha memiliki dunia adalah orang paling gampang di goda. Orang yang tak pernah cukup puas dengan apa yang dia punya, selalu melihat keatas tanpa tahu cara menunduk untuk bersyukur. Selalu melihat kehidupan orang lain sebagai bandingan dia juga harus melebihi dia. Memang itu hal positif, tapi kalau di iringi usaha positif juga. Tapi, kalau di iringi usaha yang negatif. Bukankah hasilnya akan jauh lebih buruk?

"Rama? Akan ku buat kau tahu neraka dunia itu seperti apa." Gumam Geby sembari memperbaiki posisi jasnya. Dia berjalan dan mengajak teman-temannya untuk menyusun rencana seperti keinginan Gavril.

"Perintah Tuan besar masuk hari senin," ujar Geby dalam teleponnya bersama lelaki yang sudah ada di dalam perusahaan Lavi cukup lama. Sejak Ervi berpisah dengan Lalita dan Gavril memutuskan hidup bersama Azzura saat itu, Gavril menaruh Frader didalam jajaran penting perusahaan. Dia ingin tahu bagaimana pergerakan Ervi setelah berpisah dengan Lalita.

Hallo, Mas Suami. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang