Part 24

27.6K 2.5K 304
                                    

Maaf kalau ada typo, kata kurang jelas atau kesalahan dalam penulisan. Bisa di tandai, ya.
Happy reading.

~~~

"Eunghh ... " Lenguhan panjang dari perempuan yang masih betah bergulung dengan selimutnya membuat lelaki yang berada di sampingnya tersenyum manis. Sejak dua puluh menit yang lalu lelaki itu memang sudah memperhatikan istrinya.

Dengan mata memandang sangat tulus penuh kelembutan, bibir menyunggingkan senyum manis bahkan kedua lesung pipi Gavril terlihat sangat jelas. Tangan kiri dia gunakan untuk menyangga kepalanya, sedangkan tangan kanan mengusap pipi istrinya sangat lembut. Sesekali dia juga mencium pelipis Azzura dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi dahi kecilnya.

"Good morning, Sweetheart."  Bisik Gavril pelan. Azzura membuka kedua matanya dan di sambut senyum manis Gavril serta kecupan lembut di bibirnya.

"Pagi, Mas." Sapa Azzura balik. Dia merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah bangun tidur.

Bukannya bangun, Azzura justru menarik suaminya dan menyembunyikan wajahnya di depan dada Gavril. Menggesekkan hidungnya sangat manja membuat Gavril terkekeh pelan. Dia mengusap kepala bagian belakang Azzura dengan bisikan-bisikan penuh cinta yang membuat pipi Azzura merona.

"Pulang nanti sore aja, ya. Atau siang. Biar Rena menyelesaikan masalahnya dengan Tio dan Lilly bisa lebih dekat dengan Edward."

"Memangnya kenapa dengan mereka?" Tanya Azzura tanpa berpindah posisi. Masih tetap memeluk tubuh suaminya.

"Tio sedikit berkonflik dengan Rena tadi malam. Kita menemaninya ngobrol sampai pagi jam empat baru bubar dan Mas baru nyusul kamu tidur."

"Jadi Mas belum tidur sama sekali?" Tanya Azzura shock. Dia mendongak menatap suaminya dengan kedipan mata yang sangat lucu menurut Gavril. Lelaki itu hanya terkekeh dan mengangguk.

"Mas gak ngantuk?"

"Enggak, dulu sudah terbiasa gak tidur. Kalau tidur jadi kepikiran hal yang enggak-enggak akhirnya memutuskan gak tidur. Tapi, setelah cukup lama melakukan kebiasaan itu Mas masuk IGD karena terlalu banyak kerja gak ada istirahatnya."

"Jangan gitu lagi, sekarang kan udah ada aku. Gak usah mikir yang enggak-enggak." Tutur Azzura penuh kasih sayang. Tangannya kini mengusap pipi Gavril sangat lembut di iringi senyum manis.

"Iya, sayang. Sekarang udah enggak."

Pasangan suami istri yang masih di mabuk asmara tersebut kembali berpelukan, menikmati kehangatan tubuh pasangannya di tengah hawa dingin di tambah hujan rintik-rintik. Perasaan nyaman dan aman Azzura rasakan saat berada di pelukan Gavril. Tak ada pelukan sehangat suaminya, tak ada pelukan paling menangkan kalau bukan pelukan suaminya.

Baru saja Azzura hendak masuk ke alam mimpi lagi. Ketukan pelan di pintu kamarnya membuat Gavril melepaskan pelukan Azzura sangat pelan, perempuan muda itu berdecak kesal sebelum ikut bangkit. Dia mengikat rambutnya secara asal sebelum turun dari ranjang.

"Saya masak atau enggak, Tuan?"

"Gak usah, nanti beli makan saja." Sahut Gavril pelan, Lesi mengangguk patuh dan segera berpamitan pada Gavril untuk kembali ke dapur membuat teh hangat serta kopi hitam untuk merek semua.

"Mau kemana?" Tanya Gavril melihat Azzura berjalan keluar kamar.

"Duduk di depan, menikmati hawa dingin, Mas."

Gavril ikut berjalan keluar. Tapi saat sampai di depan ruang tv, mereka di kejutkan dengan posisi tidur para pasangan absurd tersebut. Vernandi memeluk Allera dari belakang, mungkin kesempatan karena Allera tak pernah mau di ajak tidur bersama. Sedangkan Edward juga memeluk Livia dengan tangan kanannya, tangan kirinya dia gunakan untuk bantalan kepala Livia.

Hallo, Mas Suami. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang