Part 48

30.1K 2.7K 1.7K
                                    


Sembilan mobil melaju dengan kecepatan sedang dijalan raya menuju desa dimana Lesi dilahirkan dan dibesarkan. Setelah dua minggu Fiko mengutarakan niat baiknya pada majikannya, saat ini dia berangkat untuk melaksakan niat itu. Sangat membahagiakan untuk Fiko karena berhasil melamar gadis pujaan hatinya. Dan lebih bahagianya lagi semua sahabat Gavril serta pasangannya juga hadir, Allera yang hamil besar saja ikut karena. Jangan lupakan Melati yang terlihat paling antusias, bahkan dia membuat baju couple bersama menantu dan cucunya. Dress berwarna putih menjadi pilihan Melati karena dia terinspirasi dari namanya, Melati adalah bunga berwarna putih bersih.

"Nanti dirumah Mbak Lesi gak boleh nakal, duduk diem aja." Tutur Azzura setelah naik mobil kembali, awalnya dia berhenti di mini market untuk membeli minuman. Melisya berkata kalau sedang haus. Jadi mereka memutuskan berhenti di minimarket.

Bukan hanya mobil yang dinaiki Gavril, tapi semua mobil ikut berhenti. Perjalanan yang sudah memakan waktu satu jam setengah cukup melelahkan juga bagi Melisya. Jadi wajar saja kalau dia haus. Sedangkan Devnath tampak santai digendongan Gavril, bahkan dia tak mau digendong siapapun, termasuk Azzura.

"Foto tadi Mommy post di Instagram boleh?" Tanya Azzura menepuk pundak anaknya yang duduk didepan. Melisya hanya mengangguk sembari menatap pohon menjulang tinggi disisi jalan.

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15.320 suka
UprincessAzzura Derita lelaki dewasa nikah sama bocah, berasa ngemong tiga anak ya, Pak?@Gavril_aillard

Azzura terkikik geli melihat postingan instagramnya, pasti setelah ini akan ada gosip nyinyir menghampiri dirinya ataupun Gavril. Tapi itu sama sekali bukan halangan untuk Azzura bermain sosial media. Sebetulnya dia cukup bangga bisa menikah dengan lelaki pujaan banyak wanita, sosok lelaki dewasa, tampan, mapan dan juga terlihat sangat berwibawa bisa-bisanya jatuh cinta dengan gadis menye-menye seperti dirinya.

"Aaa!" Teriak Devnath lumayan kencang membuat Azzura menoleh, ternyata bayi itu berusaha memanggil kakaknya yang sangat fokus pada jalan raya. Melisya yang tak tahu kalau dia dipanggil tak acuh saja. Lagipula Devnath sering berteriak seperti itu tanpa alasan, jadi dia berpikir Devnath senang naik mobil dan berteriak.

"Kakak dipanggil," tutur Gavril pelan, tangannya masih sibuk membalas pesan dari bawahannya dikantor. Sedangkan tangan kirinya memegang anaknya yang sudah mulai rewel.

"Apa? Mau ikut Kakak? Nanti kejedot kepala kamu, kamu banyak gerak banget soalnya." Melisya menoleh kebelakang menatap adiknya.

"Sama Daddy aja, Kakak capek kalau harus mangku kamu." Gavril yang masih sibuk membuat Azzura menarik tubuh anaknya, memangkunya dan mengusap dahinya lembut agar mau tidur.

Tak berselang lama Azzura mengusap dahi anaknya, dia tidur dengan posisi duduk. Dagunya bertumpu pada lengan ibunya, bibir mengerucut membuat Gavril menaruh tisu diatas tangan istrinya. Berjaga-jaga siapa tahu anaknya ngiler lagi.

~~~

Pertigaan besar yang menjadi patokan berhentinya mobil Gilbert dan yang lain sudah terlihat. Dan mobil Gavril yang dikemudikan Alister berada di urutan paling depan berhenti di tanah kosong yang cukup luas. Katanya tanah itu milik saudara ibu Lesi, jadi dipakai untuk parkir mobil rombongan Fiko tak apa. Ngomong-ngomong masalah Lesi, gadis itu sudah pulang dua hari yang lalu untuk menyiapkan semuanya. Dia juga sudah berkata kalau tak usah bawa banyak barang, semampunya Fiko.

Hallo, Mas Suami. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang