"Lo mau bolos lagi?"
Cowok itu menatap kesal pada gadis di depannya. Bajunya yang di keluarkan, dasi yang diikat di kepala, dan sepasang sepatu yang sudah dikalungkan ke lehernya. Ah, dia benar-benar pusing mengurus satu cewek aneh ini.
"Hah? Mana ada?"
Cewek itu bertingkah seperti tidak melakukan kesalahan apapun.
Lantaran sudah lelah, cowok itu membentaknya, "jawab gue!"
Cewek itu nyengir sambil mendekat kearahnya. "Gak jadi deh, soalnya disamperin ketos ganteng hehehe," ujarnya.
"Alya! Jangan pegang gue!"
Cowok itu berteriak ketika cewek bernama Alya itu tiba-tiba bergelayutan dilengan kanannya.
"Kenapa Ilham? Alya gak gigit kok," sahutnya sambil menampilkan wajah polosnya.
Ilham sedikit bersyukur karena para murid sudah masuk ke kelas dan hanya tersisa Alya dan Ilham di belakang kelas 10 mipa 2. Ilham melepaskan paksa tangan Alya dari lengannya, rasanya risih terus-terusan diperlakukan seperti ini oleh gadis gila.
Tentu, ini bukan kali pertama untuknya, sudah berkali-kali Alya bergelayutan dilengannya tanpa ijin. Benar-benar gadis yang merepotkan.
"Ih, kenapa dilepas sih," ucap Alya yang kesal karena ditolak mentah-mentah. Padahal diluar sana banyak laki-laki yang mau diperlakukan seperti itu olehnya.
"Gue gak suka lo jamah badan gue!"
Alya manyun. "Aku semenjijikan itu ya Ham?"
Ilham menghembuskan nafasnya pelan. "Lo jangan rendahin diri lo buat cowok."
Dia fikir setelah mengucapkan itu manusia di depannya akan sadar. Namun...
"Yaudah kalo gitu kita--" Alya menggantung ucapannya, "kita nikah aja deh, biar lo gak risih lagi soalnya kan udah halal," sambungnya membuat Ilham otomatis menyentil kening Alya.
Pletak...
"Awww," ringisnya. "Astaghfirullah belum apa-apa udah kdrt aja Ham," ujar Alya.
Cowok itu mengetuk kepalanya dengan tangan, lalu beralih mengetuk tangannya ke tembok. Dia melakukannya secara berulang sambil berkata, "Nauzubillah gue punya bini modelan kayak lo!"
"Gini-gini gue juga cantik kali Ham!" Gadis itu menatap galak padanya. "Body gue juga bisa dibilang body goals," lanjutnya sambil berpose memperlihatkan betapa sempurnanya dia.
Gadis itu tanpa malu memberikan bokongnya kehadapan Ilham. Ilham langsung menutup matanya lalu berteriak lagi, "ALYA!! MATA GUE TERNODAI KAMPRET!"
Alya memutar bola matanya malas. "Jangan munafik lo! Gue tahu lo suka nonton yang lebih dari ini apk tektok."
Ilham mengintip Alya disela-sela jarinya. Dirasa sudah aman dia pun kembali seperti semula menyilangkan kedua tangannya didada.
"Udah lo gak usah banyak omong, ikut gue!" titah Ilham yang sudah pusing dengan kelakuan Alya.
Ilham membalikkan badannya lalu berjalan meninggalkan Alya yang masih diam menatap kesal kearahnya.
"Ilham," panggil Alya membuat langkah cowok itu terhenti.
"Apaan?" tanya Ilham yang langsung membalikan badannya menatap kesal pada gadis urakan itu.
Gadis itu tersenyum. Senyum semanis mungkin agar ketosnya ini tidak terlalu galak padanya. "Aku mau ngomong sesuatu," ujarnya.
Ilham sebenarnya bodo amat dengan apa yang akan dikatakan bocah itu, pasti yang akan dia katakan adalah sesuatu yang konyol dan tidak penting.
"Ilham...."
"Ngomong apa? Cepetan!!"
Gadis itu tersenyum lebar lalu mendekat lagi kearahnya. "Gue kayaknya suka deh sama lo, gue boleh ngejar lo gak Ham? "
Sesaat dia terdiam menatap maniknya yang seakan terhipnotis. Namun beberapa detik kemudian dia tersadar bahwa gadis di hadapannya ini tidak waras. Ingatkan Ilham untuk tidak terbuai dengan tingkah menyebalkan gadis ini.
"ALYA!! DIEM LO! IKUT GUE KE RUANG BK! SEKARANG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Bucin [End]
Teen Fiction"Ilhamm...." "Ngomong apa? Cepetan!!" Gadis itu tersenyum lebar lalu mendekat lagi kearahnya. "Gue kayaknya suka deh sama lo, gue boleh ngejar lo gak Ham? " Sesaat dia terdiam menatap maniknya yang seakan terhipnotis. Namun beberapa detik kemudian d...