Keempat cowok ganteng yang disebut-sebut pangerannya SMA Pertiwi itu sedang menghabiskan istirahat mereka di kantin. Meski digemari oleh banyak kaum hawa tapi mereka semua itu jones, tidak ada yang berkerumun untuk melihat ketampanan mereka, semuanya biasa saja.
"Sedih gue gaada doi," celetuk Irgi yang sedang memandangi meja di depannya yang berisi sepasang sejoli yang tengah suap-suapan.
"Gak usah sedih Gi, liat noh si Gery aja yang suka godain adek kelas gak punya doi." sahut Erik sambil menunjuk pada Gery dengan dagunya.
Gery langsung menjitak Erik dengan cukup keras, membuat sang empunya meringis.
"Diem lo jomblo akut!" cibir Gery.
"Keep halal brothers, kita gak boleh pacaran soalnya dosa," balas Erik.
Disela perdebatan kedua temannya itu, Irgi berkata,"btw, ketos kita ini gimana ceritanya ya?"
Sang empu yang disebut pun langsung melongo polos, seketika perdebatan dua anak manusia itupun berhenti karena perkataan Irgi.
"Loh, kok bawa-bawa gue sih?" sahut Ilham yang dari tadi hanya jadi tukang nyimak.
"Lo juga jomblo akut Ham?" tanya Erik.
"Heh, ketos kita ini udah punya doi cuma belum jadian," sela Gery.
"Jangan bilang lo suka sama si Meimei," tukas Irgi yang pernah memergoki Ilham bertemu dengan cewek kelas sebelah yang dia dengar namanya Meimei.
"Bukan Meimei sat! Tapi Melya." Erik meralat perkataan Irgi.
Mata cowok itu membola. "Jir, si Melya yang ikutan olimpiade sains itu?"
Erik mengangguki pertanyaan Irgi.
"Gue liat si Melya juga suka sih sama lo Ham," ujar Gery.
Ilham menghembuskan nafasnya pelan, lalu berkata, "gue gak mau pacaran--"
"Tapi langsung nikah hiyaaa...," potong Irgi.
Ilham langsung menjitak Irgi cukup keras.
"Sakit njir!" umpatnya.
"Rasain! siapa suruh motong perkataan kanjeng raja," Erik terkekeh melihat raut kesalnya.
"Tapi apa yang diomongin Irgi bener sih," ungkap Ilham yang langsung mendapat delikan tajam dari Irgi.
"Sialan lo osis jadi-jadian!"
*****
"Ayang Ilham!" pekik Alya diambang pintu ruang osis.
Ilham yang sedang membenahi buku dimejanya langsung menatap Alya tajam.
"Ngapain lo kesini?" ketusnya.
"Ketemu calon pacar," jawab Alya sambil tersenyum manis.
Ilham memutar bola matanya malas. Ini baru hari pertama cewek ini sekolah setelah diskors sepertinya tidak ada yang berubah dengan tingkahnya. Sungguh 3 hari kemarin adalah hari paling tenang yang pernah Ilham rasakan.
"Ilham kok diem? terkesima dengan kecantikan Alya?"
"Lebih cantikan bunga bangkai daripada lo!" balasnya dengan tatapan tajam.
Alya terkekeh lalu berkata, "gakpapa Ilham mau bilang apa juga Alya bakal tetep sayang." Gadis itu mengambil tangan Ilham lalu menyerednya keluar ruangan.
"Heh! mau lo bawa gue kemana?" tanya Ilham.
"Astaga, ini itu udah mau masuk pelajaran ketiga Ham makanya kita cepetan ke kelas," jelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You My Bucin [End]
Dla nastolatków"Ilhamm...." "Ngomong apa? Cepetan!!" Gadis itu tersenyum lebar lalu mendekat lagi kearahnya. "Gue kayaknya suka deh sama lo, gue boleh ngejar lo gak Ham? " Sesaat dia terdiam menatap maniknya yang seakan terhipnotis. Namun beberapa detik kemudian d...