Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel sekolah tanda istirahat berbunyi. Jam makan siang tiba.
Biasanya Hyunsuk, Jihoon dan Jeongwoo langsung melesat ke kantin. Namun, kali ini mereka masih ada di kelas.
"Bener lo gak mau makan? Ntar lo kelaparan pas pelajaran," kata Jihoon duduk di atas meja.
"Kalian aja sana yang pergi," ujar Hyunsuk yang tengah bermain ponsel.
"Kenapa dia?" tanya Yujin yang lewat sambil menggandeng Ryujin untuk pergi ke kantin. "O iya, menu hari ini sup. Dia gak bisa makan itu. Lo cari makan di luar aja, Cuk."
Tidak menanggapi Yujin, Hyunsuk masih bermain game. Ia ditinggal sendirian oleh dua temannya di kelas.
Selama makan siang berlangsung, Ryujin sesekali sambil melihat ponsel membuat Yujin jadi menegurnya.
"Liatin apa, si? Udahan dulu dong mainnya."
"Oke, oke," Ryujin meletakkan ponsel di atas meja dan lanjut makan sembari ngobrol.
"Hei!"
Satu siswa laki-laki kabur begitu mendengar teriakan guru BP. Sementara satu siswa lainnya berdiam diri melihat guru BP mendekat. Tanpa aba-aba, Pak Guru BP itu menggiring paksa Choi Hyunsuk si siswa yang berdiam diri ke teras sekolah dan menginterogasinya.
"Berkelahi sama siapa?"
Hyunsuk yang ujung bibirnya berdarah sangat santai menghadapi guru BP yang sudah sangat sering berurusan dengannya.
"Sama siapa?"
"Gak tau, Pak."
"Gak tau? Kamu bela dia?"
"Nggak, Pak."
Guru yang membawa tongkat kayu ukuran satu meter itu memukul betis Hyunsuk lumayan keras.
Di sudut lain, Ryujin yang tengah mencari Hyunsuk akhirnya menemukan Hyunsuk dari agak kejauhan, namun cukup bisa mendengar percakapan Hyunsuk dan guru BP.
"Kamu mau gantiin dia dapat hukuman? Kamu mau hukumanmu jadi dua kali lipat? Ha?! Kamu itu ketua kelas yang harusnya..."
"Pak!" Hyunsuk menginterupsi guru BP yang tengah marah itu. Ia juga sama emosinya. "Jangan jadikan alasan jabatan ketua kelas di setiap kesalahan saya. Saya juga gak mau jadi ketua kelas!"
Tapi, guru itu malah memukul kembali betis Hyunsuk.
Melihatnya, Ryujin menatap takut dan kasihan pada ketua kelasnya.
"Ambil posisi push up! Lakukan push up tiga puluh kali. Setelah ini lari keliling lapangan tiga kali."
Menurut saja, Hyunsuk membuat tubuhnya berposisi push up sambil terus mendengarkan ucapan-ucapan guru BP.
