Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengumbar hubungan di sekolah? Mungkin itu yang tengah dilakukan Hyunsuk secara tidak langsung. Ia memang tidak berniat lagi menyembunyikan hubungannya dengan Ryujin. Biar anak-anak di sekolahnya menyimpulkan sendiri tanpa ucapan langsung dari Hyunsuk.
Mula-mula, tidak disadari oleh anak-anak sekelasnya, Hyunsuk melakukan aksinya.
Sebelum guru datang, ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Ryujin yang sedang megeluarkan alat tulis dari dalam tasnya, bersamaan dengan Yujin yang duduk di sebelahnya.
"Pinjem pulpen," ucap Hyunsuk mengulurkan tangan pada Ryujin.
"Lo orang kaya tapi pulpen aja gak punya?" sindir Yujin mencibir.
Ucapan Yujin terdengar sampai di telinga Jihoon, ia melirik ke meja Hyunsuk di sebelahnya, nah ini yang di atas buku ada pulpen, kenapa Hyunsuk bilangnya gak bawa?
Berhasil mendapat pinjaman pulpen dari Ryujin yang juga heran kenapa Hyunsuk sampai tidak bawa pulpen, Hyunsuk diam-diam melempar senyum padanya lalu kembali ke bangkunya. Ia cepat-cepat menyingkirkan pulpen miliknya sebelum ada yang lihat. Gak tau aja Jihoon udah liat.
Kemudian, saat istirahat makan siang di kantin. Sementara Jihoon dan Yujin memilih makan bersama dengan bekal yang dibuat Yujin di taman belakang, Hyunsuk mengajak Ryujin ke kantin dan duduk berdua.
Agak risih sebenernya dengan pandangan anak-anak di kantin. Tapi, ia meyakinkan diri kalau mereka akan memaklumi bahwa dirinya dan Hyunsuk hanyalah tetangga rumah. Ia masih belum siap kalau hubungannya di publish sekarang.
Ryujin memesan bakmi, namun rupanya ia lumayan kesulitan makan sebab rambutnya tergerai dan hampir saja menjuntai ke mangkok. Mana ia tidak bawa ikat rambut lagi. Jadilah Ryujin mengumpulkan rambutnya untuk ia pegang selama makan.
Tidak mau melihatnya kesulitan, Hyunsuk yang duduk di hadapannya memilih pindah di sebelah Ryujin dan mengambil alih untuk bantu memegangi rambutnya.
"Eh, ngapain?" sentak Ryujin, dan langsung melihat reaksi anak-anak kantin.
Terlihat jelas mereka semua kaget dan berbisik-bisik. Sedekat-dekatnya tetangga, mereka gak akan melakukan itu kecuali ada hubungan khusus.
"Gak papa, lanjutin aja makannya," balas Hyunsuk santai.
"Diliatin anak-anak," protes Ryujin pelan sambil melotot padanya. "Kalo mereka mikir kita ada apa-apa gimana?"
"Ya biarin. Lagian pasti hubungan kita bakal ketahuan."
"Tapi, jangan secepat ini."
"Udah makan aja. Kalo dingin gak enak."
Hyunsuk susah sekali dibilangin. Ya udahlah, daripada semakin lama di sini yang nantinya lebih banyak omongan-omongan, lebih baik ia melanjutkan makan.
